Terbit: 6 April 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ketika Anda menyadari bahwa pada gusi anak ada benjolan, wajar saja bila Anda khawatir. Kondisi ini bisa muncul tanpa adanya rasa nyeri sehingga si Kecil mungkin tidak akan mengeluhkannya. Namun, apakah adanya benjolan di gusi anak merupakan kondisi berbahaya? Simak di sini.

Penyebab Benjolan pada Gusi Anak dan Cara Mengatasinya

Penyebab Gusi Anak Ada Benjolan

Benjolan atau bisul pada gusi dikenal sebagai asbes. Melansir NHS, abses gigi adalah sekumpulan nanah yang terbentuk di dalam gigi, di gusi, atau di tulang penahan gigi. 

Secara umum, penyebab utama abses adalah bakteri, baik dari plak gigi, partikel makanan yang tertinggal, ataupun kerusakan gigi.

Selain itu, meski jarang, bisul atau benjolan di gusi anak juga bisa menjadi tanda kanker mulut.

Terdapat dua jenis abses yang dapat menjadi penyebab munculnya benjolan, yaitu abses periapikal dan abses periodontal.

Abses periapikal terdapat pada ujung gigi. Sementara itu, abses pada gusi disebut abses periodontal. Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk Anda.

1. Abses periapikal

Abses periapikal adalah salah satu penyebab di gusi anak ada benjolan. Kondisi ini bisa terjadi akibat kesehatan rongga mulut yang tidak terjaga, adanya cedera, atau perawatan gigi sebelumnya.

Melansir Mayo Clinic, abses gigi periapikal terjadi ketika bakteri menyerang pulpa gigi. Pulpa gigi sendiri adalah bagian terdalam dari gigi yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat.

Bakteri kemudian akan menyerang celah pada gigi, lalu menyerang hingga ke akar gigi. Pada akhirnya kondisi ini mencetuskan abses periapikal.

2. Abses periodontal

Abses periodontal atau juga dikenal dengan abses gusi adalah kumpulan nanah yang terbentuk pada gusi. Kondisi ini dapat menjadi penyebab ada benjolan di gusi anak.

Kemunculan abses ini sama halnya dengan abses periapikal, yakni sebagai respons tubuh dari infeksi. Hanya saja, abses ini bisa terbilang lebih parah ketimbang abses periapikal.

Selain itu, perbedaan lainnya yaitu awal kemunculannya. Pada abses periapikal, infeksi menyerang ujung akar gigi. Sementara itu, pada kasus abses periodontal, bakteri akan masuk ke sela-sela gusi dan gigi.

Kondisi ini kemudian akan memengaruhi jaringan di sekitarnya. Benjolan merah akibat abses akan muncul mendorong gusi yang meradang.

Gejala yang dapat dirasakan anak adalah nyeri berdenyut pada gigi di sekitar lokasi abses muncul.

Abses periodontal kerap kali terjadi akibat penyakit gusi alias periodontitis. Infeksi gusi ini cukup serius sehingga bisa merusak jaringan lunak.

Bila dibiarkan tanpa perawatan, periodontitis dapat menghancurkan tulang yang menopang gigi Anda.

Periodontitis menyebabkan gusi meradang. Pada gilirannya, akan terbentuk kantong antara gigi dan gusi. Inilah penyebab gusi anak ada benjolan.

Baca JugaBerbagai Cara Mengatasi Gigi Ompong pada Anak, Orang Tua Harus Tahu

3. Penyebab Lain

Secara umum, penyebab ada benjolan di gusi anak bisa terjadi akibat abses. Namun pada kasus yang jarang, terdapat faktor lain yang dapat mencetuskan kondisi ini.

Melansir Medical News Today, benjolan pada gusi bisa terjadi akibat dari beberapa kondisi berikut:

  • Sariawan

Penyebab sariawan belum diketahui secara pasti. Namun, sejumlah ahli percaya jika kondisi ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel mukosa yang melapisi mulut.

  • Kandidiasis

Kandidiasis terjadi akibat infeksi jamur Candida. Benjolan terlihat berwarna putih atau seperti bercak pada gusi. Lokasi kemunculannya bisa di pipi bagian dalam, lidah, atau langit-langit mulut.

  • Kista gigi

Kista gigi merupakan salah satu penyebab adanya benjolan di gusi anak. Kondisi ini tidak sama dengan abses.

Kista gigi sendiri adalah kantung jaringan berisi cairan di gusi yang dapat berkembang ketika jaringan lunak atau pulpa di dalam gigi mati. Sementara, benjolan pada abses berupa kumpulan nanah akibat infeksi bakteri.

  • Torus mandibularis

Kondisi ini terjadi ketika ada pertumbuhan tulang di dalam mulut. Meski ukurannya bisa cukup besar, benjolan biasanya tidak menimbulkan gejala.

  • Fibroma mulut

Fibroma adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang bersifat non-kanker. Ukuran benjolan bisa berukuran kecil hingga sedang.

Kondisi ini terjadi sebagai respons terhadap cedera dan iritasi. Umumnya, tidak ada gejala lain yang menyertai.

  • Kanker mulut

Kanker mulut adalah kanker yang berkembang di bagian mana pun di dalam mulut. Bentuk kanker pada mulut bisa berbeda-beda, salah satunya berupa benjolan pada gusi.

Meski terbilang jarang menimpa anak, Anda perlu mewaspadai kondisi ini.

Baca Juga11 Cara Mengatasi Sariawan pada Anak (Medis dan Alami)

Cara Mengatasi Benjolan pada Gusi Anak

Secara umum, adanya benjolan pada gusi anak terjadi akibat abses periapikal dan abses periodontal. Kondisi ini sebaiknya ditangani oleh dokter.

Dokter akan meresepkan obat-obatan dan memberikan panduan perawatan nyeri jika adanya benjolan di gusi anak terasa sakit.

Berikut ini merupakan penanganan benjolan pada gusi sesuai penyebabnya:

  • Abses periapikal

Dokter akan melakukan perawatan saluran akar untuk menghilangkan abses. Pada prosesnya, bor digunakan untuk melubangi gigi yang mati agar nanah bisa keluar.

Selain itu, setiap jaringan yang rusak akan dikeluarkan dari pulpa. Setelahnya, dokter akan memasukkan akar ke dalam ruang untuk mencegah infeksi berikutnya.

  • Abses periodontal

Dokter akan mengeringkan abses, lalu membersihkan poket periodontal (pendalaman sulkus gingiva atau gusi).

Setelah itu, permukaan akar gigi akan dihaluskan dengan scaling dan planing di bawah garis gusi. Tindakan ini bertujuan untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah infeksi berlanjut.

Jika mendapati ada benjolan di gusi depan atas anak atau di bagian gusi mana pun, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter gigi. Sekalipun rasa nyeri tidak menyertai kemunculan benjolan.

 

  1. Anonim. 2016. What Is The Difference Between A Periapical and Periodontal Abscess? https://www.coeurdaleneiddentist.com/what-is-the-difference-between-a-periapical-and-periodontal-abscess/. (Diakses pada 6 April 2022).
  2. Anonim. 2019. Why Do You Have a Bump on Your Gums? https://www.ddfamilydentistrytx.com/blog/2019/09/20/why-do-you-have-a-bump-on-your-gums/. (Diakses pada 6 April 2022).
  3. Anonim. Dental Abscess. https://www.nhs.uk/conditions/dental-abscess/. (Diakses pada 6 April 2022).
  4. Anonim. Periodontitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/periodontitis/symptoms-causes/syc-20354473. (Diakses pada 6 April 2022).
  5. Anonim. Tooth Abscess. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/symptoms-causes/syc-20350901. (Diakses pada 6 April 2022).
  6. Frank, Christine. 2019. Causes and Treatments for Bumps on the Gums. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326035. (Diakses pada 6 April 2022).
  7. Newman, Tim. 2017. What’s to Know about Dental Abscesses? https://www.medicalnewstoday.com/articles/170136. (Diakses pada 6 April 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi