Terbit: 27 July 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Impaksi gigi  bungsu adalah suatu kondisi yang kerap dikeluhkan banyak orang. Lantas, apa itu impaksi gigi bungsu? Ketahui selengkapnya mengenai masalah gigi yang satu ini mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga pengobatannya.

Impaksi Gigi Bungsu: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Impaksi Gigi Bungsu?

Impaksi gigi bungsu adalah kondisi ketika gigi bungsu (gigi geraham ketiga) tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Gigi bungsu sendiri merupakan gigi yang idealnya baru tumbuh ketika seseorang berusia antara 17-25 tahun.

Akan tetapi, ada kasus di mana gigi bungsu tersebut gagal untuk tumbuh secara sempurna yaitu gigi yang tumbuh bisa jadi miring atau bahkan tidak sepenuhnya muncul karena sisanya tetap berada di dalam gusi. Nah, inilah yang disebut sebagai impaksi gigi bungsu.

Pada beberapa orang, impaksi yang terjadi tergolong aman dan tidak menimbulkan masalah berarti di kemudian hari. Akan tetapi, ada juga pengidap impaksi yang harus terganggu aktivitasnya dikarenakan timbulnya rasa nyeri pada gigi yang mengalami impaksi tersebut.

Ciri dan Gejala Impaksi Gigi Bungsu

Ciri-ciri impaksi yang terjadi pada gigi bungsu yakni bisa dilihat dari kondisi fisik dari gigi itu sendiri yang tampak miring atau tidak tumbuh secara penuh. Tidak ada gejala lainnya yang menyertai kondisi ini apabila kasusnya terbilang ringan.

Sayangnya, impaksi bisa saja menimbulkan masalah pada gigi seperti gigi rusak atau bahkan infeksi. Jika sudah begini, maka Anda mungkin akan merasakan gejala-gejala berikut ini:

  • Gusi bengkak dan memerah
  • Gusi berdarah dan jadi lebih lunak
  • Nyeri pada rahang
  • Pembengkakan di sekitar rahang
  • Bau mulut
  • Mulut terasa tidak enak
  • Kesulitan membuka mulut

Selain itu, mungkin masih ada lagi gejala lainnya yang akan Anda rasakan apabila kondisi ini sudah sampai menimbulkan komplikasi. Jangan ragu untuk segera periksakan diri ke dokter dan menceritakan mengenai kondisi yang dialami sehingga bisa segera dicarikan solusinya.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera periksakan diri Anda ke dokter gigi apabila menemukan indikasi gigi bungsu tidak tumbuh sebagaimana mestinya, pun disertai dengan gejala-gejala yang tadi sudah disebutkan. Pemeriksaan dan penanganan medis diperlukan untuk menangani masalah ini sebelum berkembang menjadi lebih serius.

Penyebab Impaksi Gigi Bungsu

Penyebab impaksi gigi bungsu adalah karena tidak adanya ruang yang cukup bagi gigi tersebut untuk tumbuh. Lantas, bagaimana bisa individu tersebut tidak memiliki ruang yang cukup sementara individu yang lainnya tidak demikian?

Menurut seorang ahli bedah mulut dari Harvard School of Dental Medicine yakni Thomas Dodson, DMD, MPH, hal ini tidak lepas dari bentuk rahang yang dimiliki oleh tiap-tiap orang. Ada beberapa orang yang terlahir dengan bentuk rahang yang bisa dibilang kurang ideal. Terlalu kecil, misalnya.

Nah, bentuk rahang yang seperti ini lantas tidak diimbangi dengan ukuran gigi bungsu—dalam hal ini—gigi bungsu berukuran besar. Akibatnya, gigi tersebut tidak dapat tumbuh lurus keatas/kebawah. Alih-alih demikian, yang terjadi adalah gigi terjebak di dalam gusi atau tumbuh menyamping hingga berujung pada rasa sakit.

Penyebab lainnya dari kondisi ini yakni karena ruang di dalam mulut sudah tidak cukup lagi untuk menampung gigi baru, mengingat gigi bungsu baru tumbuh saat seseorang berusia remaja. Alhasil, gigi harus berdesakan dengan gigi lainnya yang sudah lebih dulu tumbuh. Maka tak heran, gigi bungsu jadi tidak bisa keluar seutuhnya.

Faktor Risiko Impaksi Gigi Bungsu

Selain itu, impaksi gigi bungsu juga kemungkinan memiliki faktor risiko yaitu keturunan (genetik). Ya, seseorang yang anggota keluarganya ada yang mengalami kondisi ini diklaim berpotensi mengalami hal yang sama. Kendati demikian, perlu dilakukan studi lebih lanjut guna memastikannya.

Diagnosis Impaksi Gigi Bungsu

Diagnosis dilakukan untuk memastikan seberapa parah impaksi yang dialami oleh pasien sekaligus mencari tahu apakah kondisi ini telah menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya yang lebih serius. Dengan demikian, langkah penanganan bisa segera dilakukan sebelum bertambah buruk.

Diagnosis kasus impaksi gigi geraham ketiga meliputi 3 (tiga) tahapan pemeriksaan yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter gigi akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien seputar keluhan yang dialami.

  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Apakah ada anggota keluarga dengan riwayat kondisi yang sama?

2. Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya, dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi bungsu pasien untuk analisis lebih lanjut. Tak hanya itu, dokter juga akan memantau apakah ada gejala-gejala yang mengindikasikan jika impaksi telah menyebabkan masalah gigi lainnya seperti perdarahan gusi, bau mulut, dan gejala terkait lainnya.

Melalui pemeriksaan fisik, dokter mungkin sudah bisa menentukan apakah kondisi ini perlu ditangani secara khusus atau pasien hanya perlu menerapkan protokol kesehatan guna menjaga agar gigi tetap sehat.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pada kasus tertentu, dokter mungkin juga akan menerapkan prosedur pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang bisa dengan menggunakan medium X-Ray panoramic.

Melalui X-Ray, dokter bisa melihat jika ada kerusakan yang terjadi pada gigi. Jika ada, seberapa parah kerusakan tersebut akan menentukan apakah pasien harus menjalani operasi gigi atau tidak.

Pengobatan Impaksi Gigi Bungsu

Pengobatan impaksi gigi bungsu tergantung dari seberapa parah kondisinya. Berikut adalah penjelasan mengenai cara mengobati impaksi yang perlu Anda ketahui.

1. Pengobatan Mandiri

Pada kasus yang terbilang ringan, dokter mungkin tidak akan menerapkan prosedur medis khusus untuk mengatasi masalah ini dan hanya memberikan obat-obatan pereda nyeri. Selain itu, Anda juga bisa melakukan cara-cara alami berikut ini:

  • Berkumur dengan air hangat yang telah dicampur dengan garam (untuk mengatasi peradangan dan rasa nyeri)
  • Berkumur dengan cairan pembersih mulut (mouthwash) dengan kandungan bahan seperti chlorhexidine
  • Mengonsumsi obat antibiotik (apabila terjadi infeksi)

2. Tindakan Medis

Apabila kondisi gigi memang abnormal dan dikhawatirkan akan berujung pada masalah kesehatan lainnya di kemudian hari, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan cabut gigi. Masalah kesehatan yang dimaksud seperti:

  • Infeksi
  • Kerusakan gigi lain
  • Tumor gigi
  • Kista gigi

Pastikan untuk mengikuti apapun saran yang diberikan oleh dokter guna mengoptimalkan proses pengobatan impaksi ini.

Komplikasi Impaksi Gigi Bungsu

Jika tidak ditangani dengan baik, impaksi mungkin saja akan berujung pada komplikasi. Komplikasi dan dampak negatif lainnya yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

  • Infeksi
  • Gigi berlubang
  • Kerusakan struktur gigi
  • Gigi menumpuk
  • Gigi jadi sulit bersih
  • Kista
  • Tumor
  • Penyakit gusi

Pencegahan Impaksi Gigi Bungsu

Sayangnya, impaksi pada gigi bungsu tidak dapat dicegah. Akan tetapi, Anda bisa melakukan langkah-langkah untuk mencegah kondisi ini sampai menimbulkan komplikasi.

Selain dengan senantiasa menjaga kebersihan gigi, yang perlu Anda lakukan adalah dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter setidaknya setiap 6 bulan sekali. Semoga bermanfaat!

 

 

Referensi:

  1. Anonim. Impacted Wisdom Teeth. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/wisdom-teeth/symptoms-causes/syc-20373808 (Diakses pada 27 Juli 2020)
  2. Marks, J. 2019. What You Should Know About Impacted Wisdom Teeth. https://www.healthline.com/health/impacted-wisdom-tooth#symptoms (Diakses pada 27 Juli 2020)
  3. Wheeler, R. 2012. Why Do We Have Wisdom Teeth? https://www.everydayhealth.com/dental-health/why-do-we-have-wisdom-teeth.aspx (Diakses pada 27 Juli 2020)

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi