Terbit: 31 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Bagi sebagian orang, mewarnai rambut menjadi agenda penting untuk tampil modis. Namun, terdapat informasi yang mengatakan bahwa mewarnai rambut berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Benarkah demikian? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Sering Menggunakan Pewarna Rambut Bisa Memicu Kanker Payudara?

Kaitan Pewarna Rambut dan Kanker Payudara

Pewarna rambut mengandung lebih dari 5.000 bahan kimia. Beberapa kandungan di dalamnya bersifat karsinogen alias pemicu kanker, misalnya aromatic amines, 2-nitro-4-aminoaniline and 3-nitro-4-hydroxyaniline, dan 3-amino-4-methoxyaniline.

Perlu diketahui, bahan-bahan kimia tersebut bisa mengganggu kadar hormon di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan risiko kanker.

Mengenai hubungan antara keduanya, para peneliti di NIEHS Sister Study telah memperoleh data dari 45.000 partisipan wanita

Penelitian pada 2019 tersebut meneliti hubungan antara kanker payudara dan penggunaan pewarna dan pelurus rambut.

Hasilnya, secara keseluruhan penggunaan cat rambut permanen secara berturut-turut dalam lima hingga delapan minggu meningkatkan risiko kejadian kanker payudara sebesar 9 persen.

Baca Juga: Ragam Jenis Rambut dan Perawatannya, Kamu Tipe yang Mana?

Hasil tersebut tampak berbeda pada partisipan ras Afrika-Amerika/kulit hitam dengan wanita kulit putih. Bila wanita kulit putih memiliki risiko sebesar 8 persen terhadap kanker payudara, wanita kulit hitam berisiko lebih tinggi mengalami penyakit ini sebesar 60 persen.

Meski begitu, data yang didapatkan dari penelitian tersebut tampak bias. Pasalnya, partisipan sendiri yang melaporkan kondisinya sehingga hasilnya kemungkinan kurang akurat.

Selain itu, meski penelitian memperhitungkan faktor lain yang memengaruhi risiko kanker payudara seperti berat badan tidak ideal dan kebiasaan merokok, tetap ada faktor lain terkait penggunaan pewarna rambut yang bisa meningkatkan risikonya.

Tak hanya itu, penelitian tersebut sebatas hanya membedakan partisipan dari warna kulit; meskipun jumlah partisipan yang dilibatkan cukup banyak.

Baca Juga: Benarkah Minyak Goreng Bekas Sebabkan Kanker Payudara?

Jenis-jenis Cat Rambut yang Berbahaya

Tidak semua cat rambut berisiko meningkat risiko kanker payudara, namun terdapat beberapa jenis cat rambut yang diketahui meningkatkan risiko paling besar. Berikut tiga tipe pewarna rambut yang biasa digunakan, di antaranya:

1. Cat Rambut Temporer

Jenis cat rambut ini dapat menutupi permukaan rambut, tetapi tidak sampai menembus batang kulit. Umumnya tipe pewarna rambut temporer bertahan selama 1-2 kali keramas.

2. Cat Rambut Semi Permanen

Tipe pewarna rambut yang satu ini dapat meresap ke batang rambut dan biasanya bertahan sampai 5-10 kali keramas.

3. Cat Rambut Permanen

Pewarna rambut permanen menyebabkan perubahan kimiawi yang bertahan lama pada batang rambut. Tipe pewarna yang satu ini merupakan jenis yang paling populer.

Kandungan di dalamnya berupa zat-zat tidak berwarna, seperti amina aromatik dan fenol. Namun, terdapat kandungan hidrogen peroksida yang mengubah zat-zat tersebut menjadi pewarna.

Biasanya cat rambut yang berwarna gelap menggunakan lebih banyak zat kimia. Cat rambut yang lebih gelap memiliki lebih banyak bahan kimia di dalamnya. Inilah yang kemudian membuatnya berisiko memicu kanker.

Baca Juga12 Cara Mencegah Kanker Payudara Paling Efektif!

Tips Aman Mewarnai Rambut

Sampai saat ini, penelitian mengenai hubungan mewarnai rambut dan risiko kanker payudara memiliki hasil yang beragam. Ada yang tidak menemukan kaitan antara keduanya, akan tetapi ada juga yang menemukan hasil yang sebaliknya.

Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan beberapa panduan saat akan mewarnai rambut, di antaranya:

  • Ikuti petunjuk penggunaan produk di dalam kemasan. Cermati adanya tulisan ‘Peringatan’ dan ‘Perhatian’.
  • Lakukan uji tempel pada kulit sebelum mengaplikasikan pada rambut. Ini dilakukan untuk mengetahui adanya reaksi alergi setelah penggunaan produk.
  • Gunakan sarung tangan ketika mengaplikasikan pewarna rambut.
  • Hindari penggunaan cat rambut melebihi batas waktu yang direkomendasikan.
  • Bilas kulit kepala secara menyeluruh menggunakan air setelah mengaplikasikan pewarna.
  • Hindari penggunaan pewarna rambut pada alis atau bulu mata. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko iritasi atau kebutaan pada mata.
  • Jauhkan produk pewarna dari jangkauan anak-anak.
  • Hindari menyikat atau menggaruk kulit kepala selama tiga hari sebelum menggunakan produk pewarna.
  • Hindari menggunakan cat rambut jika kulit kepala Anda memiliki luka, terbakar sinar matahari, atau mengalami kerusakan.
  • Setelah menggunakan bleaching, tunggu hingga 14 hari sebelum mengaplikasikan pewarna rambut.

Pada akhirnya, meski ada keterkaitan antara pewarna rambut dan risiko kanker payudara, penelitian lebih mendalam dan luas mengenai kaitan antara keduanya masih diperlukan.

 

  1. Anonim. 2022. Hair Dyes and Cancer Risk. https://www.cancer.org/healthy/cancer-causes/chemicals/hair-dyes.html. (Diakses pada 7 Maret 2023).
  2. Anonim. 2020. Will Using Hair Dye Increase the Risk of Breast Cancer? https://www.roswellpark.org/cancertalk/202003/will-using-hair-dye-increase-risk-breast-cancer. (Diakses pada 7 Maret 2023).
  3. Anonim. 2021. Does Using Hair Dye Increase Your Breast Cancer Risk? https://health.clevelandclinic.org/hair-dye-and-breast-cancer-risk/. (Diakses pada 7 Maret 2023).
  4. Anonim. Hair Dyes. https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-products/hair-dyes. (Diakses pada 7 Maret 2023).
  5. Anonim. 2022. Permanent Hair Dye and Straighteners May Increase Breast Cancer Risk. https://www.nih.gov/news-events/news-releases/permanent-hair-dye-straighteners-may-increase-breast-cancer-risk. (Diakses pada 7 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi