Terbit: 12 March 2017 | Diperbarui: 20 March 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Banyak penderita kanker yang bahkan harus melalui berbagai tahapan dan jenis pengobatan demi terbebas dari penyakit ini. Salah satu pengobatan yang diyakini cukup efektif dalam mengatasi kanker adalah kemoterapi. Sayangnya, terapi ini dapat menimbulkan efek samping yang sangat parah termasuk kebotakan. 

Ini Alasan Kemoterapi Bisa Menyebabkan Rambut Rontok

Pakar Kesehatan Sebut Kemoterapi Menyebabkan Kerontokan Rambut

Pakar kesehatan spesialis kanker bernama dr. Wim Panggarbesi, SpB (K) Onk yang berasal dari rumah sakit Mitra Keluarga di Bekasi menyebutkan jika kemoterapi ternyata menggunakan bahan-bahan yang bisa merusak sel yang sedang melakukan pembelahan. 

Salah satu dari sel yang sedang melakukan pembelahan ini adalah sel-sel kanker yang memang melakukannya agar bisa menyebar dengan cepat. 

Sayangnya, bahan yang disebut sebagai antimitosis atau anti pembelahan diri pada kemoterapi ini tak hanya menyerang sel kanker, namun juga pada berbagai sel tubuh termasuk sel rambut.

Menurut dr. Wim, sel rambut termasuk dalam sel tubuh yang sangat aktif dalam membelah diri. Karena alasan inilah jika kita mencukur kumis, keesokan harinya kumis bisa langsung segera tumbuh. Dengan adanya kandungan antimitosis dari kemoterapi ini, sel-sel rambut ini akhirnya rusak dan memicu kerontokan yang cukup parah. Memang, efek dari kerontokan rambut karena kemoterapi ini tidak berlangsung dengan cepat, namun secara perlahan-lahan. Hanya saja, karena kemoterapi ini pula, rambut tak lagi tumbuh kembali.

Apakah penderita kanker harus selalu melakukan kemoterapi yang bisa memicu kebotakan ini untuk menyembuhkan penyakitnya? dr. Wim menyebutkan jika ada cukup banyak pengobatan lain yang bisa dilakukan oleh penderita kanker layaknya dengan pembedahan, terapi target, hingga radioterapi. Dengan memilih terapi yang tepat, maka diharapkan penyakit ini pun bisa segera disembuhkan.

Baca juga: 12 Efek Samping Kemoterapi yang Perlu Anda Waspadai

Penyebab Rambut Rontok saat Kemoterapi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, obat-obatan yang digunakan pada kemoterapi dapat menyerang sel-sel dan jaringan tubuh yang normal, termasuk sel yang berada di folikel atau akar rambut. Hal inilah yang menjadi penyebab rambut rontok saat kemoterapi

Kebotakan rambut akibat penggunaan kemoterapi  tidak hanya terjadi pada rambut di kepala, melainkan juga pada alis, bulu mata, bulu ketiak, rambut di area kemaluan, dan rambut di sekujur tubuh lainnya. 

Tingkat keparahan rambut rontok karena kemoterapi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: 

  • Dosis obat kemoterapi
  • Frekuensi kemoterapi
  • Jenis obat dan cara pemberian obat kemoterapi 
  • Kombinasi obat kemoterapi yang digunakan

Kapan Pasien Kemoterapi Mulai Mengalami Kerontokan Rambut?

Kerontokan rambut pada pasien kemoterapi biasanya mulai terjadi sekitar 2 – 4 minggu atau bahkan dalam hitungan hari sejak pertama kali kemoterapi dilakukan. Hanya saja, pada kasus tertentu, efek samping kemoterapi mungkin baru muncul dalam waktu 1 – 2 bulan setelah pasien menjalani terapi. 

Rambut yang rontok terlebih dahulu biasanya rambut yang berada di kepala, kemudian diikuti oleh kerontokan di sekitar wajah, tubuh, dan kemaluan. Tidak jarang, kulit kepala akan terasa sakit dan melunak sebelum rambut mulai rontok.  

Kerontokan rambut kemungkinan besar akan terus berlanjut selama kemoterapi dilakukan hingga beberapa minggu setelah terapi tersebut dihentikan. 

Baca juga: Tanda Kemoterapi Anda Berhasil dan Cara Mengetahuinya

Mungkinkah Rambut Pasien Tumbuh Kembali?

Bisa atau tidaknya rambut pasien tumbuh kembali setelah kemoterapi kerap menjadi pertanyaan banyak orang. Termasuk pengidap kanker itu sendiri. 

Kebotakan rambut akibat efek samping kemoterapi dapat tumbuh kembali 2 – 6 bulan setelah semua sesi kemoterapi berakhir. Rambut yang baru tumbuh akan terasa sangat halus dan tipis, serta dapat memiliki tekstur atau warna yang berbeda dari rambut sebelumnya. 

Akan tetapi perubahan yang terjadi pada rambut Anda biasanya bersifat sementara. Seiring berjalannya waktu, sel-sel rambut  dan kulit yang mengandung pigmen akan berfungsi kembali. Hal ini ditandai dengan rambut baru yang tumbuh akan terlihat seperti rambut Anda yang sebelumnya. 

Bagi kebanyakan pengidap kanker yang menjalani kemoterapi, rambut akan sepenuhnya tumbuh dalam waktu 6 – 12 bulan kemudian. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa membutuhkan waktu lebih lama hingga bertahun-tahun. 

Baca juga: 15 Cara Mengatasi Rambut Rontok secara Alami dan Efektif

Adakah Cara Mencegah Rambut Rontok karena Kemoterapi?

Hingga saat ini, tidak ada pengobatan yang dapat mencegah kerontokan rambut  yang secara efektif dapat mencegah kebotakan rambut akibat kemoterapi. Beberapa pasien ada yang memakai topi pendingin (cooling cap) selama menjalani kemoterapi untuk mengurangi kerusakan pada akar rambut. 

Topi ini bekerja dengan cara mengurangi aliran darah ke kulit kepala, sehingga obat kemoterapi yang masuk ke dalam folikel rambut di kepala menjadi lebih sedikit. 

Selain dengan menggunakan topi pendingin tersebut, dokter mungkin akan merekomendasikan pasien untuk melakukan beberapa hal, guna meringankan efek samping kebotakan, seperti: 

  • Menggunakan sisir berbulu lembut dan lebar
  • Menghindari penggunaan hair dryer, alat catok, dan bahan pengeriting, pelurus, atau pewarna rambut. 
  • Mengoleskan minyak atau pelembab ke kulit kepala, jika kulit kepala terasa gatal dan terkelupas
  • Menggunakan produk perawatan rambut yang berbahan kimia lembut, seperti  sampo atau kondisioner khusus untuk bayi. 
  • Menggunakan pelindung kepala (topi, syal, atau scarf) saat berada di luar ruangan. 

Itulah penjelasan lengkap mengenai efek samping kemoterapi sebabkan kebotakan pada pasien kanker hingga cara mencegahnya. Sebelum Anda menjalani prosedur kemoterapi untuk mengobati kanker, pastikan untuk konsultasi pada dokter mengenai proses kemoterapi hingga beragam efek samping yang kemungkinan ditimbulkan. 

  1. National Cancer Institute. Hair Loss (Alopecia) and Cancer Treatment. https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/side-effects/hair-loss. (Diakses pada 20 Maret 2023) 
  2. Anonim. Chemotherapy and Hair Loss: What to Expect during Treatment. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chemotherapy/in-depth/hair-loss/art-20046920. (Diakses pada 20 Maret 2023)
  3. Herndon R. Jamie. 2022. Chemotherapy Drugs That Cause Hair Loss. https://www.verywellhealth.com/the-chemotherapy-drugs-that-cause-hair-loss-430147.(Diakses pada 20 Maret 2023) 


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi