DokterSehat.Com- Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang bunuh diri.

Mitos: Membahas bunuh diri bisa mendorongnya.
Fakta: Banyak orang mengkhawatirkan hal ini, namun tidak ada bukti yang mendukung ketakutan ini. Penting untuk berbicara secara terbuka tentang bunuh diri, baik untuk mendapatkan pertolongan jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, dan bertanya tentang pemikiran bunuh diri pada orang-orang yang dekat dengan Anda. Tanpa diskusi terbuka tentang bunuh diri, penderitaan tersebut mungkin terus terasa terisolasi, dan kecil kemungkinannya untuk mendapatkan bantuan.
Mitos: Satu-satunya orang yang bunuh diri adalah mereka yang memiliki gangguan jiwa.
Fakta: Pikiran dan tindakan bunuh diri menunjukkan adanya kesusahan dan seringkali keputusasaan dan ketidakbahagiaan. Pikiran bunuh diri dapat menjadi bagian dari gangguan mental namun tidak selalu. Banyak orang dengan penyakit jiwa tidak pernah memiliki perilaku bunuh diri, dan tidak semua orang yang melakukan bunuh diri memiliki penyakit jiwa.
Mitos: Pikiran bunuh diri tidak pernah hilang.
Fakta: Meningkatnya pikiran atau risiko bunuh diri bisa datang dan berjalan seiring situasi dan gejalanya bervariasi. Pikiran bunuh diri bisa kembali, tapi tidak permanen.
Mitos: Orang yang bunuh diri bertekad mengakhiri hidupnya.
Fakta: Orang-orang yang selamat dari usaha bunuh diri sering menyatakan bahwa mereka tidak ingin mati tapi tidak ingin terus hidup dengan penderitaan yang mereka rasakan. Mereka sering ambivalen tentang hidup atau mati. Setelah sebuah usaha, beberapa orang dengan jelas menunjukkan bahwa mereka ingin hidup terus, dan kebanyakan orang yang bertahan dalam sebuah usaha tidak akan mengakhiri hidup mereka nantinya. Akses untuk membantu pada saat yang tepat dapat mencegah bunuh diri.
Mitos: Tidak ada peringatan untuk kebanyakan kasus bunuh diri.
Fakta: Saat melihat ke belakang, kebanyakan orang yang melakukan bunuh diri menunjukkan beberapa tanda dalam hal yang mereka katakan atau lakukan dalam minggu-minggu sebelumnya. Beberapa kasus bunuh diri mungkin impulsif dan tidak direncanakan, namun ada tanda-tanda depresi, kecemasan, atau penyalahgunaan zat. Penting untuk memahami tanda-tanda peringatan itu.
Mitos: Individu yang membahas bunuh diri tidak akan benar-benar melakukannya.
Fakta: Orang yang berbicara tentang bunuh diri mungkin berusaha mencari pertolongan atau dukungan. Kebanyakan orang tidak nyaman membicarakan tentang bunuh diri, jadi mereka mungkin akan membawanya dengan bercanda atau begitu saja. Namun, penyebutan bunuh diri harus dilakukan secara serius dan dipandang sebagai kesempatan untuk membantu. Kebanyakan orang yang merenungkan bunuh diri mengalami depresi, cemas, dan putus asa namun mungkin tidak mendapat dukungan atau perawatan apapun.
Mitos: Usaha bunuh diri hanyalah “teriakan minta tolong” atau cara untuk mendapatkan perhatian.
Fakta: Usaha bunuh diri, bahkan yang “kecil” yang tidak memerlukan perhatian medis serius, merupakan tanda kesedihan yang ekstrem. Upaya bunuh diri harus dilakukan dengan serius dan merupakan alasan untuk menilai dan mengobati masalah kesehatan mental yang sedang berlangsung.