Terbit: 1 January 2022 | Diperbarui: 3 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Sebagian dari para penyintas COVID-19 mengalami gejala ringan hingga tidak perlu perawatan khusus. Ada pula yang mengalami gejala berat hingga harus dirawat di rumah sakit. Bagaimanapun kondisinya, mereka yang pernah mengalami COVID-19 harus lebih cermat menjaga kesehatan.

Penyintas COVID-19, Lakukan 7 Hal Ini agar Tidak Terpapar Lagi

Siapa Itu Penyintas COVID-19?

Penyintas COVID-19 adalah orang-orang yang pernah terjangkit COVID-19 dan berhasil sembuh. Mereka yang menjadi COVID survivor (penyintas COVID) memiliki ketahanan tubuh terhadap virus tersebut selama 3 hingga 6 bulan.

Antibodi alami ini akan membuat mereka menjadi lebih tahan terhadap infeksi dan paparan virus tersebut. Hal ini pula yang membuat plasma darah para penyintas sangat berguna bagi para penderita COVID-19, terutama yang bergejala berat ketika sakit. Namun tentu saja, tingkat antibodi tersebut akan berkurang seiring waktu.

Tips Hidup Sehat bagi Penyintas COVID-19

Menurut WHO (World Health Organization), para penyintas COVID-19 akan lebih sensitif terhadap paparan dan infeksi virus yang sama atau virus lainnya.

Ini adalah kondisi yang normal, bukan hanya pada para penyintas COVID-19, tetapi juga kepada mereka yang pernah mengalami infeksi virus lain, baik berat maupun ringan.

Berikut ini tips hidup sehat bagi penyintas COVID-19 agar kesehatan mereka tetap terjaga. Di antaranya adalah:

1. Pola makan sehat dan seimbang

Pola makan yang sehat dan seimbang adalah kunci untuk menjaga kesehatan, baik untuk para penyintas maupun tidak. Konsumsi aneka buah dan sayur yang penuh asupan vitamin, mineral alami, serta serat.

Kurangi konsumsi karbohidrat, garam, gula, dan minyak karena konsumsi bahan-bahan tersebut terlalu banyak akan membebani kinerja organ tubuh.

Sebagian penderita COVID-19 kehilangan selera makan dan kemampuan merasa. Jika ini terjadi, tetaplah usahakan makan makanan bergizi dalam porsi kecil. Pemenuhan zat gizi yang lengkap akan membantu memperbaiki imun tubuh untuk melawan virus.

2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang cukup

Cairan yang cukup akan meringankan gejala demam dan sakit tenggorokan pada penderita COVID-19. Bagi para penyintas, cairan yang cukup akan membantu melarutkan racun dan membuangnya melalui keringat dan urine.

Namun, tidak semua minuman dapat dikonsumsi. Kurangi minuman yang manis dan minuman bersoda karena dapat berefek negatif pada tubuh.

Baca Juga: 10 Cara Menjaga Diri dan Keluarga dari COVID-19

3. Istirahat yang cukup dan teratur

Tidur yang cukup dan teratur akan membantu menjaga kondisi tubuh para penyintas. Selagi tidur, protein akan membantu perbaikan sel-sel yang rusak.

Tubuh juga mengalami detoksifikasi dan sebagian besar organ dalam bekerja dalam tempo lebih lambat. Memberi organ dan sistem tubuh waktu untuk beristirahat.

4. Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol

Siapapun tahu bahwa rokok dan alkohol adalah racun bagi tubuh. Keduanya akan membebani tubuh dan merusak organ secara perlahan, terutama hati, pencernaan dan otak.

Hati berfungsi untuk menetralisir racun dan zat yang tidak berguna di tubuh. Pencernaan memegang peranan penting dalam daya tahan tubuh. 70% imunitas seseorang ditentukan oleh pencernaan yang sehat.

Setelah terkena infeksi COVID-19, para penyintas akan lebih sensitif terhadap paparan virus dan bakteri. Maka berhenti merokok dan minum alkohol adalah keputusan yang tepat.

5. Berolahraga teratur

Olahraga akan mendukung metabolisme tubuh, mengeluarkan zat racun, serta memperkuat imunitas. Berolahraga ringan paling tidak 15 menit sehari akan membantu menjaga daya tahan tubuh para penyintas.

6. Tetap melaksanakan protokol kesehatan

Disiplin dalam melakukan protokol kesehatan 5M adalah hal yang mutlak di masa pandemi. Mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan memakai masker saat di keramaian akan menjaga tubuh agar tidak terpapar virus dan kuman.

Bawalah sabun cair kecil atau hand sanitizer saat bepergian. Jangan lupa masker cadangan jika perlu. Cuci masker kain dengan air panas dan sabun untuk menjaganya tetap bersih.

7. Bila perlu, konsumsi suplemen alami

Herbal alami seperti jahe, kunyit, dan bawang putih dapat membantu meningkatkan imunitas para penyintas. Herbal-herbal ini dapat dikonsumsi langsung dengan cara direbus terlebih dahulu, ataupun dikonsumsi dalam bentuk ekstrak dan kapsul.

Namun disarankan untuk meminta pendapat dokter terkait suplemen ini, apalagi jika penyintas masih mengkonsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu dari dokter.

Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Stres di Masa Pandemi COVID-19 (Ampuh)

Apakah Penyintas COVID-19 Boleh Divaksinasi?

Menurut Dr. Soumya Swaminathan dari WHO, para penyintas sebaiknya tetap mendapatkan vaksinasi COVID-19 setelah 3 bulan dinyatakan negatif.

Tujuannya adalah untuk memperkuat imunitas sekunder tubuh. Setelah 3 bulan pulih, antibodi alami tubuh terhadap COVID-19 mulai menurun.

Bagi para penyintas COVID-19 yang akan divaksin, cermati dua poin berikut:

  • Antibodi

Kekuatan antibodi setiap orang berbeda-beda. Kita juga tidak tahu bagaimana kondisi pasti antibodi tubuh kita ketika berhadapan dengan virus.

Untuk mengetahui apakah setelah terkena COVID-19, seseorang memiliki kekebalan terhadap COVID-19, pengecekan titer antibodi dapat dilakukan di rumah sakit atau beberapa laboratorium swasta. 

Vaksin COVID-19 akan memberikan dukungan terhadap penguatan antibodi sehingga seseorang dapat lebih percaya diri menyangkut kekuatan imunitasnya.

  • Jarak waktu

Jarak waktu setelah dinyatakan negatif COVID-19 dengan mendapatkan dosis vaksin pertama adalah minimal 3 bulan dan maksimal 6 bulan.

Saat itu antibodi alami tubuh mulai melemah lagi dan harus mendapat booster agar ketika infeksi COVID-19 terjadi lagi, tubuh bisa memenangkan pertarungan dengan virus dan patogen berbahaya.

Menurut WHO, seorang penyintas COVID-19 dapat segera mengambil vaksin dosis pertama setelah benar-benar bebas dari gejala COVID-19. Jadi bisa saja jarak vaksinasi hanya beberapa minggu setelah dinyatakan negatif.

Tetap menjaga protokol kesehatan, menjalankan pola hidup sehat, dan vaksinasi dapat membantu para penyintas COVID-19 untuk tetap sehat. Walaupun tubuh telah mengenali virus COVID-19, tetap berikan booster agar antibodi tidak turun.

 

  1. Drake, John. 2020. You’re A Covid-19 Survivor — How Long Will Your Immunity Last? https://www.forbes.com/sites/johndrake/2020/09/15/youre-a-covid-19-survivor—how-long-will-your-immunity-last/?sh=32f4dc771427. (Diakses pada 22-12-2021)
  2. Swansea Bay Health News. 2020. Covid survivor’s plea to stay safe. https://sbuhb.nhs.wales/news/swansea-bay-health-news/covid-survivors-plea-to-stay-safe/. (Diakses pada 22-12-2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi