Benarkah Program Bayi Tabung Meningkatkan Risiko Kanker Payudara?

Program bayi tabung atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah in vitro fertilization (IVF) adalah salah satu metode yang bisa digunakan pasangan agar bisa memiliki keturunan. Namun, metode ini dikabarkan bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Bagaimana faktanya? Cek di bawah ini.

Studi Terkait Bayi Tabung (IVF) dan Risiko Kanker

Prosedur IVF diklaim memiliki tingkat keberhasilan untuk mendapatkan keturunan hingga 90 persen. Sayangnya, di balik manfaat yang ditawarkan oleh program bayi tabung ini, terdapat informasi yang mengatakan bahwa risiko dari program ini dapat menimbulkan kanker payudara, terutama pada wanita usia paruh baya.

Seorang wanita yang menjalani program bayi tabung dengan usia tak lagi muda berisiko besar terkena kanker payudara. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya hormon yang digunakan untuk menjaga kesehatan janin di dalam kandungan yang tidak dibesarkan dengan cara alami.

Namun, sebuah penelitian yang terbit di jurnal JAMA menunjukkan jika anggapan tersebut tidaklah benar. Studi tersebut mengungkapkan bahwa perawatan kesuburan pada program bayi tabung ternyata tidak meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca Juga: 10 Hal yang Penting Diperhatikan dalam Merencanakan Kehamilan

Penelitian ini sendiri dilakukan di Belanda dan melibatkan setidaknya 25 ribu data dari wanita yang melakukan program bayi tabung atau program kesuburan alternatif lainnya selama 21 tahun terakhir.

Dari semua data yang ada, hanya 839 wanita yang terdiagnosis terkena kanker payudara invasif dan 109 wanita lain terkena kanker payudara non-invasif. Semua wanita yang terkena kanker payudara tidak ditemukan adanya kaitan dengan program bayi tabung.

Sementara itu, wanita yang setidaknya melakukan tujuh kali atau lebih siklus program bayi tabung justru memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker payudara.

Dalam penelitian lain, wanita yang memiliki 4 atau lebih siklus bayi tabung memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium, meskipun risikonya tidak signifikan. Ini mungkin karena jumlah wanita yang terkena kanker ovarium dalam studi ini masih sedikit.

Baca Juga: Bayi Tabung: Pengertian, Prosedur, hingga Risiko

Perlu diketahui, meskipun IVF memberikan manfaat, penelitian telah menemukan bahwa jenis tumor tertentu lebih umum di antara anak-anak yang dikandung melalui IVF, khususnya hepatoblastoma (kanker hati pada anak).

Terlebih, peningkatan kejadian hepatoblastoma mungkin disebabkan oleh proses IVF dan bukan disebabkan oleh faktor genetik. Namun, studi lainnya menolak klaim bahwa IVF dapat meningkatkan risiko kanker pada anak.

Pada akhirnya, berbagai klaim seputar program bayi tabung dan kaitannya dengan kanker membutuhkan studi lebih lanjut.

Namun, bagi pasangan yang ingin mendapatkan keturunan dengan program ini tidak perlu khawatir terhadap risiko terkena kanker payudara.

Risiko Program Bayi Tabung bagi Wanita di Atas 40 Tahun

Wanita yang hamil di atas usia 40 tahun lebih memiliki risiko persalinan prematur atau memerlukan operasi caesar.

Mengingat operasi caesar adalah operasi besar, biasanya waktu pemulihan membutuhkan waktu yang lebih lama. Meskipun jarang, operasi caesar juga dapat meningkatkan risiko kehilangan darah, infeksi, atau pembekuan darah.