Terbit: 23 January 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ada beberapa prosedur yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis apakah seseorang terkena kanker atau tidak. Namun, apakah tes darah bisa membantu mendeteksi kanker pada tubuh Anda? Simak pembahasan mengenai deteksi kanker dengan tes darah di artikel ini!

Bisakah Mendeteksi Kanker dengan Tes Darah?

Tes Darah untuk Mendeteksi Kanker

Untuk memastikan apakah Anda menderita kanker atau tidak, penyedia layanan kesehatan mungkin membutuhkan lebih banyak tes, termasuk tes darah. 

Pada tes darah untuk mendeteksi kanker, sampel yang diambil akan diuji di laboratorium guna mengetahui tanda-tanda kanker. Apabila dilihat menggunakan mikroskop, sampel bisa menunjukkan sel kanker sebenarnya. 

Baca Juga: Kanker: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Selain itu, ada tes darah lainnya yang mungkin menemukan protein atau zat lain yang dihasilkan kanker. Oleh karena itu, tes darah bisa dilakukan untuk membantu mendeteksi penyakit kanker. Namun, sebagian besar tes darah tidak bisa digunakan sendiri. Tes darah bisa menjadi petunjuk untuk mengarahkan tenaga kesehatan untuk membuat diagnosis. 

Jenis-jenis Tes Darah untuk Mendeteksi Kanker

Berikut ini beberapa jenis tes darah yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker:

1. Complete Blood Count (CBC)

Jenis tes darah satu ini dilakukan dengan cara mengukur jumlah sel darah pada sampel darah. Tes darah yang dilakukan umumnya direkomendasikan untuk beberapa kondisi seperti mendiagnosis kanker tertentu. 

Misalnya, limfoma dan leukemia, mengetahui penyebaran kanker, memantau kondisi pasien saat menjalani pengobatan kanker, dan lainnya. Complete Blood Count (CBC) dapat mengukur jumlah sel dalam darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. 

2. Blood Protein Testing

Tes satu ini dikenal juga sebagai elektroforesis, yang bertujuan untuk memeriksa protein dalam darah atau membantu mendeteksi imunoglobulin yang bisa meningkat pada seseorang yang memiliki multiple myeloma. Multiple myeloma sendiri merupakan kanker yang terjadi akibat salah satu jenis sel darah putih (sel plasma).

3. Tumor Marker

Adanya zat yang ditemukan dalam urine, darah, atau jaringan sebagai penanda adanya kanker atau tumor dinamakan tumor marker. Meski begitu, tumor marker juga bisa diproduksi oleh sel-sel normal di tubuh dan kadarnya bisa meningkat dalam kondisi non-kanker. 

Selain itu, tumor marker juga bisa muncul pada kondisi non-kanker. Oleh karena itu, tes ini tidak digunakan untuk mendiagnosis kanker. Melainkan untuk orang yang sudah mendapat didiagnosis menderita penyakit kanker. 

Dengan tes ini, Anda bisa mengetahui apakah kanker telah menyebar ke jaringan lain atau tidak, kemudian memeriksa apakan kanker muncul lagi setelah pengobatan, hingga keberhasilan pengobatan yang dilakukan. 

Nah, itulah beberapa jenis tes darah yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksi penyakit kanker yang ada. Meski tes darah bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit kanker, namun Anda tetap membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.  Untuk beberapa kasus, melakukan biopsi bisa menjadi satu-satunya cara untuk mendiagnosis kanker dengan pasti. 

  1. Anonim. 2022. Understanding Your Complete Blood Count (CBC) Tests. https://www.cancer.net/navigating-cancer-care/diagnosing-cancer/reports-and-results/understanding-your-complete-blood-count-cbc-tests. (Diakses pada 17 Maret 2023).
  2. Anonim. 2022. Cancer blood tests: Lab tests used in cancer diagnosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/in-depth/cancer-diagnosis/art-20046459. (Diakses pada 17 Maret 2023).
  3. Anonim. 2020. Blood Tests for Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/22338-blood-tests-for-cancer. (Diakses pada 17 Maret 2023).

DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi