Berkeringat di malam hari merupakan salah satu gejala yang kerap kali dialami oleh penderita kanker. Namun, benarkah keringat berlebih saat tidur adalah tanda kanker? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Kaitan Antara Berkeringat saat Tidur dengan Risiko Kanker
Meski terlihat tidak berkaitan, ternyata ada kemungkinan hubungan antara keringat di malam hari dengan penyakit kanker.
Keringat malam kemungkinan merupakan gejala awal dari berbagai jenis kanker, seperti kanker tulang, leukemia, kanker hati, limfoma, dan mesothelioma.
Sampai saat ini alasan mengapa beberapa jenis kanker menyebabkan keringat di malam hari masih belum jelas. Diduga kuat, hal ini karena tubuh sedang berusaha melawan penyakit.
Selain itu, perubahan tingkat hormon juga dapat menjadi penyebabnya. Saat kanker menyebabkan demam, tubuh akan mengeluarkan keringat secara berlebihan untuk mendinginkan diri.
Tak hanya itu, keringat berlebihan di malam hari pada penderita kanker dapat terjadi karena pengobatan yang sedang dijalankan.
Apabila keringat berlebih saat tidur merupakan tanda kanker, Anda juga mungkin akan mengalami beberapa gejala lainnya, seperti demam dan penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.
Baca Juga: 10 Jenis Kanker yang Bisa Muncul Tanpa Gejala Awal, Jangan Diabaikan
Alasan Keringat Berlebih Bisa Menjadi Gejala Kanker
Keringat berlebih pada penderita kanker ternyata beralasan. Beberapa penyebab kondisi ini terjadi, antara lain:
1. Menderita Jenis Kanker Tertentu
Beberapa jenis kanker diketahui dapat menyebabkan keringat berlebih. Kondisi ini dianggap dapat menjadi gejala awal penyakit ini.
Jenis kanker yang dapat menyebabkan keringat berlebih, antara lain:
- Leukemia.
- Kanker tulang.
- Limfoma.
- Kanker hati.
- Mesothelioma.
- Tumor karsinoid.
2. Infeksi
Pada umumnya, keringat berlebihan penderita kanker terjadi karena adanya infeksi di tubuh. Keringat menjadi reaksi normal tubuh ketika sedang melawan peradangan.
Pada saat proses tersebut berlangsung, tubuh bisa saja mengalami demam. Kondisi ini dapat dialami pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
Penting diketahui, saat melakukan perawatan kemoterapi, sistem imun tubuh berisiko terganggu dan rusak karena sel darah putih di tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi berkurang.
3. Perubahan Hormon di Dalam Tubuh
Selain merupakan reaksi normal tubuh, keringat di malam hari pada penderita kanker juga terjadi karena adanya perubahan hormon di tubuh.
Kanker tertentu akan memengaruhi produksi hormon di dalam tubuh. Begitu juga dengan pengobatan kanker yang sedang dijalani pasien.
Sebagai contoh, pengobatan kanker payudara yang dapat memicu menopause dini. Kondisi ini menyebabkan penderita mengalami gejala hot flashes. Ini adalah kondisi ketika penderita berkeringat berlebih.
Sementara itu, pada pria yang menjalani pengobatan kanker prostat, testosteron berisiko menurun di dalam tubuh. Pada akhirnya, kondisi ini menyebabkan keringat berlebih.
Baca Juga: Gejala Kanker Otak Stadium Awal yang Bisa Anda Kenali
4. Efek Samping Pengobatan Kanker
Keringat berlebih saat tidur dapat terjadi sebagai efek samping dari pengobatan kanker yang sedang dijalani.
Beberapa pengobatan pasien kanker yang dapat menyebabkan keringat di malam hari, di antaranya:
- Kemoterapi.
- Terapi hormon.
- Radioterapi.
- Obat-obatan tertentu, seperti obat golongan opioid, tricyclic antidepressant, dan steroid.
Kondisi Lainnya yang Menyebabkan Berkeringat Berlebih
Meski keringat berlebih saat tidur bisa menjadi tanda kanker, ada berbagai kondisi lain yang menyebabkan kondisi ini, di antaranya:
1. Usia
Para wanita yang sudah memasuki fase perimenopause atau menopause akan mengalami perubahan hormon yang berimbas pada produksi keringat berlebihan. Ibu hamil juga mengalami perubahan keseimbangan hormon yang bisa menyebabkan gejala yang sama.
2. Kesehatan Mental
Masalah pada mental ikut memengaruhi produksi keringat di dalam tubuh. Jika sedang dalam kondisi stres parah, mengalami kecemasan, atau ketakutan berlebihan, tubuh akan memproduksi lebih banyak keringat, termasuk saat tidur.
3. Kondisi Kesehatan Tertentu
Adanya infeksi tertentu di tubuh akan membuat sistem imun tubuh berusaha melawannya dengan menyebabkan demam. Hal ini akan membuat Anda berkeringat saat tidur.
Kondisi kadar gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia dan gangguan hipertiroidisme juga bisa menjadi penyebabnya.
Selain itu, terkadang hal ini juga disebabkan oleh masalah idiopathic hyperhidrosis, kondisi yang membuat tubuh menghasilkan keringat jauh lebih banyak dari normal.
4. Pengaruh Obat-Obatan Tertentu
Konsumsi beberapa jenis obat seperti yang diperuntukkan bagi terapi hormon, penurun demam, dan antidepresan bisa saja menyebabkan efek samping berupa keluarnya keringat dengan berlebihan.
Baca Juga: Mengenal Imunoterapi, Metode untuk Mengobati Berbagai Jenis Kanker
5. Pengaruh Alkohol
Konsumsi alkohol di malam hari atau dekat dengan waktu tidur bisa saja mengalami efek samping berupa munculnya keringat dengan berlebihan. Kualitas tidur juga akan menurun dengan drastis sehingga tubuh akan terbangun dengan rasa lelah dan letih.
Demikian penjelasan seputar hubungan antara keringat berlebih dan penyakit kanker. Meskipun keringat berlebih saat tidur bisa menjadi tanda kanker, jangan kesampingkan berbagai penyebab lain.
Jika Anda kerap kali mengalami keringat berlebih di malam hari, jaga agar kondisi ruangan tetap sejuk. Bila hal ini tidak membantu, segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
- McDermott, Annette. 2018. Are Night Sweats a Sign of Cancer? https://www.healthline.com/health/night-sweats-cancer. (Diakses pada 27 Februari 2023).
- National Cancer Institute. 2021. Hot Flashes and Night Sweats (PDQ®)–Patient Version. https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/side-effects/hot-flashes-pdq. (Diakses pada 27 Februari 2023).
- WebMD Editorial Contributors. 2021. Does Cancer Cause Night Sweats? https://www.webmd.com/cancer/lymphoma/night-sweats-causes. (Diakses pada 27 Februari 2023).