Terbit: 18 November 2019 | Diperbarui: 9 March 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Program bayi tabung atau IVF dianggap dapat meningkatkan risiko terhadap kanker payudara. Benarkah anggapan demikian? Simak faktanya dalam ulasan di bawah ini!

Benarkah Program Bayi Tabung Meningkatkan Risiko Kanker Payudara?

Studi Terkait Bayi Tabung (IVF) dan Risiko Kanker

Program bayi tabung atau yang dikenal dengan istilah In Vitro Fertilization (IVF) kerap kali dianggap sebagai salah satu solusi bagi pasangan yang tak kunjung memiliki keturunan sehingga bisa mendapatkan anak.

Program ini dipuji banyak orang karena memiliki tingkat keberhasilan untuk mendapatkan keturunan hingga 90 persen, meskipun memang memiliki biaya yang cukup tinggi dan bisa menguras emosi pasangan.

Sayangnya, di balik manfaat yang ditawarkan oleh program bayi tabung ini, ada kabar yang menunjukkan bahwa risiko dari program ini dapat menimbulkan kanker payudara.

Sebagian pakar kesehatan menyebutkan jika wanita yang menjalani program bayi tabung dengan usia tak lagi muda berisiko besar terkena kanker payudara. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya hormon yang digunakan untuk menjaga kesehatan janin di dalam kandungan yang tidak dibesarkan dengan cara alami.

Namun, penelitian terkini justru menunjukkan jika anggapan ini tidak benar adanya. Penelitian terbaru yang hasilnya dirilis oleh jurnal JAMA menunjukkan jika perawatan kesuburan pada program bayi tabung ternyata tidak meningkatkan risiko kanker payudara.

Penelitian ini sendiri dilakukan di Belanda dan melibatkan setidaknya 25 ribu data dari wanita yang melakukan program bayi tabung atau program kesuburan alternatif lainnya selama 21 tahun terakhir. Dari semua data yang ada, hanya 839 wanita yang terdiagnosis terkena kanker payudara invasif dan 109 wanita lain terkena kanker payudara non-invasif.

Dari semua wanita yang terkena kanker payudara ini, tidak ditemukan adanya kaitan dengan program bayi tabung. Hal yang menarik adalah, wanita yang setidaknya melakukan tujuh kali atau lebih siklus program bayi tabung justru memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker payudara.

Dalam penelitian lain, wanita yang memiliki 4 atau lebih siklus bayi tabung memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium, meskipun risikonya tidak signifikan. Ini mungkin karena jumlah wanita yang terkena kanker ovarium dalam studi ini masih sedikit.

Pediatri Umum dari University College of London, Profesor Alastair Sutcliffe mencatat bahwa meskipun IVF memberikan manfaat, penelitian telah menemukan bahwa jenis tumor tertentu lebih umum di antara anak-anak yang dikandung melalui IVF, khususnya hepatoblastoma (kanker hati pada anak).

Terlebih, peningkatan kejadian hepatoblastoma mungkin disebabkan oleh proses IVF dan bukan disebabkan oleh faktor genetik. Namun, yang lainnya menolak klaim bahwa IVF dapat meningkatkan risiko kanker pada anak.

Memang, penelitian ini masih membutuhkan studi yang lebih lanjut agar bisa semakin membuktikan tidak adanya kaitan program IVF dengan kanker. Namun, setidaknya pasangan yang ingin mendapatkan keturunan dengan program ini tidak perlu lagi khawatir terhadap risiko terkena kanker.

Baca Juga: Bayi Tabung: Pengertian, Prosedur, hingga Risiko

Risiko Program IVF bagi Wanita Berusia di Atas 40 Tahun

Wanita hamil di atas 40 tahun lebih memiiki risiko persalinan prematur atau memerlukan operasi caesar. Mengingat operasi caesar adalah operasi besar, biasanya waktu pemulihan lebih lambat untuk orang tua yang melahirkan. Meskipun jarang, operasi caesar juga dapat meningkatkan risiko kehilangan darah, infeksi, atau pembekuan darah.

Faktor risiko lainnya juga dapat meningkatkan terhadap komplikasi persalinan di usia 40-an. Risiko operasi caesar dan persalinan prematur dapat meningkat pada wanita berusia di atas 43 tahun yang menjalani program bayi tabung dan mengandung anak kembar.

Karena wanita berusia di atas 40 tahun cenderung tidak hamil secara alami, banyak yang menggunakan program bayi tabung untuk hamil, yang juga dapat menyebabkan kehamilan kembar.

 

  1. Bennett, Chloe. 2020. Are Children Born via IVF at Greater Risk of Cancer?. https://www.news-medical.net/health/Are-Children-Born-via-IVF-at-Greater-Risk-of-Cancer.aspx (Diakses pada 9 Maret 2023)
  2. Bennett, Chloe. 2020. Are Children Born via IVF at Greater Risk of Cancer?. https://www.news-medical.net/health/Are-Children-Born-via-IVF-at-Greater-Risk-of-Cancer.aspx (Diakses pada 9 Maret 2023)
  3. Kate Ruder. 2022. Can Fertility Drugs or IVF Increase My Risk for Cancer?. https://www.cancer.net/blog/2022-11/can-fertility-drugs-or-ivf-increase-my-risk-cancer#:~:text=Women%20who%20had%204%20or,the%20study%20with%20ovarian%20cancer. (Diakses pada 9 Maret 2023)
  4. Wisner, Wendy. 2022. Health Risks Associated With Having a Baby at 40 and Older. https://www.health.com/condition/pregnancy/babies-after-40-the-hidden-health-risks-of-mid-life-pregnancy#:~:text=The%20risk%20of%20C%2Dsection,can%20also%20result%20in%20multiples. (Diakses pada 9 Maret 2023)


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi