Terbit: 10 June 2022 | Diperbarui: 11 July 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Gigi berdenyut dapat menjadi tanda adanya gangguan pada gigi, salah satunya karena infeksi. Kenali kemungkinan penyebabnya melalui ulasan berikut!

9 Penyebab Gigi Berdenyut dan Cara Mengatasinya

Penyebab Gigi Berdenyut

Adanya masalah pada gigi bisa mencetuskan rasa sakit atau ngilu. Namun, bagaimana dengan gigi berdenyut? Apakah hal ini juga menandakan adanya gangguan pada gigi?

Melansir Healthline, pada umumnya nyeri gigi—termasuk masalah gigi berdenyut—bisa terjadi akibat adanya infeksi atau peradangan pada gigi yang dikenal sebagai pulpitis. 

Selain itu, ada sejumlah kemungkinan lain penyebab sakit gigi berdenyut, di antaranya:

1. Gigi berlubang

Penyebab gigi berdenyut yang paling umum adalah gigi berlubang. Kondisi ini terjadi akibat kebersihan mulut yang tidak terjaga.

Sisa makanan dan bakteri pada gigi bekerja sama untuk membentuk lapisan lengket yang disebut plak. Kemudian bakteri pada plak akan menghasilkan asam yang bisa merusak mineral pada email gigi.

Jika dibiarkan tanpa perawatan, lama-kelamaan akan muncul karies atau lubang pada gigi. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit, infeksi, bahkan kerusakan gigi.

Jika mendeteksi adanya gigi berlubang, segera periksakan kondisi Anda ke dokter gigi. Adapun sejumlah perawatan yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Pembersihan gigi untuk menghilangkan plak.
  • Penambalan pada gigi berlubang.
  • Penggunaan antibiotik untuk menangani infeksi.

Baca JugaManfaat Minyak Tawon untuk Sakit Gigi, Benarkah?

2. Impaksi gigi

Gigi bungsu atau gigi geraham ketiga bisa mengakibatkan rasa nyeri yang mengganggu. Pasalnya, gigi yang terletak jauh di belakang mulut ini kebanyakan tumbuh abnormal (impaksi).

Melansir WebMd, impaksi gigi adalah kondisi gigi geraham ketiga tumbuh tidak sempurna, bisa hanya tumbuh setengah atau bahkan tidak muncul ke permukaan sama sekali.

Gigi bungsu merupakan gigi terakhir yang akan tumbuh. Biasanya, gigi ini muncul saat seseorang berusia antara 17 hingga 25 tahun.

Penanganan impaksi gigi bungsu memerlukan bantuan dokter gigi. Dokter umumnya akan melakukan rontgen untuk memastikan posisi gigi bungsu dan mengetahui tingkat keparahan impaksi gigi

Selain itu, dokter juga dapat mengajukan sejumlah pertanyaan yang akan menentukan penanganan yang akan diberikan, seperti riwayat gejala dan pengaruh impaksi gigi terhadap aktivitas Anda sehari-hari.

Setelah mengetahui kondisi gigi bungsu Anda, barulah penanganan gigi akan ditentukan. Pada umumnya, dokter gigi akan merekomendasikan pencabutan gigi jika memang pertumbuhan gigi tersebut menyebabkan nyeri atau berdampak pada kebersihan gigi dan mulut.

3. Tambalan rusak

Tambalan gigi yang rusak bisa menjadi penyebab gigi berdenyut. Ada sejumlah kondisi yang bisa membuat tambalan gigi rusak, misalnya menggigit sesuatu yang keras, kebiasaan menggertakkan gigi, dan lainnya.

Segera periksakan ke dokter gigi jika mengalami kondisi ini. Dokter mungkin akan memperbaiki atau bahkan mengganti dengan tambalan yang baru.

Jika sudah terlalu rusak untuk menggunakan tambalan baru, dokter dapat menganjurkan pemasangan crown gigi atau mahkota gigi.

4. Abses periapikal

Salah satu penyebab gigi berdenyut yang perlu diwaspadai adalah abses gigi. Kondisi ini terjadi ketika pulpa di dalam gigi mati.

Nah, jaringan gigi yang mati tersebut kemudian akan membentuk kantong yang berisi bakteri dan nanah. Inilah yang disebut sebagai abses. Kondisi ini terjadi akibat adanya infeksi atau peradangan pada gigi.

Lebih spesifik lagi, gigi yang terasa berdenyut dapat terjadi akibat abses periapikal. Abses ini muncul pada ujung akar gigi. Infeksi yang menyebar dari gigi ke jaringan di sekitarnya menjadi pencetusnya.

Jika mengalami kondisi ini, periksakan kondisi ke dokter gigi. Dengan begitu, sejumlah penanganan berikut dapat diberikan:

  • Penggunaan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Antibiotik harus digunakan sesuai petunjuk dokter.
  • Pembersihan abses.
  • Bila abses muncul karena penyakit gusi, dokter akan membersihkan dan merawat gusi yang terdampak tersebut.
  • Jika abses terjadi akibat pembusukan atau gigi yang retak, dokter akan melakukan perawatan saluran akar.
  • Apabila abses terjadi akibat implan atau tambalan yang sudah rusak, maka dokter akan mengganti tambalan dengan yang sintetis.

Baca JugaRasa Ngilu Akibat Gigi Sensitif? Ini 7 Cara Mengatasinya!

5. Fraktur gigi

Meskipun tergolong satu organ tubuh yang paling kuat, bukan berarti gigi tidak bisa mengalami kerusakan. Apalagi jika Anda sering mengonsumsi makanan keras. Selain itu, fraktur gigi juga bisa terjadi akibat benturan keras hingga menyebabkan gigi patah.

Kondisi ini dapat menjadi salah satu penyebab gigi berdenyut. Adanya celah pada gigi dapat membuat hal-hal yang mengenai gigi mencetuskan rasa sakit, seperti sisa makanan, bakteri, air, dan udara.

Cara untuk mengatasi kondisi ini memerlukan penanganan dokter gigi. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan, yaitu penggunaan lem gigi, veneer, dan menambal gigi. Dokter juga bisa menyarankan perawatan saluran akar gigi jika memang diperlukan.

6. Infeksi gusi (gingivitis)

Infeksi gusi atau gingivitis dapat berujung pada penyakit gusi atau periodontitis. Penyakit gusi ini adalah penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.

Bakteri pada gusi yang terinfeksi dapat menumpuk di akar gigi. Hal ini mengakibatkan infeksi pada jaringan gusi sehingga mencetuskan rasa nyeri.

Penyebab infeksi pada gusi cukup beragam, di antaranya:

  • Kebersihan gigi dan mulut yang kurang.
  • Diet yang buruk.
  • Kebiasaan merokok.
  • Perubahan hormon.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.
  • Kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes.
  • Kanker dan pengobatannya.
  • Riwayat keluarga.

Pengobatan infeksi gusi melibatkan penggunaan antibiotik dan obat kumur. Selain itu, sejumlah perawatan oleh dokter gigi juga kemungkinan akan dibutuhkan untuk membantu membersihkan gigi serta plak.

Periksakan kondisi infeksi gusi ke dokter untuk menentukan jenis perawatan yang sesuai. Sebab, jika kondisi sudah parah, tindakan operasi mungkin perlu dilakukan.

7. Crown longgar

Crown gigi atau mahkota gigi adalah salah satu perawatan gigi yang dilakukan ketika gigi retak, patah, atau ketika lubang pada gigi terlalu besar untuk penambalan.

Bahan mahkota gigi bermacam-macam, bisa terbuat dari logam, keramik, atau porselen.

Sayangnya, crown gigi bisa menjadi longgar, pecah, atau retak. Pasalnya, lem semen yang digunakan untuk menahan crown pada gigi lama-kelamaan bisa luntur.

Selain itu, Anda juga bisa merusak mahkota gigi tanpa sengaja, misalnya ketika menggertakkan gigi atau menggigit sesuatu yang keras.

Kondisi itu dapat memicu gigi berdenyut karena bakteri dapat berpotensi masuk ke bawah mahkota sehingga menyebabkan infeksi gigi.

8. Tumbuh gigi (erupsi)

Penyebab sakit gigi berdenyut selanjutnya adalah erupsi atau gigi yang baru tumbuh. Rasa nyeri bisa menimpa gusi, rahang, ataupun gigi di sekitarnya.

Pertumbuhan gigi dapat terjadi pada anak-anak yang mengalami pertumbuhan gigi permanen dan orang dewasa yang mengalami pertumbuhan gigi bungsu.

Untuk meredakan nyeri akibat tumbuh gigi, Anda dapat menggunakan obat pereda nyeri yang umum di pasaran.

Sementara itu, pada kasus gigi bungsu yang tumbuh abnormal (impaksi), tindakan pencabutan gigi mungkin diperlukan. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter gigi terkait penanganan yang tepat.

Baca JugaBahaya Karang Gigi yang Tidak Dibersihkan dan Cara Mudah Mencegahnya

9. Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism)

Bruxism atau kebiasaan menggertakkan gigi biasanya terjadi di malam hari. Penyebabnya bisa karena stres, riwayat keturunan, atau otot rahang yang terlalu berkembang.

Ketika Anda menggertakkan gigi, rasa nyeri pada gigi, gusi, dan rahang bisa muncul. Akibatnya, terjadi erosi gigi atau pengikisan pada gigi. Risiko berbagai gangguan pada gigi pun dapat meningkat, misalnya sakit gigi, gigi patah, dan gigi berubang.

Cara menangani gigi berdenyut akibat kondisi ini adalah dengan mengatasi penyebabnya.

Itu dia sejumlah penyebab gigi berdenyut dan cara untuk mengatasinya. Apabila Anda mengalami rasa nyeri pada gigi yang mengganggu, segera periksakan ke dokter gigi untuk mengetahui penyebab dan cara tepat untuk mengatasinya.

 

  1. Anonim. Tooth Decay. https://medlineplus.gov/toothdecay.html. (Diakses pada 10 Juni 2022).
  2. Anonim. 2021. What to Know About Tooth Impaction. https://www.webmd.com/oral-health/what-to-know-tooth-impaction. (Diakses pada 10 Juni 2022).
  3. Hennessy, Bernard J. 2021. Periapical Abscess. https://www.msdmanuals.com/home/mouth-and-dental-disorders/tooth-disorders/periapical-abscess. (Diakses pada 10 Juni 2022).
  4. Iftikhar, Noreen. 2019. 8 Causes of Throbbing Tooth Pain, and What to Do. https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/throbbing-tooth-pain. (Diakses pada 10 Juni 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi