Terbit: 11 March 2023 | Diperbarui: 26 July 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Anda mungkin pernah mendengar kabar yang beredar bahwa memakai deodoran dapat menyebabkan kanker payudara. Kabar ini tentu membuat cemas karena selama ini deodoran merupakan produk ampuh untuk membasmi bau badan. Benarkah informasi tersebut? Simak faktanya dalam ulasan berikut.

Benarkah Sering Menggunakan Deodoran Picu Kanker Payudara?

Fakta Dibalik Pemakaian Deodoran dan Kanker Payudara

National Cancer Institute menyebutkan bahwa hanya sedikit studi ilmiah yang mempelajari kaitan pemakaian deodoran atau antiperspiran dengan kanker payudara. Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa deodoran tidak memiliki cukup bukti dalam meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. 

Selain itu, American Cancer Society (ACS) menyatakan hal yang sama, belum ada penelitian yang mengaitkan penggunaan antiperspiran dengan kanker. Bahkan, ACS juga mengungkapkan belum ada bukti untuk menetapkan bahwa menggunakan antiperspiran setelah mencukur dapat menyebabkan kanker payudara. 

Mencukur memang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami infeksi kulit dan membuat lapisan kulit terluka; sehingga ketika dioleskan deodoran atau antiperspiran, kulit menjadi lebih mudah iritasi. 

Namun, hal ini tidak lantas membuat bahan karsinogen bisa masuk ke tubuh dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker. 

Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir dalam memakai deodoran atau antiperspiran untuk mencegah bau badan.  

Baca Juga8 Makanan yang Menyebabkan Bau Badan Tidak Sedap

Komposisi Deodoran yang Dicurigai Penyebab Kanker

Aluminum merupakan bahan utama yang ditemukan dalam deodoran dan antiperspiran. Bahan aktif ini bekerja dengan menyumbat saluran keringat sehingga keringat tidak muncul ke permukaan kulit.

Beberapa orang menduga bahwa penggunaan bahan luminum setiap hari dapat mudah diserap oleh kulit dekat payudara. Kondisi ini bisa menimbulkan efek yang mirip dengan hormon estrogen

Hormon estrogen diketahui merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker pada payudara. Nah, inilah yang menjadi faktor penyebab deodoran disebut sebagai pemicu kanker payudara. 

Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang bisa cukup membuktikan bahwa aluminum dalam deodoran dapat memberikan efek seperti estrogen atau menyebabkan kanker payudara. 

Selain aluminum, paraben juga merupakan bahan dalam deodoran yang dicurigai dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Paraben merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet pada kosmetik. Paraben juga dapat ditemukan pada produk make up dan perawatan kulit, seperti tabir surya dan losion. 

Bahan ini juga disebut dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan karena memiliki efek seperti estrogen. Namun, sama seperti aluminum, belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal ini.

Baca Juga: 11 Penyebab Kulit Ketiak Menghitam, Apa Saja? 

Alternatif Deodoran Alami yang Bisa Dicoba

Berikut ini adalah beberapa pilihan bahan alami pengganti deodoran yang dipercaya ampuh atasi keringat berlebih dan bau badan, di antaranya:

1. Minyak Kelapa

Minyak kelapa memiliki sifat antivirus dan antibakteri sehingga dipercaya mengurangi bakteri penyebab bakteri di ketiak.

Anda cukup mengoleskan minyak kelapa pada ketiak dengan jari atau dengan kain. Setelah itu, tunggu hingga kering sepenuhnya sebelum mengenakan pakaian karena minyak kelapa mudah meninggalkan noda. 

2. Larutan Cuka Apel

Cuka apel memang sudah dikenal memiliki banyak manfaat, termasuk sebagai alternatif deodoran. Sifatnya yang asam dapat membantu membunuh bakteri yang menyebabkan bau badan. 

Anda dapat mencampur satu sendok cuka apel dengan satu sendok air. Setelah itu, oleskan larutan pada ketiak dengan menggunakan kapas atau lap.

Baca Juga: 4 Manfaat Bulu Ketiak yang Penting untuk Anda Tahu

3. Deodoran Kristal

Deodoran kristal terdiri dari garam mineral dan dipercaya ampuh untuk mencegah bau badan tanpa meninggalkan noda di pakaian

Anda dapat megoleskan deodoran kristal pada kulit yang basah atau celupkan batu kristal ke dalam air sebelum digunakan. 

Deodoran dan antiperspiran memang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari karena efektif mencegah bau badan dan keringat berlebih di ketiak. Namun jika Anda khawatir menggunakan dua produk tersebut, beralihlah menggunakan bahan alami pengganti deodoran seperti di atas

 

  1. Anonim. 2016. Antiperspirants/Deodorants and Breast Cancer. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/myths/antiperspirants-fact-sheet#is-there-a-link-between-antiperspirants-or-deodorants-and-breast-cancer. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  2. Anonim. 2022. Antiperspirants and Breast Cancer Risk. https://www.cancer.org/healthy/cancer-causes/chemicals/antiperspirants-and-breast-cancer-risk.html. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  3. Anonim. 2021. Can Deodorant Cause Breast Cancer? https://health.clevelandclinic.org/can-deodorant-cause-breast-cancer/. (Diakses pada 10 Februari 2023). 
  4. Hubbard, Ashley. 2021. Natural Deodorant Alternatives for Happy, Healthy Pits. https://www.healthline.com/health/deodorant-alternatives. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  5. Pietrangelo, Ann. 2021. Does Deodorant Cause Breast Cancer? What You Need to Know. https://www.healthline.com/health/breast-cancer/deodorant-and-breast-cancer. (Diakses pada 10 Februari 20230.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi