Terbit: 13 May 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Obat diare—baik yang medis maupun alami—harus segera diberikan ketika gejala diare pertama kali muncul. Pasalnya, kendati terlihat sepele ini adalah penyakit yang bisa mematikan. Apa saja obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi diare? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

13 Obat yang Bantu Hentikan Diare, dari yang Alami hingga Medis

Obat Diare Alami (Pertolongan Pertama)

Pada saat diare mulai menyerang, pemberian obat diare alami dapat dilakukan sebagai bentuk pertolongan pertama. Apa saja obat-obatan alami yang bisa dikonsumsi?

1. Jahe

Cara mengobati diare dengan obat alami yang pertama adalah dengan mengonsumsi jahe. Ya, tanaman rempah yang satu ini dipercaya efektif untuk meredakan gejala diare seperti sakit perut, perut kembung, mual, atau muntah.

Manfaat jahe untuk mengobati diare ini oleh karena jahe mengandung zat yang bersifat antibakteri sehingga ampuh untuk mengatasi bakteri penyebab diare yaitu Salmonella dan E.Coli.

Anda bisa menyeduh jahe bersama teh lalu diminum secara rutin 2 kali sehari sampai diare sembuh.

2. Yoghurt

Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella dan E.Coli. Guna mengatasi bakteri-bakteri jahat tersebut, diperlukan peran bakteri baik yang bertugas untuk menghancurkan keduanya.

Yoghurt adalah produk makanan atau minuman fermentasi yang di dalamnya terkandung bakteri baik seperti bifidobacterium dan Lactobacillus acidophilus. Oleh sebab itu, mengonsumsi yogurt saat diare sangat disarankan agar bakteri baik bisa masuk dan bergabung bersama bakteri baiknya yang sudah ada di dalam usus untuk melawan bakteri jahat penyebab diare.

3. BRAT

BRAT tak lain merupakan akronim dari Banana (pisang), Rice (nasi), Apple sauce (saus apel), dan Toast (roti).

BRAT adalah metode atau pola makan yang dianjurkan bagi para penderita diare. Mengonsumsi makanan-makanan tersebut selama diare diklaim sebagai cara mengobati diare yang efektif. Obat diare alami yang satu ini memiliki kadar serat yang rendah, sehingga membantu untuk membuat tekstur feses menjadi lebih padat.

Kendati begitu, BRAT hanya disarankan untuk dikonsumsi selama diare belum sembuh. Begitu diare sembuh, batasi konsumsi kombinasi makanan-makanan ini dan imbangi dengan jenis makanan lainnya yang lebih bernutrisi.

4. Oralit

Oralit adalah obat diare yang terbuat dari campuran garam, gula putih, dan air. Oralit atau oral rehydration salts (ORS) berfungsi untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang terhidrasi akibat diare maupun penyebab dehidrasi lainnya seperti aktivitas fisik berlebih.

Kendati kini juga tersedia produk bubuk oralit, namun Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan memanfaatkan bumbu dapur yakni garam dan gula putih yang dilarutkan di dalam air dengan dosis yang disesuaikan.

Dosis larutan oralit adalah 50 – 100 ml (tergantung tingkatan dehidrasi dan berat badan) dan diminum setiap 4 – 6 jam sekali dalam sehari untuk dewasa, sedangkan pada anak-anak, dosis oralit yang disarankan yakni sekitar 15 – 100 ml per harinya.

Baca Juga: Diare pada Bayi: 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

5. Sari Daun Jambu Biji

Daun jambu biji juga termasuk ke dalam daftar obat diare alami yang bisa Anda coba. Manfaat daun jambu biji bahkan tak hanya membunuh bakteri penyebab diare, tapi juga membantu memadatkan tekstur tinja.

Cara mengobati diare dengan daun jambu biji yaitu rebus 4-5 lembar daun jambu biji di dalam air mendidih selama kurang lebih 10 menit, lalu minum air rebusan daun jambu biji 2-3 kali sehari sampai diare sembuh.

6. Teh Chamomile

Teh chamomile menurut sebuah studi dikatakan mampu mengatasi diare secara efektif. Klaim ini muncul oleh karena teh chamomile diperkaya zat yang bersifat antiinflamasi dan antidiare, sehingga ampuh mengembalikan kesehatan usus.

Kendati demikian, hasil penelitian tersebut masih belum kuat. Butuh penelitian lebih lanjut guna memastikan kebenarannya.

7. Kue Kering Asin

Menurut Amir Masoud, MD, seorang dokter spesialis gastroenterologi di Yale Medicine sebagaimana dilansir dari Health, para penderita diare juga dapat mengonsumsi kue kering asin sebagai pertolongan pertama begitu gejala diare muncul.

Kendati demikian, Masoud tidak menyarankan ‘obat’ ini untuk dikonsumsi apabila penderita diare kebetulan juga memiliki masalah kesehatan berupa darah tinggi (hipertensi).

8. Air Putih

Diare adalah penyakit yang mengakibatkan tubuh kehilangan banyak cairan. Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan karena bisa membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, cara mengobati diare agar tidak semakin parah adalah dengan minum air putih yang banyak. Dengan begitu, tubuh dapat terhindar dari dehidrasi.

Baca Juga: 9 Makanan untuk Diare Agar Cepat Sembuh

Obat Diare Medis

Apabila kondisi diare yang dialami tak kunjung sembuh dan malah bertambah parah, cara mengobati diare harus dilakukan dengan memberikan obat medis yang dapat Anda beli di apotek. Berikut adalah pilihan obat  yang perlu Anda ketahui.

1. Attapulgite

Obat diare medis yang pertama adalah Attapulgite. Attapulgite adalah obat yang fungsinya untuk merangsang usus menyerap air lebih banyak. Dengan begitu, tekstur feses jadi lebih padat. Selain memadatkan tekstur feses, Attapulgite juga bertugas untuk meredakan gejala diare berupa sakit perut.

Attapulgite dapat dikonsumsi baik sebelum atau sesudah makan. Perhatikan dosis pemakaian obat ini atau ikuti petunjuk dokter. Jangan lupa juga untuk mengimbanginya dengan minum banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi.

2. Loperamide

Loperamide (misal Imodium, Lodia, dll) adalah obat  yang umum digunakan untuk mengobati diare osmotik (tanpa ada infeksi bakteri/virus/amoeba) ataupun irritable bowel syndrome. Loperamide bekerja dengan cara memperlambat gerakan peristaltik usus sehingga feses yang nantinya dikeluarkan memiliki tekstur yang padat.

Loperamide juga berperan untuk meminimalisir cairan tubuh yang terbuang sehingga tubuh terbebas dari dehidrasi.

Obat ini tidak boleh digunakan pada diare yang disebabkan karena infeksi (virus, bakteri, atau amoeba), misalnya disentri Shigella atau disentri amoeba karena dapat menyebabkan gerak usus berhenti dan pasien sama sekali tidak bisa BAB. Hal ini dapat membuat kuman berkembang di dalam usus.

Loperamide juga tidak boleh digunakan bersama obat spasmolitik yang lain semisal Papaverin dan Hyoscin n-butylbromide/ Scopolamin karena dapat memperberat efek henti gerak usus

Apabila setelah minum obat tersebut Anda mengalami tidak bisa BAB/kentut, perut membesar, kembung, dan muntah sebaiknya segera periksa ke dokter.

3. Antibiotik

Cara mengobati diare yang juga lazim dilakukan adalah dengan memberikan obat antibiotik. Namun, Anda tidak bisa sembarangan mengonsumsi antibiotik guna mengobati diare yang diderita. Pasalnya, antibiotik hanya efektif digunakan apabila diare disebabkan oleh infeksi bakteri.

Sedangkan untuk diare yang disebabkan oleh faktor lainnya, penggunaan antibiotik tidak dibenarkan.

Oleh sebab itu, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter guna memastikan apa penyebab diare yang dialami. Pemakaian obat diare juga harus sesuai petunjuk dokter dan obat ini wajib untuk dihabiskan kendati diare sudah sembuh.

4. Probiotik

Selain obat antibiotik, Anda juga bisa mengonsumsi obat probiotik. Jika obat antibiotik bertugas untuk melawan bakteri jahat penyebab diare, maka obat probiotik bertugas untuk meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus.

Dengan adanya bakteri baik di dalam usus, diharapkan bakteri jahat menjadi terdesak. Selain itu, bakteri baik juga berperan penting dalam menjaga sistem pencernaan agar tetap sehat dan berfungsi optimal.

5. Bismuth Subsalicylate

Obat diare yang satu ini tugasnya untuk menghambat perkembangan bakteri yang menjadi penyebab diare. Bismuth subsalicylate juga berfungsi untuk menguatkan lapisan dinding lambung dan usus kecil, di mana manfaat ini dihasilkan oleh kandungan zat sitoprotektif di dalamnya.

Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera di kemasan produk. Apabila diare tak juga sembuh, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Baca Juga: 3 Buah untuk Diare yang Paling Aman dan Membantu Meringankan Gejala

Aturan Penggunaan Obat Diare yang Benar

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, penggunaan obat untuk mengatasi diare haruslah tepat agar efektivitas obat benar-benar optimal. Berikut beberapa aturan penggunaan obat diare yang perlu Anda perhatikan:

  • Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu apabila berencana menggunakan bahan-bahan alami sebagai medium pengobatan.
  • Bahan-bahan alami HANYA berfungsi sebagai pertolongan pertama dan jika diare masih dalam tahap ringan.
  • Sampaikan pada dokter apabila di saat yang bersamaan juga tengah mengonsumsi obat-obatan lainnya. Hal ini untuk mengetahui apakah obat yang tengah dikonsumsi memiliki interaksi atau tidak dengan obat diare yang hendak diresepkan pada Anda.
  • Minumlah obat yang yang diresepkan oleh dokter secara teratur dan sesuai dosis.

Selain itu, lakukan sejumlah aktivitas penunjang penyembuhan diare lainnya seperti istirahat yang cukup dan hindari makanan atau minuman yang justru dapat memperparah kondisi seperti makanan pedas dan minuman bersoda.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila:

  • Feses disertai darah.
  • Mengalami demam.
  • Sakit perut dengan intensitas tinggi.
  • Berat badan menurun drastis.
  • Diare tidak kunjung sembuh setelah mengonsumsi obat-obatan biasa.

Itu dia informasi mengenai obat diare yang perlu Anda ketahui. Menjaga kesehatan tubuh, terutama sistem pencernaan adalah langkah terbaik untuk mencegah diri dari penyakit ini. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2017. 5 Ways Chamomile Tea Benefits Your Health. https://www.healthline.com/nutrition/5-benefits-of-chamomile-tea. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  2. Anonim. 2018. 8 Health Benefits of Guava Fruit and Leaves. https://www.healthline.com/nutrition/8-benefits-of-guavas. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  3. Bowman, J dan Erica, C. 2017. The 5 Most Effective Diarrhea Remedies. https://www.healthline.com/health/digestive-health/most-effective-diarrhea-remedies. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  4. Conkretlon, E. 2017. Can Ginger Treat Diarrhea? https://www.healthline.com/health/ginger-for-treatment. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  5. Groth, L. 2019. 7 Ways to Get Rid of Diarrhea Fast, According to Doctors. https://www.health.com/condition/digestive-health/how-to-get-rid-of-diarrhea-fast. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  6. Kandola, A. 2019. How to treat diarrhea at home. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324424. (Diakses pada 5 Mei 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi