Terbit: 23 April 2022 | Diperbarui: 28 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Selain fungsinya sebagai pengering tubuh, handuk juga berpotensi menyimpan kotoran, kuman, dan jamur. Oleh karena itu, mengetahui cara mencuci handuk dengan benar harus diketahui agar Anda terhindar dari penyakit. Simak cara mencucinya agar tetap segar dan lembut selengkapnya di bawah ini. 

Cara Mencuci Handuk yang Benar agar Terbebas dari Bakteri

Cara Mencuci Handuk dengan Benar

Handuk yang kotor dapat menjadi sarang kuman, bakteri dan jamur. Jika menempel pada kulit, dampak yang bisa terjadi adalah gatal-gatal, ruam, serta penyakit kulit. Berikut adalah cara mencuci handuk agar benar-benar bersih dan tidak merusak seratnya.

  • Jangan gabungkan handuk dengan cucian lain di mesin cuci. Cucilah handuk dengan handuk lainnya, atau cuci dengan tangan jika hanya ada satu handuk kotor. Mencampurkan handuk dengan pakaian lain membuatnya cepat kumal karena handuk menyerap air yang bercampur kotoran.
  • Gunakan air dingin untuk mencuci. Air dingin jauh lebih baik untuk serat handuk agar tidak cepat mengeras.
  • Pisahkan handuk putih dengan handuk berwarna.
  • Jangan gunakan pemutih. Pemutih dapat menyebabkan serat handuk menjadi kasar. Handuk juga dapat kehilangan warna aslinya.
  • Tidak perlu menggunakan banyak deterjen. Terlalu banyak deterjen dapat menjadikan handuk putih berwarna keabuan-abuan. Sementara handuk cerah akan menjadi pudar warnanya. Deterjen juga akan merusak serat dan daya serap handuk.
  • Cuci handuk seperti mencuci pakaian biasa. Jika mencuci menggunakan tangan, jangan sikat handuk dengan sikat berbulu kasar agar kelembutan seratnya tetap terjaga.
  • Handuk adalah tipe kain yang cepat menyerap cairan dan bau. Jamur adalah masalah terbesarnya. Jamur pada handuk akan muncul dalam bentuk titik-titik hitam kecil. Jika dibiarkan, titik hitam ini akan semakin banyak, lalu merusak serat kain dan menjadikan handuk mudah sobek.
  • Untuk mencegah timbulnya jamur, gunakan baking soda atau bubuk pembersih jamur yang dijual bebas. Pastikan pula handuk langsung dikeringkan setelah dicuci.
  • Untuk mencegah bau apek, saat mencuci campurkan satu cangkir cuka dan setengah cangkir baking soda. Cuka akan membantu membersihkan handuk hingga ke dalam seratnya. Sementara baking soda menetralisir bau.
  • Cuci handuk setelah lima kali pemakaian. Atau paling tidak seminggu sekali. Hal ini agar tumpukan kotoran tidak terlalu banyak dan membuat handuk sulit dibersihkan.
  • Jika membeli handuk baru, segera cuci sebelum digunakan. Hal ini untuk menghilangkan zat kimia dan kotoran yang mungkin menempel di handuk. Zat kimia tersebut dapat menyebabkan gatal dan ruam pada kulit.
  • Handuk akan semakin berat saat terkena air. Hal itu akan membuat putaran mesin cuci tidak sempurna. Kurangi jumlah handuk di dalam mesin jika hal tersebut terjadi. Putaran yang tidak sempurna akan membuat handuk tidak tercuci bersih.
  • Dalam dua atau tiga bulan sekali, cucilah handuk dengan air hangat dan sabun lembut. Namun jangan menggunakan terlalu banyak sabun. Hal ini untuk mencegah serat mengeras dan daya serapnya berkurang.

Baca Juga: Cara Mencuci Kuas Makeup yang Benar, Cepat, dan Mudah

Cara Mengeringkan Handuk

Setelah selesai dicuci, handuk harus langsung dikeringkan. Baik dengan mesin pengering maupun dengan tangan. Setelah itu jemur handuk di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Perhatikan cara mengeringkan handuk dengan benar berikut ini.

  • Gunakan suhu rendah saat mengeringkan handuk. Suhu terlalu tinggi dapat merusak serat kain. Hal ini mungkin membuat Anda jadi mengeringkan handuk beberapa kali.
  • Jika cara mencucinya benar, serat handuk akan tetap lembut. Namun tidak masalah jika ingin menambahkan pelembut cucian agar handuk harum. Gunakan seperlunya saja. Setelah itu segera keringkan dan jemur handuk.
  • Jangan biarkan handuk tertahan di dalam mesin pengering. Apalagi hingga lebih dari satu hari. Hal ini akan mengakibatkan handuk mudah berjamur dan berbau apak.

Baca Juga: 5 Manfaat Cuci Piring yang Sayang untuk Dilewatkan

Dengan mengetahui cara mencuci dan mengeringkan handuk dengan benar, pada akhirnya handuk akan tahan lama dan enak dipakai. Namun perhatikan pula hal-hal berikut ini.

  • Setelah digunakan, segera gantung handuk di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik.  Gantung dalam posisi direntangkan, tujuannya agar cepat kering. Jangan menjemur handuk dengan pengait karena akan menjebak kelembaban di dalamnya. Akibatnya handuk lama kering dan bakteri tumbuh dengan subur.
  • Jangan letakkan handuk basah atau lembap ke dalam keranjang pakaian kotor. Sebaiknya dikeringkan dahulu baru digabung dengan pakaian kotor yang lain. Handuk basah akan mengeluarkan bau tak sedap jika digabung dengan pakaian kotor. Cara lainnya adalah menyediakan keranjang khusus untuk handuk kotor.
  • Handuk juga bisa menyerap bau dari mesin cuci. Untuk mencegahnya, tuangkan satu cup cuka atau borax ke dalam mesin setelah beberapa kali pencucian, lalu jalankan seperti biasa. Cuka dan borax akan menyerap bau dan menghilangkan residu deterjen.
  • Jangan berbagi handuk dengan orang lain. Berikan handuk yang tidak sedang dipakai jika ada tamu yang menginap. Lebih baik lagi jika ada handuk khusus untuk tamu. Segera cuci setelah tamu pulang atau tidak memakai handuk lagi.
  • Jauhkan handuk dari bahan-bahan yang dapat melunturkan warna seperti bensin dan pasta gigi. Minyak juga bahan yang harus dijauhkan karena akan sulit dibersihkan jika sudah terserap oleh handuk.

Cara mencuci handuk dengan benar akan menjaga kain pengering ini tetap bersih. Handuk yang bersih tentu akan lebih nyaman digunakan dan tidak memindahkan bakteri ke kulit.

 

  1. Keller, Hadley. 2020. The Right Way to Wash Your Towels. https://www.housebeautiful.com/lifestyle/cleaning-tips/a31916009/how-to-wash-towels/. (Diakses pada 12 April 2022).
  2. Warwick, Sarah. 2020. How to wash towels – the right way. https://www.homesandgardens.com/advice/how-to-wash-towels. (Diakses pada 12 April 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi