Terbit: 31 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kalau wanita berisiko mendapatkan kanker serviks, pria berisiko mengalami kanker prostat. Kalau organ prostat yang letaknya di dekat kandung kemih ini ditumbuhi sel abnormal yang ganas, kemungkinan penyebarannya akan cepat. Kalau tidak ditangani, bisa membahayakan pria hingga menyebabkan kematian.

Efek Pembedahan Prostat pada Kehidupan dan Kesehatan Pria

Penanganan kanker prostat ada banyak macam dan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Kalau kanker susah parah dan stadiumnya tinggi, pria disarankan untuk melakukan pembedahan untuk mengangkat prostat. Proses pengangkatan akan menyelamatkan hidup pria, tapi dampaknya cukup besar karena bisa merusak kehidupan seksual pria secara menyeluruh.

Berikut beberapa efek dari pembedahan prostat yang pasti dialami pria dengan derajat yang berbeda-beda.

Impotensi yang cukup lama penyembuhannya

Prostat adalah organ yang sangat penting pada pria karena berdekatan dengan pembuluh darah dan saraf penis. Saat operasi dilakukan, ada kemungkinan saraf terpotong dengan tidak sengaja. Kondisi ini menyebabkan pria susah sekali mendapatkan ereksi dengan sempurna dan mempertahankannya.

Dari penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga, sekitar 70 persen pria yang menjalani operasi prostat akan mengalami gangguan pada ereksi. Kondisi ini mungkin tidak berjalan secara permanen, tapi cukup membuat pria tersiksa karena penyembuhannya cukup lama.

Pria harus melakukan rehabilitasi seksual selama 6 bulan hingga 3 tahun. Setelah menjalani rehabilitasi ini seks mungkin bisa berjalan dengan baik lagi, Ereksi bisa berjalan dengan lancar. Intinya pria tidak boleh memaksakan diri dan selalu optimis dengan kondisinya.

Lebih lanjut, saat proses penyembuhan terjadi, pria juga tidak boleh melakukan hal-hal yang menurunkan kualitas ereksi. Misal pria makan tidak teratur dan membuatnya jadi gemuk hingga merokok dan makan sesukanya dan mendapatkan hipertensi hingga kolesterol tinggi.

Inkontinensia yang sangat mengganggu

Karena letak dari prostat berada di dekat kandung kemih, kondisi inkontinensia urine bisa saja terjadi. Inkontinensia adalah gangguan tidak bisa menahan kencing yang sering dialami pria. Fungsi otot pelvis untuk menahan kencing agak menurun sehingga pria sering mengompol kalau kandung kemih sudah penuh.

Setelah operasi prostat biasanya penyembuhan akan terjadi selama kurang lebih setahun. Pria akan sering menggunakan celana dengan penyerap cairan. Pada kondisi tertentu urine akan keluar sedikit atau banyak sesuai dengan jumlah cairan. Kalau pria tidak mengenakan penyerap urine, celana bisa saja basah.

Kondisi ini tidak permanen dan akan sembuh seiring dengan berjalannya waktu. Jadi, yang dibutuhkan oleh pria adalah bersabar. Mereka harus mau bersabar dengan kondisi sering mengompol ini. Pasangan juga harus terus mendukungnya agar pria tidak merasa tertekan.

Orgasme kering yang mengganggu kesuburan

Kondisi terakhir yang bisa dialami pria yang baru saja mengalami operasi pembedahan prostat adalah ejakulasi kering. Ejakulasi yang sering disebut retrograde ini membuat pria tidak bisa mengeluarkan cairan mani dalam jumlah banyak atau tidak sama sekali. Sat pria ejakulasi, air mani justru berbalik arah dan masuk ke kandung kemih.

Cairan mani yang berisik sperma akan keluar saat pria kencing. Urine akan lebih kental dengan bercak putih di mana-mana. Pria yang masih ingin memiliki keturunan disarankan untuk melakukan konsultasi dulu dengan dokter. Kalau ejakulasi kering tidak bisa diatasi, mereka tidak akan bisa mendapatkan keturunan.

Inilah tiga efek samping operasi yang dilakukan di prostat entah karena kanker atau gangguan lainnya. Untuk menurunkan peluang pria mengalami gangguan prostat, ejakulasi yang rutin harus dilakukan. Oleh karena itu pria disarankan untuk rutin berhubungan seks minimal seminggu sekali.

Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk kita semua!


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi