Terbit: 16 March 2022 | Diperbarui: 23 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Kaki lecet—walaupun lukanya kecil—jika dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkkan infeksi. Meski umumnya lecet di kaki tidak menyebabkan masalah serius, namun keadaan ini bisa mengganggu kenyamanan Anda saat berjalan. Simak penjelasan mengenai cara mencegah hingga penanganan luka lecet di kaki, selengkapnya di bawah ini.

Kaki Lecet karena Sepatu, Kenali Cara Mencegah dan Mengobatinya

Kaki Lecet usai Pakai Sepatu

Luka lecet di kaki, walaupun kecil tetapi tidak bisa diremehkan begitu saja. Jika dibiarkan, luka akan melebar, tidak kunjung sembuh, bahkan dapat terinfeksi kuman. Pada umumnya lecet pada kaki terjadi di bagian punggung dan telapak kaki.

Luka lecet dapat disebabkan oleh pemakaian sepatu yang tidak benar, sepatu yang terlalu sempit, bentuknya tidak pas, atau bahan sepatu yang keras di kulit. Kaki lecet juga dapat disebabkan karena terlalu lama berdiri, berjalan, kaki yang lembap, hingga alas kaki yang kotor. 

Cara Mengobati Kaki Lecet

Jika lecet sudah terjadi, maka tindakan yang harus diambil adalah mengobatinya sesegera mungkin. Luka lecet yang mengganggu akan menyebabkan seseorang sulit berjalan dengan benar. Jika terinfeksi, luka juga dapat menjadi borok, menyebabkan demam dan bengkak yang justru lebih sulit ditangani.

Berikut adalah langkah-langkah mengobati luka lecet di kaki, di antaranya:

1. Mencuci tangan

Sebelum menangani luka lecet, pastikan tangan dalam kondisi bersih. Cuci tangan dengan sabun agar tidak menyebarkan kuman ke luka yang terbuka.

2. Membersihkan luka

Bersihkan lecet dengan mengusapkan air yang sudah dicampur dengan cairan antiseptik, lalu keringkan dengan cara ditekan-tekan menggunakan kain bersih. Jangan menggosok luka lecet karena akan memperparah kondisinya. Pastikan kotoran, debu, atau pasir tidak ada lagi di permukaan luka.

3. Menangani pendarahan

Sebenarnya, darah juga berfungsi untuk membersihkan luka dari mikroorganisme. Jadi jangan panik ketika luka lecet mengeluarkan darah. Sebagian besar lecet hanya berdarah selama beberapa detik. Namun, jika Anda khawatir terhadap pendarahan yang terjadi, Anda dapat menghentikannya dengan menekan lembut luka menggunakan kain bersih.

4. Mengoleskan salep antibiotik

Oleskan salep antibiotik atau petroleum jelly. Salep ini akan menjaga permukaan luka tetap lembap dan tidak meradang. Salep antibiotik juga mencegah infeksi bakteri sejak dini. Namun, jika terasa gatal atau timbul kemerahan di sekitar luka, hentikan penggunaan salep.

Baca Juga: Mengobati Mata Ikan di Kaki Tanpa Operasi, Bisakah?

5. Menutup luka

Tutup luka menggunakan plester agar tetap bersih. Namun jika hanya lecet tanpa pendarahan, biarkan luka tetap terbuka. Jika terasa gatal dan timbul bentol di bagian yang ditutup plester, berarti ada alergi terhadap bahan perekat atau kain plester. Ganti penutup dengan kain kasa steril atau ganti plester sekali sehari/jika basah.

6. Menangani lecet yang melepuh

Beberapa luka lecet juga melepuh karena gesekan yang konstan. Panas dari gesekan menjadikan kulit melepuh dan terluka. Untuk mengatasinya, siram luka dengan air dingin yang mengalir, lalu cuci luka melepuh dengan sabun lembut.

Oleskan tipis-tipis salep bacitracin atau gel lidah buaya untuk menyejukkan kulit. Jangan mengelupas bagian yang melepuh karena akan menjadikan penyembuhan lebih lama.

7. Dapatkan vaksinasi tetanus jika diperlukan

Vaksinasi tetanus biasanya diberikan setiap sepuluh tahun sekali. Jika Anda tidak yakin apakah sudah divaksin atau belum; atau jika luka lecet berdarah, dalam, dan meradang, sebaiknya jalankan vaksinasi untuk berjaga-jaga.

8. Perhatikan tanda-tanda infeksi

Ciri luka yang terinfeksi adalah membengkak, memerah, semakin sakit, terasa panas, serta menyebabkan demam. Waspada juga ketika luka mengeluarkan nanah berwarna kuning kehijauan, rasa sakit pada paha dan ketiak, serta kesulitan membuka mulut. 

Baca Juga: Jadi Rileks, Ini Manfaat Merendam Kaki dengan Air Garam!

Kapan Harus Ke Dokter?

Pada sebagian besar kasus, luka lecet dapat ditangani sendiri di rumah. Namun beberapa luka harus mendapatkan perawatan lebih intensif. Berkonsultasilah ke dokter jika tanda-tanda berikut terjadi pada luka lecet:

  • Pendarahan tidak berhenti setelah 10 menit.
  • Luka dalam atau panjang lebih dari 2 cm.
  • Berada di dekat mata kaki.
  • Membengkak atau memerah.
  • Disebabkan oleh sesuatu yang kotor dan kasar.
  • Terdapat pasir atau benda lain yang terjebak di dalam luka
  • Sangat sakit.
  • Menunjukkan gejala infeksi.

Karena luka lecet mudah terjadi kapan saja, sebaiknya simpan perlengkapan P3K ini di rumah , seperti:

  • Cairan antiseptik atau alkohol 70 %.
  • Salep antibiotik atau gel lidah buaya.
  • Plester atau kain kasa steril.
  • Iodine atau obat merah.

Mencegah Luka Lecet di Kaki

Selain mengobati luka lecet, langkah pencegahan juga penting dilakukan agar agar luka serupa tidak terjadi lagi. Untuk itu, lakukan hal-hal berikut:

  • Kenakan kaus kaki sebelum memakai sepatu.
  • Hindari berjalan terlalu lama.
  • Kenakan sepatu yang nyaman. Dengan bahan yang nyaman di kulit, ukuran yang tidak terlalu kecil, serta model yang sesuai dengan bentuk kaki.
  • Lapisi bagian yang mudah lecet menggunakan plester. Cara ini berguna untuk menghindari kontak langsung kulit dengan sepatu.
  • Jika kulit mulai terasa perih, hentikan dahulu kegiatan. Keluarkan kaki dari sepatu untuk diangin-anginkan dan oleskan salep atau gel lidah buaya.

Luka lecet dapat menyebabkan kulit melepuh atau berdarah. Walaupun kecil namun luka ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, mengetahui cara mengobati dan mencegah kaki lecet adalah sesuatu yang penting.

 

  1. Anonim. 2022. Cuts and scrapes: First aid. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711. (Diakses pada 14 Maret 2022).
  2. Anonim. 2022. Wound Treatment For Your Feet. https://www.asafoot.com/foot-treatment-services/first-aid/. (Diakses pada 14 Maret 2022).
  3. Viscovich, John. 2021. 9 Essential Tips for Foot Wound Care. https://www.westchesterhealth.com/blog/9-essential-tips-for-foot-wound-care/. (Diakses pada 14 Maret 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi