DokterSehat.Com- Secara umum, pria cenderung menggunakan senjata api, pisau, atau alat kekerasan lainnya. Wanita cenderung memilih metode overdosis atau bentuk keracunan lainnya. Perbedaan gender dalam metode ini mungkin menyumbang tingkat penyelesaian bunuh diri yang lebih tinggi pada laki-laki. Secara global, data terbatas tersedia mengenai metode bunuh diri. Cara yang paling umum di negara yang berbeda sering dikaitkan dengan benda apa yang dapat diakses dan terkadang didasarkan pada tren regional. Di Amerika Serikat, data metode ini bersumber dari US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) National Violent Death Reporting System.
Sejauh ini, di Amerika Serikat senjata api adalah metode yang paling umum untuk bunuh diri. Lebih dari separuh kematian bunuh diri Amerika Serikat berasal dari luka tembak yang ditimbulkan sendiri. Senjata api menyumbang 57% kematian bunuh diri pada pria dan 33% pada wanita. Diperkirakan 90% usaha bunuh diri dengan senjata api mematikan. Lebih banyak kematian karena senjata api di Amerika Serikat adalah hasil bunuh diri daripada pembunuhan (tahun 2009, 19.000 vs 11.500). Secara global, negara berpenghasilan tinggi selain Amerika Serikat memiliki kepemilikan senjata yang jauh lebih rendah, dan bunuh diri dengan senjata api hanya menyumbang 4,5% dari semua kematian bunuh diri.
Kematian akibat gantung dan mati lemas/sufokasi (25,6%) dan keracunan (termasuk obat resep, obat-obatan terlarang, racun, dan karbon monoksida; 16,3%) adalah metode paling umum berikutnya. Keracunan adalah metode bunuh diri yang paling umum dilakukan pada wanita, terhitung 36,5% kematian. Ketiga kategori ini menyumbang lebih dari 90% kematian bunuh diri A.S. pada pria dan wanita. Metode lain yang kurang umum termasuk jatuh/melompat, kecelakaan kendaraan bermotor, dan menusuk/menikam.
Di negara lain, cara lain lebih sering terjadi. Di banyak negara berpenghasilan rendah dengan persentase penduduk pedesaan yang tinggi, keracunan sendiri dengan pestisida adalah metode bunuh diri dan diperkirakan mencapai sekitar 30% dari semua kematian bunuh diri secara global. Karena akses mudah ke sarana, gantung diri juga merupakan metode umum di negara-negara berpenghasilan rendah. Di Hong Kong dan China, di mana sebagian besar penduduknya tinggal di apartemen bertingkat tinggi, melompat dari bangunan tinggi adalah metode bunuh diri yang umum. Penggunaan api arang untuk keracunan karbon monoksida telah menyebar sebagai sarana umum di China, Hong Kong, dan negara-negara Asia lainnya selama dekade terakhir.
Tanda dan peringatan sebelum upaya bunuh diri
Banyak orang menunjukkan tanda peringatan atau perubahan perilaku sebelum melakukan usaha bunuh diri. Meskipun tidak ada perilaku atau pola tindakan tertentu, penting bagi orang di sekitarnya untuk dapat memprediksi usaha bunuh diri, sehingga penting untuk memperhatikan tanda dan perilakunya. Tanda peringatan ini menyejajarkan faktor risiko yang dijelaskan di atas. Perubahan atau peningkatan perilaku ini terutama menyangkut:
- Meningkatnya penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol
- Pernyataan mengancam untuk menyakiti atau membunuh diri sendiri
- Berbicara atau menulis tentang kematian atau bunuh diri
- Mencari akses ke senjata api, pil, atau cara lain untuk melakukan bunuh diri
- Pernyataan putus asa, tanpa tujuan, tidak berdaya/merasa terjebak
- Meningkatnya kemarahan atau amukan, ancaman balas dendam
- Meningkatnya perilaku berisiko atau ceroboh
- Menyiapkan kemauan atau polis asuransi; memberikan barang-barang pribadi yang penting; membuat pengaturan untuk barang-barang, hewan peliharaan, dll, untuk diperhatikan.
- Setelah lama mengalami depresi dan energi rendah, tiba-tiba tampak lebih cerah atau penuh energi
Semua ini dapat diperhatikan, dan sebaiknya perhatikan pula kehilangan yang terjadi baru-baru ini, termasuk kematian, perpisahan, kerugian pekerjaan atau finansial, atau diagnosis medis. Jika Anda melihat tanda-tanda peringatan ini, penting untuk berbicara secara terbuka tentang masalah apa pun dan membuat mereka terhubung untuk membantu.