Terbit: 27 March 2023 | Diperbarui: 7 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Salah satu faktor risiko kemunculan kanker adalah makanan yang dikonsumsi dan cara mengolahnya. Benarkah makanan yang dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar bisa memicu kanker? Simak penjelasannya di bawah ini.

Makanan yang Dibakar Dapat Menyebabkan Kanker, Benarkah?

Penyebab Makanan yang Dibakar Dikaitkan dengan Kanker

Menurut sejumlah penelitian, konsumsi makanan yang dibakar bisa sebabkan kanker, termasuk kanker usus besar, kanker hati, kanker payudara, dan kanker prostat.

Diduga kuat penyebabnya berasal dari terbentuknya karsinogen ketika proses pemanggangan berlangsung. Karsinogen merupakan zat yang menyebabkan kanker.

Saat daging dimasak menggunakan suhu tinggi, keratin, dan asam amino di dalam daging akan mulai bereaksi. Inilah yang kemudian membentuk heterocyclic aromatic amines (HCA).

Selain itu, polycyclic aromatic hydrocarbons (PHA) juga bisa terbentuk akibat pembakaran menggunakan api besar. Karsinogen ini turut menjadi alasan mengapa makanan yang dibakar bisa menyebabkan kanker.

PAH adalah bahan kimia yang terbentuk saat lemak terbakar oleh api. Zat ini bisa menempel pada daging, terutama jika Anda memasaknya di bara api yang terbuka.

Baca Juga: Benarkah Konsumsi MSG Bisa Menyebabkan Kanker?

Kandungan ini juga terdapat pada asap rokok dan polusi udara. Oleh sebab itu, paparan terhadap keduanya berkaitan dengan peningkatan risiko kanker.

Pembentukan HCA dan PAH berbeda-beda. Hal ini bergantung pada jenis daging, metode memasak, dan tingkat kematangan. Namun yang pasti, daging yang dimasak dalam suhu di atas 148 derajat Celsius dengan waktu yang lama berisiko membentuk lebih banyak HCA.

Di sisi lain, metode memasak yang memungkinkan daging langsung terpapar asap bisa menyebabkan PAH terbentuk.

Baik HA maupun PAH, keduanya bersifat mutagenik. Ini artinya, dua senyawa tersebut bisa mengakibatkan perubahan pada DNA sel sehingga memicu terbentuknya kanker.

Haruskah Berhenti Konsumsi Makanan yang Dibakar?

Pada dasarnya, Anda masih bisa mengonsumsi makanan yang dibakar. Penting diingat, makanan hanyalah merupakan salah satu faktor pemicu kanker terbentuk. Jadi, ada sejumlah faktor lainnya yang sebaiknya tidak luput dari perhatian.

Selain itu, daging juga kaya menyimpan protein dan lemak yang baik untuk tubuh. Oleh karena itu, asupan makanan ini tetap diperlukan oleh tubuh.

Namun, Anda sebaiknya mengurangi jumlah konsumsinya. Hindarilah mengonsumsi terlalu banyak makanan yang dibakar, khususnya daging.

Pasalnya, kandungan protein di dalamnya diketahui lebih banyak dibandingkan dengan ikan. Hal ini membuat daging yang dibakar berisiko membentuk lebih banyak HCA.

Baca Juga: 9 Makanan Penyebab Kanker yang Perlu Dibatasi dan Waspadai

Cara Mengurangi Karsinogen dari Makanan yang Dibakar

Supaya konsumsi makanan yang dibakar tetap aman, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:

1. Hindari Daging Olahan

Daging olahan bisa meningkatkan risiko Anda terkena kanker, apalagi jika diolah dengan cara dipanggang atau dibakar.

Oleh sebab itu, batasi atau hindari memanggang daging olahan. Sebaliknya, pilihlah daging yang tidak diproses.

2. Marinasi Daging Sebelum Dimasak

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan marinasi. Rendamlah daging menggunakan rempah atau bahan asam selama kurang lebih 20 menit. Cara ini dapat membantu mengurangi risiko pembentukan HAC sampai 90 persen.

3. Panggang Menggunakan Gas

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa memanggang daging dengan arang akan membuat makanan jauh lebih nikmat dibandingkan dengan memanggangnya di atas gas.

Namun ingat, paparan asap yang mengenai daging yang dibakar bisa memicu terbentuknya PAH. Oleh karena itu, gunakanlah pemanggang yang memungkinkan asap tidak mengenai daging secara langsung.

Baca JugaHal-hal Penting yang Harus Dilakukan saat Anda Didiagnosis Kanker

4. Masak pada Suhu yang Lebih Rendah

Meski membutuhkan waktu yang lebih lama, cobalah untuk memasak dengan suhu yang rendah. Teknik ini bisa menjadi cara agar makanan yang dibakar tidak menyebabkan kanker.

5. Hilangkan Lemak pada Daging

Sebelum memanggang daging, pastikan Anda telah menghilangkan lemaknya terlebih dahulu. Cara ini akan membantu mengurangi jumlah PAH yang terbentuk sehingga risiko terkena kanker bisa menurun.

6. Kombinasikan dengan Buah dan Sayur

Sayuran tidak memicu karsinogen saat dipanggang atau dibakar. Oleh karena itu, Anda bisa menambahkan berbagai jenis sayuran ke dalam panggangan.

Anda juga bisa menyediakan aneka buah-buahan sebagai pelengkap. Buah bisa menambah asupan vitamin dan mineral ke dalam tubuh.

Nah, itulah penjelasan terkait makanan yang dibakar dan kaitannya dengan penyakit kanker. Mengetahui dampaknya terhadap kesehatan, pastikan untuk membatasi konsumsinya.

 

  1. Anonim. 2017. Chemicals in Meat Cooked at High Temperatures and Cancer Risk. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/cooked-meats-fact-sheet. (Diakses pada 17 Februari 2023).
  2. Anonim. 2019. Chemicals in Meat Cooked at High Temperatures and Cancer Risk (Fact Sheet). https://www.oncologynurseadvisor.com/home/for-patients/fact-sheets/chemicals-in-meat-cooked-at-high-temperatures-and-cancer-risk/. (Diakses pada 17 Februari 2023).
  3. Anonim. 2022. Do Grilled Foods Cause Cancer? https://www.cuimc.columbia.edu/news/do-grilled-foods-cause-cancer. (Diakses pada 17 Februari 2023).
  4. Jones, Brandi. 2022. Grilling Meats and an Increased Cancer Risk. https://www.verywellhealth.com/is-grilled-meat-a-cancer-risk-514039. (Diakses pada 17 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi