Terbit: 28 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Rasa haus bisa Anda rasakan saat berada di cuaca terik atau setelah melakukan aktivitas berat. Tak hanya itu, jika haus yang dirasakan cukup parah, ada berbagai kondisi medis yang bisa menjadi pencetusnya. Kenali beberapa penyebab rasa haus terus-menerus dalam ulasan berikut.

10 Penyebab yang Membuat Rasa Haus Terus-Menerus Muncul

Penyebab Anda Selalu Merasa Kehausan

Terdapat beberapa masalah kesehatan bisa menyebabkan munculnya rasa haus berlebihan; meskipun Anda sudah mengonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup.

Beberapa masalah kesehatan penyebab terasa haus terus-menerus, di antaranya:

1. Menderita Diabetes

Diabetes terjadi akibat terganggunya produksi hormon insulin yang ada di dalam pankreas. Jika hal ini terjadi, tidak ada hormon yang memetabolisme glukosa yang didapatkan tubuh dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Kadar gula darah pun akan terus meningkat dan tidak bisa dikonversi menjadi energi tubuh.

Baik diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 keduanya sama-sama bisa menyebabkan gejala haus terus-menerus. Hal ini disebabkan oleh mekanisme alami tubuh mengelola kelebihan gula darah dengan cara memproduksi urine lebih banyak.

Dengan lebih sering buang air kecil, maka kelebihan gula darah ini bisa dibuang. Hanya saja, hal ini akan menguras cairan tubuh dan membuat Anda terus merasa haus meski sudah banyak minum.

2. Mengalami Masalah Mulut Kering

Dalam dunia medis, mulut kering disebut xerostomia. Salah satu gejala yang bisa didapatkan dari masalah kesehatan ini adalah munculnya rasa haus yang berlebihan.

Saat mengalami mulut kering, produksi air liur di dalam mulut akan menurun. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan akan berlanjut menjadi masalah bau mulut dan gangguan pencernaan.

Penyebab utama dari mulut kering adalah kebiasaan merokok, stres, gangguan kecemasan, serta faktor usia.

Baca JugaPolidipsi, Kondisi yang Membuat Seseorang Sering Merasa Haus

3. Memiliki Masalah Tiroid

Haus yang terjadi terus-menerus bisa menjadi pertanda adanya masalah pada tiroid. Kelenjar ini terletak di bagian bawah leher.

Fungsi tiroid adalah untuk untuk menghasilkan hormon yang berperan penting dalam mengendalikan nafsu makan, energi tubuh, suhu tubuh, dan berbagai fungsi lainnya.

Jika fungsi kelenjar ini terganggu, Anda bisa mengalami sejumlah gejala seperti mulut kering yang akhirnya membuat datangnya rasa haus.

4. Mengalami Stres Kronis

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, masalah psikologis seperti stres bisa menyebabkan masalah mulut kering yang bisa memicu sensasi haus terus-menerus.

Selain itu, stres kronis juga bisa menyebabkan gangguan hormon adrenalin yang akhirnya berimbas pada gangguan tekanan darah dan munculnya sensasi haus terus-menerus.

5. Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh Anda kekurangan cairan. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti diare, aktivitas fisik yang berat, muntah, dan banyak berkeringat.

Selain merasa haus terus-menerus, orang yang mengalami dehidrasi juga dapat mengalami beberapa gejala berikut:

  • Urine berwarna agak gelap.
  • Mulut kering.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Kulit kering.
  • Pusing.
  • Jarang buang air kecil.

6. Menderita Gangguan Hormon

Salah satu masalah hormon yang bisa menjadi penyebab rasa haus terus-menerus adalah diabetes insipidus. Kondisi ini berbeda dengan diabetes yang mungkin sudah Anda kenal.

Diabetes insipidus terjadi ketika tubuh kekurangan hormon yang dapat membantu ginjal mengontrol jumlah air di dalam tubuh.

Jika mengalami kondisi ini, Anda kemungkinan akan mengalami rasa haus yang berlebihan.

7. Anemia

Rasa haus yang Anda selalu rasakan bisa menjadi pertanda anemia. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat.

Ada berbagai hal yang menyebabkan anemia, seperti pola makan yang buruk, adanya penyakit tertentu, atau mengalami perdarahan hebat.

Jika anemia masih tergolong ringan, Anda kemungkinan tidak akan merasa haus. Lain halnya jika kondisi sudah parah, Anda akan terus-menerus menginginkan air.

Baca JugaSeputar Dehidrasi pada Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

8. Hiperkalemia

Kondisi ini terjadi ketika kadar kalsium di dalam darah Anda sangat tinggi. Hiperkalemia bisa terjadi karena sejumlah hal, seperti:

  • Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hiperparatiroidisme).
  • Penyakit lain, misalnya tuberkulosis dan sarkoidosis.
  • Kanker, termasuk kanker paru-paru, payudara, ginjal, dan multiple myeloma.

Salah satu tanda kelebihan kasium ini adalah rasa haus yang datang terus-menerus. Selain itu, beberapa gejala yang mungkin dirasakan, yaitu:

  • Sering buang air kecil.
  • Sakit perut.
  • Sembelit.
  • Mual dan muntah.
  • Kelemahan otot.
  • Nyeri tulang.
  • Kelelahan.
  • Masalah otak, seperti kebingungan, kelelahan, dan depresi.
  • Masalah jantung.

9. Sedang Menstruasi dan Menyusui

Tidak semua wanita mengalami gejala haus terus-menerus saat menstruasi. Meski begitu, hal ini adalah sesuatu yang wajar terjadi. 

Rasa haus akibat menstruasi disebabkan oleh perubahan kadar hormon progesteron dan estrogen di dalam tubuh yang akhirnya memengaruhi cairan tubuh.

Saat menstruasi, wanita juga akan kehilangan darah dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini juga ikut memengaruhi kondisi cairan tubuh, yang akhirnya berimbas pada munculnya rasa haus terus-menerus dan meningkatkan risiko mengalami kram.

Oleh karena itu, wanita yang sedang menstruasi dianjurkan untuk memperbanyak asupan cairan.

Selain menstruasi, wanita yang sedang menyusui anaknya juga bisa selalu merasa haus. Pada beberapa kasus, ibu menyusuimudah merasakan haus karena kekurangan cairan

10. Obat-obatan Tertentu

Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dapat mengakibatkan efek tertentu, salah satunya adalah rasa haus.

Sebagai contoh, litium dapat menyebabkan Anda sering buang air kecil. Akibatnya, Anda akan sering juga merasa haus.

Penting diketahui, obat tersebut lama-kelamaan dapat memblokir aktivitas hormon antidiuretik (ADH) di ginjal. Hal ini dapat menyebabkan keinginan buang air kecil muncul disertai rasa haus yang berlebihan.

Selain itu, obat-obatan tertentu dapat menyebabkan mulut kering sehingga memicu rasa haus. Berbagai obat yang dimaksud, di antaranya:

  • Antipsikotik.
  • Antidepresan.
  • Antikonvulsan.
  • Antikolinergik.
  • Agonis alfa.

Baca JugaMinuman Isotonik, Cairan yang Membantu Meningkatkan Kinerja Olahraga

Cara Mengatasi Rasa Haus Terus Menerus

Cara menangani keinginan untuk minum terus-terusan bergantung pada penyebabnya. Namun secara umum, berikut ini adalah hal-hal yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Cukupi kebutuhan cairan, baik minum air putih maupun konsumsi buah-buahan yang mengandung serat tinggi.
  • Hindari konsumsi soda, alkohol, dan kafein. Ketiganya memiliki efek diuretik sehingga bisa membuat Anda sering buang air kecil. Akibatnya, Anda pun akan selalu merasa haus.
  • Jika rasa haus berlebihan disebabkan oleh kondisi medis tertentu, konsultasikan kepada dokter terkait penanganan yang tepat.
  • Jika penyebabnya adalah obat-obatan, hindari langsung menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Nah, itu dia beberapa penyebab rasa haus yang terjadi terus-menerus. Jika Anda mengalami hal ini dan ragu mengenai penyebabnya, periksakan segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2020. 3 Reasons Why You May Be Feeling Really Thirsty. https://health.clevelandclinic.org/reasons-why-you-may-be-feeling-really-thirsty/. (Diakses pada 27 September 2022).
  2. Krstic, Zee. 2020. Why Am I Always Thirsty? 9 Explanations for Excessive Thirst, According to Experts. https://www.goodhousekeeping.com/health/a34100130/why-am-i-always-thirsty/. (Diakses pada 27 September 2022).
  3. Anonim. 2018. Dry Mouth. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-mouth/symptoms-causes/syc-20356048. (Diakses pada 27 September 2022).
  4. Petri, Erica. 2021. Why Am I Always Thirsty?. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/why-am-i-always-thirsty. (Diakses pada 27 September 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi