Terbit: 20 February 2020 | Diperbarui: 21 February 2023
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kanker serviks adalah salah satu penyakit paling mematikan bagi wanita di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk wanita melakukan pencegahan kanker serviks. Selengkapnya simak pencegahannya dalam ulasan di bawah ini

11 Cara Mencegah Kanker Serviks yang Wajib Wanita Ketahui

Apa Itu Kanker Serviks?

Kanker serviks adalah kanker pada leher rahim yang merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Serviks atau leher rahim berada di antara vagina dan rahim.

Kanker ini dipicu oleh human papillomavirus (HPV). Meskipun tidak semua wanita dengan HPV dapat mengembangkan kanker serviks, namun jika sudah terkena HPV, artinya Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks. HPV sendiri juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

– Iklan –

Cara Mencegah Kanker Serviks

Kanker yang dideteksi sejak dini akan dapat lebih mudah diatasi, tapi lebih bagus lagi jika kanker dapat dicegah sejak awal. Kanker serviks dapat menyerang setiap wanita, sehingga pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks juga seharusnya diketahui oleh setiap wanita.

Berikut adalah cara mencegah kanker serviks yang dapat dilakukan, di antaranya:

1. Pemeriksaan Pap Smear Rutin

Melakukan pemeriksaan Pap smear secara rutin dapat menjadi salah satu cara mencegah kanker serviks.

Pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengambil sampel sel-sel serviks untuk mengetahui ada tidaknya sel yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Sel yang berpotensi berkembang menjadi kanker memang belum pasti akan berkembang menjadi kanker, tapi lebih baik jika disingkirkan sejak awal.

Pemeriksaan Pap smear seharusnya dilakukan secara rutin setiap 3 tahun oleh wanita usia mulai 21 tahun atau yang sudah aktif secara seksual hingga nanti berusia 65 tahun.

2. Pemeriksaan HPV Rutin

Selain pemeriksaan Pap smear, tes HPV juga merupakan tes yang penting untuk dilakukan sebagai pencegahan kanker serviks.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kanker serviks berkembang dari HPV. Tes HPV dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dikombinasikan dengan Pap smear. Wanita dengan usia di atas 30 tahun disarankan untuk melakukan tes HPV atau HPV dengan Pap smear setiap 5 tahun sekali.

3. Mendapatkan Vaksin Kanker Serviks

Pemicu kanker serviks adalah HPV, sehingga vaksin yang digunakan sebagai pencegahan kanker serviks adalah vaksin HPV.

HPV terdiri lebih dari 100 jenis, namun yang paling banyak menyebabkan kanker serviks terdapat dua jenis yaitu tipe 16 dan 18. Vaksin ini biasanya diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual. Usia 9-13 tahun adalah yang paling direkomendasikan karena vaksin dianggap lebih efektif bekerja pada sistem imun yang baik di usia tersebut.

Jika terlambat mendapatkan vaksin, wanita masih bisa mendapatkan vaksin ini hingga usia 26 tahun. Namun jika sudah aktif secara seksual, wanita harus lebih dulu melakukan Pap smear sebelum mendapatkan vaksin.

Vaksin HPV bukan hanya diperuntukkan bagi wanita saja, tapi juga bagi pria. Vaksin HPV pada pria berfungsi sebagai pencegahan kutil kelamin, kanker penis, kanker anus, dan pencegahan penularan HPV ke pasangan.

4. Hindari Hubungan Seksual Berisiko

Pencegahan kanker serviks yang dapat dilakukan selanjutnya adalah dengan menghindari hubungan seksual yang berisiko.

HPV dapat ditularkan melalui hubungan seks, risiko ini tentu akan semakin tinggi jika tidak menggunakan kondom atau jika berganti-ganti pasangan. HPV dapat ditularkan dari berbagai kontak seksual, termasuk juga kontak kulit antara alat kelamin, seks oral, vaginal, seks anal, hingga penggunaan mainan seks.

Baca Juga: Kanker: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

5. Menghindari Rokok

Jika tidak ingin terkena kanker serviks, rokok adalah salah satu yang harus Anda hindari karena rokok adalah salah satu faktor risiko terbesar kanker serviks.

Bahaya merokok dan menghirup asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks di antara para wanita yang terinfeksi HPV. Risiko semakin meningkat pada wanita yang merokok lebih banyak dengan jangka waktu yang lebih lama.

6. Menjaga Pola Makan

Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dapat menjadi makanan yang membantu mencegah kanker serviks. Selain mengonsumsi makanan bergizi, jangan lupa juga untuk menghindari berbagai makanan yang dapat memicu kanker.

Memperbanyak konsumsi buah dan sayur akan baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan dan dapat menjadi cara mencegah kanker serviks alami. Sedangkan jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya karena dapat memicu kanker adalah seperti makanan tinggi lemak trans, makanan dan minuman olahan yang mengandung pengawet, alkohol, dan masih banyak lagi.

7. Menjaga Kebersihan Vagina

Kebanyakan kanker serviks terdeteksi setelah melakukan tes Pap smear adalah karena kurangnya kebersihan pada vagina. Oleh karena itu, menjaga kebersihan organ intim yang baik sangat membantu mencegah kanker serviks.

Tetapi ini bukan berarti Anda tidak memerlukan vaksinasi kanker serviks atau skrining ketika sudah menjaga kebersihan yang tepat untuk mencegah infeksi HPV.

8. Menggunakan Celana Dalam yang Tepat

Selain menjaga kebersihan vagina, wanita harus mengenakan celana dalam berbahan katun atau yang terbuat dari serat kapas. Kapas tidak dapat menahan kelembapan dan membuat vagina tetap dingin.

Selama menstruasi, wanita juga harus mengganti pembalut secara teratur. Begitupun wanita yang sering mengalami keputihan harus mengganti pakaian dalam dua atau tiga kali sehari.

Baca Juga: Kanker Serviks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan & Pencegahan

9. Menjaga Berat Badan Ideal

Menjaga berat badan ideal juga bisa menjadi salah satu langkah dalam pencegahan kanker serviks.

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, termasuk kanker serviks. Sedangkan berat badan di bawah ideal juga dapat menurunkan sistem imun yang membuat tubuh juga lebih rentan terhadap penyakit.

Menjaga berat badan ideal dapat dilakukan dengan cara menjaga asupan makanan seimbang gizi dan olahraga secara rutin.

10. Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD

Intrauterine Device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah cara mencegah kehamilan yang ditempatkan di dalam rahim oleh dokter. Posisi IUD yang benar dapat menentukan keberhasilan dalam mencegah kehamilan, dan IUD juga mengandung spermisida yang dapat membunuh sperma.

Berdasarkan 16 penelitian pada 12.482 wanita menunjukan bahwa kanker serviks sepertiga lebih jarang terjadi pada wanita yang memakai IUD. Tidak sepenuhnya jelas mengapa efek ini terjadi, tetapi diyakini terkait dengan respons sistem kekebalan tubuh terhadap IUD.

11. Tes IVA

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin. Mengetahui kanker serviks lebih awal dapat membantu pencegahan penyakit ini.

Pemeriksaan IVA adalah skrining dari Pap smear karena biasanya praktis, murah, sangat mudah untuk dilakukan, dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan selain oleh dokter ginekologi.

Prosedur tes ini dengan mengoleskan larutan asam asetat, dan biasanya akan menunjukkan perubahan warna di leher rahim yang bisa menandakan apakah ada kanker serviks atau tidak.

Itu dia berbagai cara mencegah kanker serviks yang dapat diterapkan oleh setiap wanita. Kanker serviks dapat menyerang siapa saja, sehingga setiap wanita harus waspada terhadap penyakit satu ini.  

Kanker serviks sering kali tidak menimbulkan gejala pada stadium awal dan baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut. Oleh karena itu, jangan lupa untuk secara rutin memeriksakan diri agar kanker dapat dideteksi lebih dini dan mendapatkan penanganan lebih cepat.

 

  1. Anonim. 2016. Penapisan Kanker Leher Rahim lewat Kunjungan Tunggal (TES IVA). https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/penapisan-kanker-leher-rahim-lewat-kunjungan-tunggal-tes-iva#:~:text=IVA%20merupakan%20deteksi%20untuk%20mengetahui,itu%20juga%20(15%20menit). (Diakses pada 21 Februari 2023)
  2. Can I Prevent Cervical Cancer?. https://www.webmd.com/cancer/cervical-cancer/understanding-cervical-cancer-prevention. (Diakses 22 Juli 2019)
  3. Cervical Cancer Prevention (PDQ®)–Patient Version. https://www.cancer.gov/types/cervical/patient/cervical-prevention-pdq. (Diakses 22 Juli 2019)
  4. Cervical cancer. https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer/prevention/. (Diakses 22 Juli 2019)
  5. Cegah Kanker Serviks, Kenali Lebih Dalam Pembunuh Nomor Satu Kaum Hawa. http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=1-17073100005&id=cegah-kanker-serviks-kenali-lebih-dalam-pembunuh-nomor-satu-kaum-hawa. (Diakses 22 Juli 2019)
  6. Fayed, Lisa. 2020. How to Prevent Cervical Cancer. https://www.verywellhealth.com/cervical-cancer-prevention-513831. (Diakses 20 Februari 2020)
  7. Arora, Debjani. 2018. Maintaining proper hygiene can help to reduce the risk of cervical cancer. https://www.thehealthsite.com/diseases-conditions/cervical-cancer/maintaining-proper-hygiene-can-help-to-reduce-the-risk-of-cervical-cancer-d0418-565108/. (Diakses 20 Februari 2020)
  8. How To Have A Healthy Vagina: Dos and Don’ts. https://www.uranj.com/blog/how-to-have-a-healthy-vagina-dos-and-donts. (Diakses 20 Februari 2020)


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi