Terbit: 25 March 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Persalinan normal atau operasi caesar memiliki kelebihan dan risikonya masing-masing dikarenakan sejumlah faktor. Memangnya, apa saja kelebihan dan risiko kedua metode persalinan tersebut? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Persalinan Normal atau Caesar, Mana yang Lebih Baik?

Kelebihan dan Risiko Melahirkan secara Normal

Melahirkan secara normal atau per vaginam adalah melahirkan melalui vagina. Selama persalinan normal, rahim berkontraksi untuk menipis dan membuka serviks dan mendorong bayi keluar melalui vagina. Metode melahirkan secara alami ini sebagai metode terbaik yang memiliki kelebihan maupun risiko.

1. Kelebihan Persalinan Normal 

Persalinan secara alami memberikan banyak manfaat bagi ibu dan anak. Berikut ini adalah alasan kenapa proses persalinan normal adalah yang cara terbaik, di antaranya:

  • Risiko persalinan normal berkurang. Menghindari prosedur pembedahan atau pengobatan apa pun membantu ibu dan anak dengan mengurangi berbagai risiko terkait persalinan . Obat-obatan meningkatkan risiko persalinan yang lama dan menyebabkan perkembangan bayi yang lambat di bulan pertama.
  • Mengurangi risiko transfusi darah. Hormon seperti oksitosin saat dilepaskan dalam jumlah banyak dalam tubuh dapat menurunkan risiko pneumonia dan transfusi darah. Prosedur operasi caesar dapat meningkatkan risiko ini.
  • Menghindari gangguan kesehatan. Ketika persalinan diinduksi suntikan atau obat lain, ini dapat menyebabkan autisme atau gangguan neurologis lainnya pada bayi. Gangguan ini bisa dihindari dengan persalinan normal.
  • Mempermudah menyusui. Persalinan normal membantu ibu menyusui dengan mudah karena bisa pulih lebih cepat setelah persalinan.
  • Meningkatkan perkembangan otak bayi. Persalinan alami membantu meningkatkan produksi protein di otak bayi yang membantu perkembangan otak dan fungsi otak. 
  • Minim risiko masalah pernapasan. Bayi yang lahir secara normal akan mengalami perubahan hormonal untuk membantu perkembangan paru-paru yang tepat, memungkinkan paru-paru berfungsi secara optimal.
  • Pemulihan setelah persalinan lebih cepat. Wanita yang menjalani operasi caesar membutuhkan waktu lebih lama pulih daripada wanita yang melahirkan secara normal.

Baca Juga: Bisakah Melahirkan Normal Pasca Operasi Caesar?

2. Risiko Persalinan Normal

Persalinan normal umumnya memiliki risiko paling kecil. Adapun komplikasi yang paling umum terjadi selama persalinan pervaginam, meliputi:

  • Persalinan macet (failure to progress). Kondisi ini terjadi saat persalinan melambat atau berhenti dan serviks tidak melebar. Bidan atau dokter kandungan mungkin memberi Anda oksitosin untuk merangsang kontraksi dan kelancaran persalinan.
  • Detak jantung janin tidak teratur. Ini adalah saat detak jantung bayi menjadi melambat karena kepala atau tali pusatnya tertekan.
  • Pendarahan. Ibu yang melahirkan normal berisiko mengalami pendarahan yang berlebihan atau mengancam jiwa selama atau setelah kelahiran. Terkadang seseorang tidak mengeluarkan darah sampai beberapa jam setelah melahirkan.
  • Robekan vagina. Ini adalah robekan pada jaringan di sekitar vagina dan rektum yang terjadi ketika proses melahirkan.
  • Trombosis vena dalam (DVT). DVT adalah gumpalan darah yang terjadi pada kaki atau panggul segera setelah persalinan.
  • Preeklampsia pascapersalinan. Preeklampsia adalah tekanan darah yang terlalu tinggi pada wanita yang baru saja melahirkan.

Baca Juga: Benarkah Ibu Bermata Minus Tidak Boleh Melahirkan Normal?

Kelebihan dan Risiko Melahirkan dengan Operasi Caesar

Persalinan caesar adalah proses operasi dengan membuat sayatan di dinding perut ibu dan di rahimnya untuk melahirkan bayi. Caesar dilakukan jika ada masalah dalam persalinan. Seperti persalinan normal, caesar memiliki kelebihan dan risko.

1. Kelebihan Operasi Caesar

Operasi caesar mungkin merupakan pilihan metode terbaik untuk ibu dan bayi jika dokter menyarankan Anda untuk memilihnya. Melahirkan melalui operasi caesar memiliki beberapa keuntungan, berikut di antaranya:

  • Persalinan yang direncanakan. Jika Anda menjalani persalinan caesar yang direncanakan, ini akan memungkinkan Anda mengantisipasi dan mengatur kebutuhan ibu dan bayi terlebih dahulu.
  • Minim ketidaknyamanan. Meskipun operasi caesar membuat Anda merasa tidak nyaman, tetapi Anda dapat menghindari rasa sakit dan memar yang terjadi antara perineum dan vagina dalam persalinan normal.
  • Menghindari robekan pada perineum dan vagina. Persalinan caesar dapat menghindari robeknya area antara bagian belakang, perineum, dan vagina. Namun, nyeri persalinan juga ada selama operasi caesar dan sama kuatnya dengan nyeri persalinan normal.
  • Minim pendarahan. Pendarahan relatif lebih sedikit dalam beberapa hari pertama setelah menjalani persalinan melalui operasi caesar.
  • Minim kebocoran urine. Wanita yang melahirkan melalui operasi caesar, biasanya lebih sedikit mengalami inkontinensia atau kebocoran urine saat batuk atau tertawa.
  • Risiko kerusakan dasar panggul lebih sedikit. Operasi caesar tidak menyebabkan kerusakan dasar panggul, yang dapat terjadi setelah persalinan normal.
  • Risiko trauma kelahiran lebih rendah. Karena tidak menggunakan forceps dalam persalinan dengan operasi caesar, dengan demikian kemungkinan bayi menderita trauma lahir juga lebih kecil. Forceps adalah alat untuk mengeluarkan bayi dari jalan lahir saat melahirkan.
  • Lebih sedikit masalah seksual. Wanita yang menjalani operasi caesar cenderung memiliki lebih sedikit masalah seksual karena tidak ada luka dan jahitan di perineum dan vagina.

Baca Juga: Operasi Caesar: Definisi, Prosedur, Manfaat, dan Risikonya

2. Kekurangan Operasi Caesar

Operasi caesar umumnya prosedur yang sangat aman, tetapi seperti semua jenis operasi, tindakan ini juga memiliki risiko. Beri ini risiko yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Infeksi pada lapisan rahim. Gejala dari infeksi ini termasuk demam, sakit perut, keputihan yang tidak normal, dan pendarahan vagina yang berat.
  • Infeksi pada luka. Infeksi yang terjadi pada luka dapat menyebabkan kemerahan, bengkak, rasa sakit yang meningkat dan keluarnya cairan dari luka.
  • Kerusakan pada kandung kemih. Kerusakan ini mungkin memerlukan tindakan operasi lebih lanjut. Meskipun jarang, kerusakan juga dapat terjadi pada saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
  • Trombosis vena dalam (DVT). Kondisi ini terjadi ketika gumpalan darah di kaki yang dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak, dan bisa sangat berbahaya jika menyebar ke paru-paru (emboli paru).
  • Luka di kulit. Ini dapat terjadi secara tidak sengaja saat rahim terbuka, tetapi biasanya kecil dan sembuh tanpa masalah
  • Kesulitan bernapas. Gangguan pernapasan paling sering menyerang bayi yang lahir sebelum 39 minggu kehamilan. Ini biasanya akan membaik setelah beberapa hari dan bayi akan diawasi secara ketat di rumah sakit.

Baca Juga: Ini Dia Perbedaan Persalinan Normal dan Persalinan Spontan

Cara Meningkatkan Peluang Persalinan Normal

Ada beberapa tips yang akan membantu wanita melahirkan secara normal jika semua kondisi medis lainnya baik-baik saja. Beberapa ini berikut di antaranya:

  • Mengikuti kelas persalinan. Studi menunjukkan bahwa orang yang mengikuti kelas pendidikan persalinan, wanita memiliki peluang 50 persen lebih besar untuk melahirkan secara normal daripada mereka yang tidak mengikuti kelas tersebut.
  • Jaga pola makan sehat. Memiliki tubuh yang lebih kuat dapat menghadapi tantangan persalinan dengan lebih percaya diri. Untuk itu, selalu jaga pola makan tetap sehat dan seimbang.
  • Olahraga teratur. Selain meningkatkan stamina, olahraga juga mempersiapkan calon ibu untuk menahan rasa sakit saat melahirkan. Olahraga dan yoga memberikan kelenturan pada tubuh dan memperkuat dasar panggul untuk persalinan normal.
  • Bersabar sampai hari persalinan. Tanggal yang diberikan oleh dokter kandungan dengan ultrasound biasanya seminggu sebelumnya atau bahkan lebih. Jadi biarkan rasa sakit dan gejala persalinan alami menyerang Anda sebelum melahirkan.
  • Tidur dengan benar dan cukup. Sabaiknya fokus pada tidur yang nyenyak. Ini akan membantu Anda meremajakan, menjaga ketenangan alih-alih memikirkan dan stres dengan jenis persalinan apa yang harus Anda pilih.
  • Membangun sistem pendukung yang kuat. Memiliki sistem pendukung emosional yang kuat sangat membantu menghilangkan stres. Jadi, pastikan Anda dan suami berada di tempat yang sama ketika menjelang hari persalinan.

Nah, itu dia kelebihan dan kekurangan antara persalinan normal dan caesar yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

 

  1. Anonim. 2023. Risks-Caesarean Section. https://www.nhs.uk/conditions/caesarean-section/risks/ (Diakses pada 19 Mei 2023)
  2. Anonim. 2021. 20 Tips For Normal Delivery. https://www.pristyncare.com/blog/20-tips-to-help-you-have-normal-delivery/ (Diakses pada 19 Mei 2023)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. 10 benefits of Natural Childbirth. https://www.apollocradle.com/10-benefits-natural-childbirth/ (Diakses pada 19 Mei 2023)
  4. Mrunal. 2020. C-Section Delivery – What Are the Benefits and Risks?. https://parenting.firstcry.com/articles/c-section-delivery-what-are-the-benefits-and-risks/ (Diakses pada 19 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi