Terbit: 14 October 2021 | Diperbarui: 15 October 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Diare pada lansia mungkin akan sangat menjengkelkan karena gejalanya yang mengganggu, seperti demam dan mual pada diare kronis. Oleh sebab itu, penting untuk segera mengobatinya guna mencegah komplikasi. Yuk, simak penjelasannya mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya berikut ini!

Penyebab dan Cara Mengatasi Diare pada Lansia (Alami dan Medis)

Penyebab Diare pada Lansia

Diare adalah buang air besar dengan tekstur yang cair atau encer, biasanya sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari. Diare biasanya berlangsung sekitar satu atau dua hari, dan, biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini dapat terjadi pada pada bayi hingga lansia karena berbagai penyebab.

Berikut ini penyebab diare yang umum pada lansia:

1. Infeksi virus

Beberapa virus yang menyebabkan diare termasuk rotavirus, norovirus, dan adenovirus. Norovirus yang sangat menular adalah penyebab paling sering terjadi dari wabah diare, seperti yang terjadi di kapal pesiar, panti jompo, sekolah, dan fasilitas penitipan anak.

2. Obat-obatan

Beberapa jenis obat bisa mengganggu saluran pencernaan dan mengakibatkan diare, misalnya antibiotik, yang mengganggu keseimbangan alami bakteri di usus. Obat-obatan lainnya yang dapat menyebabkan diare adalah obat kanker dan antasida dengan magnesium.

3. Gangguan pencernaan

Beberapa masalah pencernaan terkait dengan diare kronis, termasuk pada lansia. Masalah pencernaan ini seperti irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan penyakit celiac.

4. Bakteri dan parasit

Makanan atau air yang terkontaminasi bakteri dan parasit bisa menyebabkan diare yang menular. Diare ini juga dikenal sebagai traveler’s diarrhea (TD) karena sering terjadi pada mereka yang bepergian ke negara berkembang.

5. Intoleransi laktosa

Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan mencerna laktosa—merupakan gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya—dapat mengalami diare setelah meminumnya.

Intoleransi laktosa mungkin akan memburuk seiring bertambahnya usia karena tingkat enzim yang membantu mencerna laktosa lebih rendah.

Cara Mengatasi Diare pada Lansia

Lansia tidak lebih rentan terhadap diare daripada yang lain, tetapi terkadang memerlukan perawatan medis. Berikut ini beberapa cara mengatasi diare pada lansia:

1. Terapi rehidrasi

Langkah pertama untuk mengobati diare akut adalah rehidrasi, lebih efektif rehidrasi oral. Kekurangan cairan pertama-tama harus segera ditangani. Selanjutnya, fokus untuk mengganti elektrolit dan mineral yang hilang dan pastikan minum cairan yang cukup.

Oral rehydration solution (ORS) atau oralit harus mengandung campuran garam dan glukosa dalam kombinasi dengan air.

2. Makanan

Mengonsumsi makanan tertentu dapat menurunkan permeabilitas usus yang disebabkan oleh infeksi, mengurangi lamanya gejala diare, dan meningkatkan penyerapan gizi dari makanan. langkah ini sangat penting di negara berkembang di mana malnutrisi atau gizi buruk yang sudah ada sebelumnya sering menjadi salah satu faktor.

Beberapa makanan yang dianjurkan untuk meredakan gejala diare, termasuk pisang, nasi putih, saus apel, dan roti panggang. Makanan hambar lainnya yang juga memiliki manfaat yang sama, antara lain kentang rebus, sereal, atau kreker hambar.

Hindari pula beberapa makanan yang mungkin dapat memperburuk gejala, seperti gorengan, makanan berserat tinggi, makanan pedas, makanan manis dan pemanis buatan, minuman berkafein dan minuman berkarbonasi.

Baca Juga: 9 Makanan untuk Diare Agar Cepat Sembuh

3. Obat antidiare

Loperamide adalah obat yang dapat membantu mengurangi lamanya diare sekitar satu hari dan meningkatkan kemungkinan penyembuhan dalam waktu 24 dan 48 jam bila diberikan dengan antibiotik untuk traveler’s diarrhea.

Kombinasi loperamide dengan simethicone telah terbukti lebih cepat dan lebih lengkap dari diare nons-pesifik akut dan ketidaknyamanan terkait gas daripada salah satu obat saja.

Obat loperamide dapat menyebabkan penyakit berkelanjutan yang berbahaya pada pasien dengan diare berdarah atau inflamasi. Oleh karena itu, harus membatasinya pada pasien dengan tinja yang tidak berdarah.

4. Antibiotik

Diare akut yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh sendiri. Penggunaan antibiotik secara rutin tidak dianjurkan untuk kebanyakan orang dewasa dengan diare cair yang tidak parah.

Penggunaan antibiotik yang berlebihan bisa menyebabkan resistensi obat (seperti Campylobacter), membasmi flora normal yang berbahaya, hingga penyakit yang berkelanjutan (misalnya superinfeksi dengan C. difficile).

Namun, jika menggunakannya dengan tepat, antibiotik efektif untuk mengobati diare, infeksi protozoa, dan mengatasi infeksi bakteri seperti shigellosis, campylobacteriosis, dan C. difficile.

5. Probiotik

Probiotik atau dikenal sebagai bakteri baik, dianggap bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh dan berpacu untuk mengikat letak pada sel epitel usus.

Penggunaannya probiotik pada anak-anak dengan diare akut terkait dengan penurunan keparahan dan durasi penyakit, rata-rata sekitar kurang dari satu hari.

Meskipun banyak spesies umumnya tergolong sebagai probiotik, bahkan strain yang terkait erat mungkin memiliki efek klinis yang berbeda. Efek probiotik strain-spesifik perlu dipastikan dalam penelitian untuk orang dewasa sebelum rekomendasi berbasis bukti yang spesifik dapat dibuat.

Baca Juga: 13 Obat Diare Paling Ampuh (Alami dan Medis)

Komplikasi Diare pada Lansia

Jika tidak diobati, diare dapat menyebabkan kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, yang dapat mengancam jiwa, terutama pada lansia dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jika orang tua Anda mengalami diare, sebaiknya waspadai tanda-tanda dehidrasi berikut ini:

  • Sedikit atau tidak buang air kecil.
  • Urine tampak gelap.
  • Mulut atau kulit kering.
  • Kelemahan, pusing, atau sakit kepala ringan.
  • Kebingungan.
  • Kelelahan
  • Kesulitan berbicara.

Itu dia penjelasan tentang berbagai penyebab, cara mengobati diare pada lansia, hingga komplikasinya yang perlu Anda waspadai! Jika gejala diare Anda tidak kunjung sembuh setelah mencoba berbagai pengobatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

 

  1. Anonim. 2019. When your elderly loved one needs medical care for diarrhea. https://www.dispatchhealth.com/conditions/diarrhea/geriatric/ (Diakses pada 14 Oktober 2021)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. How to Stop Chronic Diarrhea in Elderly Adults. https://www.griswoldhomecare.com/blog/2020/september/how-to-stop-chronic-diarrhea-in-elderly-adults/ (Diakses pada 14 Oktober 2021)
  3. Barr, Wendy. 2014. Acute Diarrhea in Adults. https://www.aafp.org/afp/2014/0201/p180.html (Diakses pada 14 Oktober 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi