Terbit: 6 March 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kanker mulut adalah kanker yang berkembang di bagian mulut, termasuk di permukaan lidah, bagian dalam pipi,  langit-langit mulut, gusi dan bibir. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut ini.

Kanker Mulut: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Gejala Kanker Mulut

Pada awalnya, ciri-ciri kanker mulut mungkin hampir sama dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya, seperti sakit gigi, pilek, atau kanker lainnya. 

Berikut ini adalah beberapa gejala yang umumnya dirasakan saat seseorang mengalami kondisi ini, antara lain:

  • Pembengkakan atau penebalan, gumpalan atau benjolan, bintik-bintik kasar, berkerak, dan bibir mengelupas.
  • Muncul tanda seperti kain beludru dengan  warna putih, merah, atau pola berbintik-bintik (putih dan merah) di mulut.
  • Perdarahan di mulut yang tidak dapat dijelaskan.
  • Mati rasa yang tidak diketahui penyebabnya, nyeri, tebal di area wajah, mulut, leher, atau telinga.
  • Luka pada wajah, leher, atau mulut yang mudah berdarah dan tidak sembuh dalam dua minggu.
  • Nyeri atau perasaan bahwa ada sesuatu yang terjebak di belakang tenggorokan.
  • Kesulitan mengunyah, menelan, berbicara, atau menggerakkan rahang maupun lidah.
  • Suara serak, sakit tenggorokan kronis, atau perubahan suara (bicara cadel).
  • Perubahan dalam kecocokan pemasangan gigi palsu atau rahang palsu.
  • Penurunan berat badan yang drastis.
  • Terdapat benjolan di leher. 

Pada kanker mulut yang sudah memasuki stadium lanjut, gejala tidak hanya terjadi di dalam mulut, tetapi mungkin sudah menyebar dan menyebabkan benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening. 

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter gigi jika salah satu atau lebih beberapa gejala di atas bertahan lebih dari tiga minggu. Selain itu, mendapatkan saran medis adalah sesuatu yang penting terutama jika memiliki kebiasaan konsumsi minuman beralkohol atau merokok. 

Baca juga: Perbedaan Kelenjar Getah Bening yang Mengalami Infeksi dan Kanker

Penyebab Kanker Mulut

Penyebab kanker ini secara pasti belum diketahui, namun ada faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker mulut berkembang. Berikut sejumlah faktor risiko kanker pada mulut:

1. Jenis Kelamin

Kanker ini dua kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Perbedaan ini mungkin terkait dengan penggunaan alkohol dan tembakau yang biasanya lebih umum pada pria daripada wanita.

2. Usia

Usia rata-rata yang didiagnosis kanker ini adalah 62 tahun, dan dua pertiga orang dengan penyakit ini berusia di atas 55 tahun. Meski begitu, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang yang lebih muda.

3. Paparan Sinar Ultraviolet

Kanker ini lebih sering terjadi pada orang yang bekerja di luar ruangan dan terpapar sinar matahari dalam waktu lama

4. Nutrisi yang Buruk

Penelitian telah menemukan bahwa diet rendah buah dan sayuran mungkin dapat meningkatkan risiko kanker.

5. Genetik

Beberapa mutasi genetik yang diwariskan menyebabkan sindrom yang berbeda dalam tubuh. Kondisi ini meningkatkan risiko kanker, termasuk:

  • Anemia Fanconi adalah suatu kondisi darah yang disebabkan oleh kelainan bawaan pada beberapa gen. Penderitanya mungkin mengalami tanda-tanda kanker mulut pada usia dini dan mengalami anemia atau anemia aplastik.
  • Dyskeratosis congenita adalah sindrom terkait genetik yang menyebabkan anemia aplastik dan meningkatkan risiko tinggi kanker mulut yang dimulai pada usia dini.

7. Merokok

Meski penyebab kanker ini belum diketahui pasti. Sebanyak 80 persen penderita kanker ini adalah perokok atau mengunyah tembakau. Risiko terkena kanker ini tergantung lamanya waktu dan frekuensi penggunaan tembakau. 

8. Alkohol

Risiko kanker mulut akan lebih tinggi bagi orang yang sering konsumsi minuman beralkohol sekaligus merokok, daripada orang yang tidak melakukan keduanya.

9. Nyirih

Orang di Asia Tenggara dan belahan dunia lainnya mengunyah sirih atau nyirih, yang terdiri dari daun sirih, pinang dan kapur. Mengunyah guthka, kombinasi sirih dan tembakau, juga berisiko menjadi penyebab kanker mulut. Kedua zat ini dapat meningkatkan risiko kanker pada mulut.

Kondisi lainnya yang diduga berisiko menimbulkan kanker mulut adalah: 

  • Infeksi human papillomavirus (HPV)
  • Penekanan sistem kekebalan tubuh
  • Lichen planus
  • Graft-Versus-Host Disease (GvHD)

Baca Juga: Kanker Kelenjar Getah Bening: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diagnosis Kanker Mulut

Berikut sejumlah tes yang dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini, di antaranya:

1. Barium Swallow

Tes ini dapat menunjukkan masalah di laring, faring, mulut dan area sekitarnya, dan mungkin dapat mendeteksi kecil, tumor mulut awal.

2. Biopsi

Sampel jaringan atau sel diperlukan untuk prosedur biopsi dan harus dilakukan sebelum perawatan dimulai. Jenis biopsi yang sering digunakan untuk mendiagnosis kanker mulut adalah:

  • Biopsi Insisi

Sedikit jaringan dipotong dari area yang tampak tidak normal di bagian mulut. Jika jaringan abnormal mudah diakses, pengambilan sampel dapat dilakukan di ruangan dokter. Tetapi jika tumor lebih dalam di dalam mulut atau tenggorokan, biopsi mungkin dilakukan di ruang operasi.

  • Sitologi Eksfoliatif

Area mulut yang dicurigai dikerok dengan lembut untuk mendapatkan sampel sel.Kemudian sel tersebut ditaruh pada slide kaca dan diwarnai dengan pewarna, sehingga mudah dilihat di bawah mikroskop. Jika terdapat sel yang tampak abnormal, biopsi yang lebih dalam akan dilakukan.

5. Pemeriksaan Gigi

Jika akan dilakukan radiasi untuk perawatan untuk kanker ini, biasanya pemeriksaan gigi sebelumnya dianjurkan.

Ketika gigi atau struktur lainnya dalam rongga mulut perlu diangkat, dokter gigi spesialis prosthodontist dapat melakukan penggantian prostetik untuk membantu memperbaiki penampilan, kenyamanan, dan fungsinya setelah perawatan.

6. Endoskopi

Meski biasanya hidung dan mulut dapat diperiksa tanpa menggunakan alat, dokter dapat melakukan endoskopi untuk melihat area yang sulit dilihat, seperti laring dan di belakang hidung.

7. Tes Pencitraan

Pencitraan dapat dilakukan dengan beberapa pilihan tes berikut:

  • Computed tomography (CT) scan: Tes ini dapat memberikan informasi tentang ukuran, bentuk dan posisi tumor, dan juga dapat mengidentifikasi pembesaran kelenjar getah bening yang mungkin mengandung sel kanker.
  • Magnetic resonance imaging (MRI): Meski lebih jarang, pemindaian MRI dapat digunakan untuk memeriksa kanker. Pemeriksaan ini memberikan penggambaran yang sangat rinci, dan sangat berguna untuk menentukan penyebaran kanker, baik di leher atau bagian lain dari tubuh.
  • Positron emission tomography (PET): Bagi orang yang didiagnosis kanker ini, pemindaian PET dapat digunakan untuk menentukan apakah kanker menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya.

8. Pharyngoscopy dan Laryngoscopy Tidak Langsung

Untuk kedua prosedur ini, dokter akan menyemprot hidung atau bagian belakang tenggorokan dengan obat mati rasa untuk menghindari rasa sakit. Dikarenakan orang yang didiagnosis menderita kanker mulut juga berisiko lebih tinggi terhadap kanker kepala dan leher lainnya, dokter juga memeriksa area lain di tenggorokan atau hidung.

9. Panendoscopy

Jika dokter mencurigai adanya kanker mulut, kemungkinan besar akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Jika tumor mulut ditemukan, dokter akan mengambil sampel untuk diperiksa menggunakan mikroskop.

10. Sinar-X

Prosedur ini dapat dilakukan di dada untuk memastikan apakah kanker telah menyebar ke paru-paru. Meski begitu, kondisi ini jarang menyerang paru; kecuali jika sudah di tahap lanjut. Bila hasilnya tidak normal, tes lebih lanjut akan dilakukan.

Jenis Kanker Mulut

Kanker mulut terbagi menjadi enam berdasarkan jenis sel kanker (karsinoma) mulai tumbuh, dari yang umum hingga yang langka. Berikut penjelasan jenis kanker ini, di antaranya:

1. Karsinoma Sel Skuamosa (Squamous Cell Carcinoma)

Sebanyak 90 persen lebih kanker yang berkembang di rongga mulut adalah karsinoma sel skuamosa. Biasanya, tenggorokan dan mulut dilapisi sel skuamosa, yang tampak seperti sisik ikan bila dilihat menggunakan mikroskop. Kondisi ini berkembang saat beberapa sel skuamosa bermutasi dan menjadi abnormal.

2. Karsinoma Verukosa (Verrucous Carcinoma)

Sekitar 5 persen dari semua kasus tumor rongga mulut adalah karsinoma verukosa, yakni jenis kanker yang tumbuh sangat lambat yang terdiri dari sel skuamosa. Jenis sel kanker mungkin menyerang jaringan di sekitarnya dan jarang menjalar ke bagian lain dari tubuh.

3. Karsinoma Kelenjar Ludah Minor (Minor Salivary Gland Carcinoma)

Penyakit ini dapat berkembang di kelenjar ludah minor, yang terletak di sepanjang lapisan mulut dan tenggorokan.

4. Limfoma (Lymphoma)

Kanker jenis ini berkembang di jaringan getah bening, yang merupakan bagian sistem kekebalan tubuh, atau dikenal sebagai limfoma. Amandel dan pangkal lidah keduanya mengandung jaringan limfoid.

Baca Juga: 14 Penyebab Mulut Terasa Pahit dan Cara Mengatasinya

Stadium Kanker Mulut

Berdasarkan keparahannya, kanker mulut terbagi menjadi empat tahapan, di antaranya:

  • Stadium I

Pada tahap ini, sel kanker masih berukuran sangat kecil sekitar 2 cm atau lebih kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.

  • Stadium II

Pada tahap ini, ukuran kanker mulut antara 2 – 4 cm, dan belum menjalar ke kelenjar getah bening atau jaringan di sekitarnya. 

  • Stadium III

Kanker mulut mulai membesar pada tahap ini. Ukurannya sekitar 4 cm atau lebih dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening, tetapi tidak ke bagian lainnya. 

  • Stadium IV

Sementara pada tahap terakhir, kanker sudah meluas ke beberapa jaringan di luar mulut atau organ lain yang lebih jauh, misalnya hati. Kondisi ini disertai ukuran kelenjar getah bening yang semakin membesar. 

Pengobatan Kanker Mulut

Pengobatan kanker mulut tergantung pada jenis, lokasi dan stadium kanker ketika di diagnosis. Berikut beberapa perawatan yang umum dilakukan, di antaranya:

1. Operasi

Kanker mulut stadium awal dapat diatasi dengan operasi menggunakan sinar laser (photodynamic therapy) untuk mengangkat tumor dan kanker kelenjar getah bening. Jaringan lain di sekitar mulut dan leher juga diangkat. 

Dokter juga dapat melakukan  operasi rekonstruksi wajah untuk membentuk kembali jaringan yang diangkat.

2. Kemoterapi

Ini adalah perawatan dengan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat bisa diberikan secara oral atau melalui jarum suntik. Biasanya penderita kanker ini mendapatkan kemoterapi secara rawat jalan, meski sebagian memerlukan rawat inap. 

3. Radioterapi

Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker yang dapat dilakukan dari luar atau dalam tubuh. Terapi ini umumnya dikombinasikan dengan kemoterapi atau tindakan operasi.  

4. Terapi yang Ditargetkan

Ini adalah bentuk lain dari perawatan untuk kanker. Prosedur ini lebih efektif pada kanker stadium awal dan lanjut. Obat terapi yang ditargetkan akan mengikat protein spesifik pada sel kanker dan menghambat pertumbuhannya.

Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Obat Kumur dan Risikonya bagi Kesehatan Mulut

Komplikasi Kanker Mulut

Komplikasi biasanya terjadi setelah dilakukan operasi karena menimbulkan risiko berdarah, infeksi, rasa sakit, kesulitan makan hingga menelan.

Sementara masalah jangka panjang dari kanker ini mungkin termasuk:

  • Penyempitan arteri karotis: Kondisi ini dapat terjadi akibat terapi radiasi dan menyebabkan masalah kardiovaskular.
  • Masalah gigi: Ini dapat berkembang jika operasi mengubah bentuk mulut dan rahang.
  • Dysphagia (kesulitan menelan): Kondisi ini bisa membuat penderitanya sulit untuk makan dan infeksi.
  • Masalah bicara: Perubahan pada lidah, bibir, dan bagian mulut lainnya dapat mempengaruhi bicara penderita kanker tersebut.
  • Masalah kesehatan mental: Penderita kanker ini berisiko mengalami depresi, emosian, frustrasi, dan kecemasan.

Pencegahan Kanker Mulut

Hingga kini belum ada cara yang terbukti untuk mencegah kanker mulut. Tetapi, beberapa hal seperti gaya hidup bisa mengurangi risiko:

  • Hindari merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
  • Batasi paparan sinar matahari langsung.
  • Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut.
  • Penuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

 

  1. Anonim. 2019. Mouth Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/mouth-cancer/. (Diakses 8 Februari 2023).
  2. Anonim. 2019. Mouth Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mouth-cancer/symptoms-causes/syc-20350997. (Diakses 8 Februari 2023).
  3. Anonim. 2018. Cancer Sore. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/canker-sore/symptoms-causes/syc-20370615. (Diakses 8 Februari 2023).
  4. Sirait, Anna M. 2016. Faktor Risiko Tumor/Kanker Rongga Mulut Dan Tenggorokan Di Indonesia (Analisis Riskesdas 2007). http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/3281. (Diakses 27 November 2019).
  5. Anonim. Oral Cancer. https://www.cancercenter.com/cancer-types/oral-cancer/about. (Diakses 8 Februari 2023).
  6. Anonim. 2019. Mouth Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/mouth-cancer. (Diakses pada 8 Februari 2023) 
  7. Brazier, Yvette. 2019. What You Should Know about Mouth Cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/165331.php#complications. (Diakses 8 Februari 2023).
  8. Cherney, Kristeen dan Shannon J. 2018. Oral Cancers. https://www.healthline.com/health/oral-cancer#outlook. (Diakses 8 Februari 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi