Terbit: 12 June 2020 | Diperbarui: 20 July 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Penyebab gemuk tidak hanya karena makan banyak, kondisi kesehatan yang bermasalah juga bisa menjadi pemicu penambahan berat badan. Itu sebabnya, seseorang yang makan sedikit tetapi tetap saja badannya gemuk! Selengkapnya ketahui penyebab tubuh gemuk lainnya di bawah ini.

12 Penyebab Badan Gemuk dan Cara Mencegah (No. 7 Jangan Disepelekan!)

Penyebab Badan Gemuk

Kelebihan berat badan atau obesitas terkait dengan beberapa kondisi atau dikenal sebagai sindrom metabolik. Penderita sindrom metabolik memiliki risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Kondisi ini dapat dicegah dengan mengetahui berbagai penyebab tubuh gemuk.

Berikut ini adalah kebiasaan sehari-hari yang tidak disadari menjadi penyebab gemuk:

1. Pola Makan yang Buruk

Salah memilih makanan adalah alasan utama mengapa tubuh mudah gemuk meskipun hanya makan sedikit. Sebagai contoh, hanya mengonsumsi sepotong kue yang kaya akan kandungan gula dan kalori akan mudah membuat tubuh menjadi lebih gemuk. Sama halnya dengan makanan manis lainnya, seperti permen, minuman bersoda, dan bahkan jus buah sekalipun.

Makan makanan rendah protein dan tinggi karbohidrat juga bikin gemuk. Protein membantu merasa kenyang lebih lama, dan orang yang tidak mendapat protein tanpa lemak dalam makanannya dapat memicu makan lebih banyak.

Sedangkan lemak trans dapat menyebabkan peradangan dan obesitas. Lemak trans ditemukan dalam banyak makanan, termasuk makanan cepat saji dan makanan yang dipanggang.

2. Gula

Sudah kita ketahui bersama bahwa mengonsumsi gula menjadi salah satu penyebab gemuk. Itu karena gula mengubah hormon dan biokimia tubuh ketika dikonsumsi berlebihan, yang pada gilirannya menambah lemak di tubuh, terutama pada perut.

Gula yang ditambahkan pada makanan sehari-hari adalah setengah glukosa dan setengah fruktosa. Glukosa bisa didapatkan dari berbagai macam makanan, termasuk pati, tetapi sebagian besar fruktosa berasal dari tambahan gula.

Asupan fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan kadar insulin. Kondisi Ini juga tidak menimbulkan rasa kenyang dengan cara yang sama dengan glukosa. Ini alasan mengapa gula menyebabkan penimbunan lemak yang seharusnya digunakan sebagai energi, malah mengakibatkan obesitas.

3. Stres

Stres ternyata ikut berpengaruh pada naiknya berat badan meskipun sebenarnya makan sedikit. Hal ini terjadi karena adanya hormon steroid yang dikenal sebagai kortisol untuk membantu tubuh mengendalikan stres. Ketika stres, tubuh melepaskan kortisol yang berdampak pada metabolisme tubuh.

Kebanyakan orang stres akan melampiaskannya dengan makan banyak untuk mendapatkan kenyamanan dan meningkatnya kortisol menyebabkan kelebihan kalori yang mengendap di perut dan bagian tubuh lainnya sebagai energi.

4. Faktor Genetik

Kelebihan berat badan atau obesitas memiliki komponen genetik yang kuat. Itu sebabnya, anak-anak dari orang tua yang gemuk lebih cenderung gemuk dibandingkan anak-anak dari orang tua yang kurus.

Namun, bukan berarti obesitas sepenuhnya disebabkan faktor genetik. Faktor lingkungan, perilaku, dan pola makan yang buruk juga dapat memberikan efek besar pada gen yang pada akhirnya menjadi penyebab gemuk.

5. Junk Food

Junk food atau makanan cepat saji dikenal sebagai makan yang tidak sehat karena sering kali mengandung lemak, kalori, dan zat aditif termasuk MSG (monosodium glutamate), natrium, dan pemanis buatan.

Pembuatan makanan cepat saji juga bertujuan agar harganya murah, tahan lama, dan rasanya sangat enak sehingga membuat pelanggannya ketagihan. Inilah alasan mengapa junk food menjadi salah satu makanan penyebab badan gemuk.

6. Kecanduan Makanan

Kecanduan makanan tertentu seperti junk food juga menjadi penyebab gemuk. Bahkan kecanduan makanan cepat saji sering dibandingkan dengan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, termasuk nikotin, ganja, dan kokain.

Seperti yang sudah kita ketahui, makanan cepat saji biasanya mengandung pemanis buatan dan berlemak tinggi yang dapat menstimulasi pusat otak Anda bahwa itu makanan yang enak. Ini pada akhirnya membuat kecanduan.

Kecanduan adalah masalah kompleks yang bisa sangat sulit diatasi. Ketika kecanduan sesuatu, Anda akan kehilangan kebebasan memilih dan biokimia di otak mulai memintanya kembali.

Baca Juga: Obesitas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

7. Kurang Tidur

Kebanyakan orang menyepelekan dan tidak menyadari pentingnya waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Padahal, kurang tidur menjadi salah satu penyebab badan gemuk!

Hal itu terjadi karena kurang tidur bisa memicu penurunan fungsi leptin dan ghrelin, hormon pengendali nafsu makan di dalam tubuh. Alhasil, orang akan lebih mudah lapar dan sistem metabolisme tubuh menurun, yang tentu akan membuat berat badan menjadi lebih mudah naik.

8. Resistensi Insulin

Insulin berfungsi mengangkut glukosa atau gula darah ke dalam sel-sel otot dan lemak yang kemudian digunakan tubuh sebagai energi. Glukosa yang diangkut ke dalam sel membuat insulin menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran normal.

Resistensi insulin adalah kondisi di mana penurunan efektivitas insulin dalam mengangkut gula darah ke dalam sel. Sel-sel lemak lebih tahan insulin daripada sel-sel otot. Oleh karena itu, resistensi insulin menjadi salah satu penyebab badan gemuk.

9. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu

Banyak obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan efek samping penambahan berat badan. Contohnya, penggunaan antidepresan telah terkait dengan kenaikan berat badan. Obat lainnya juga memiliki dampak yang sama, termasuk obat diabetes, dan antipsikotik.

Obat-obatan ini dapat mengubah fungsi tubuh dan otak, yang kemudian mengurangi laju metabolisme atau meningkatkan nafsu makan.

10. Merokok

Para peneliti mungkin tidak menganggap merokok sebagai penyebab badan gemuk karena penimbunan lemak di perut, tetapi mereka meyakini bahwa seiring waktu penggunaan produk tembakau ini menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko penambahan berat badan.

Bukan tanpa alasan, satu penelitian di tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal PlOS One menunjukkan bahwa perokok memiliki lebih banyak lemak di perut dibandingkan mereka yang bukan perokok.

11. Kurang Berolahraga

Berat badan akan terus bertambah jika mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar melalui aktivitas fisik. Ini karena gaya hidup yang tidak aktif membuat seseorang sulit menghilangkan lemak berlebih, terutama di perut.

Gaya hidup yang memicu penimbunan lemak, seperti duduk terlalu lama saat menggunakan komputer, tablet, dan ponsel adalah aktivitas yang tidak banyak bergerak. Jumlah waktu yang dihabiskan di depan layar akan sangat berpengaruh dengan penambahan berat badan.

12. Terlalu Banyak Minum Alkohol

Minum minuman beralkohol berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit hati, peradangan, dan bahkan bikin badan gemuk.

Sebuah penelitian di tahun 2015 tentang minum alkohol dan obesitas yang titerbitkan dalam jurnal Current Obesity Reports menunjukkan bahwa minum alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan laki-laki mengalami penambahan berat badan di perutnya.

Cara Mencegah Badan Gemuk

Orang yang berisiko obesitas atau berat badan berlebih, terutama memiliki gen dari orang tua harus melakukan langkah pencegahan. Mereka yang memiliki pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat juga harus mewaspadainya.

Berikut ini sejumlah cara mencegah obesitas yang bisa Anda terapkan:

  • Rajin berolahraga. Melakukan latihan intensitas sedang 150 hingga 300 menit selama seminggu untuk mencegah penambahan berat badan. Berjalan cepat dan berenang bisa menjadi pilihan sebagai aktivitas fisik secara intens.
  • Menjalani pola makan sehat. Makan makanan rendah kalori, kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Hindari lemak jenuh dan kurangi permen atau alkohol.
  • Ketahui makanan penyebab gemuk. Ingatlah atau membuat catatan makanan yang memicu penambahan berat badan. Cara ini akan membantu Anda dalam mengontrol berat badan yang sehat.
  • Mengontrol berat badan secara teratur. Menimbang setidaknya sekali seminggu lebih sukses dalam mencegah obesitas. Cara ini memberi tahu seberapa sukses dalam mengontrol berat badan.
  • Konsisten. Tetap pada rencana penurunan berat badan sehat selama seminggu, ketika akhir pekan, atau sedang liburan dapat membantu meningkatkan peluang jangka panjang dalam mempertahankan berat badan yang sehat.

Baca Juga: 18 Cara Menghilangkan Lemak di Perut (Aman dan Mudah)

 

  1. Balentine, Jerry R. 2019. Obesity. https://www.medicinenet.com/obesity_weight_loss/article.htm. (Diakses pada 12 Juni 2020)
  2. Gunnars, Kris. 2018. 10 Leading Causes of Weight Gain and Obesity. https://www.healthline.com/nutrition/10-causes-of-weight-gain. (Diakses pada 12 Juni 2020)
  3. Moyer Nancy. 2020. How do you lose belly fat?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323309. (Diakses pada 12 Juni 2020)
  4. Mayo Clinic Staff. 2020. Obesity. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obesity/symptoms-causes/syc-20375742. (Diakses pada 12 Juni 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi