Terbit: 18 January 2022 | Diperbarui: 3 April 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Terlalu sering mengonsumsi obat susah buang air besar dapat memberikan efek samping bagi tubuh. Apa bahaya obat pencahar bila diminum jangka panjang? Simak penjelasan selanjutnya di bawah ini!

Ini Efek Samping Terlalu Sering Minum Obat Pencahar bagi Kesehatan

Efek Samping Ringan Obat Pencahar

Obat pencahar adalah obat yang meredakan sembelit dengan melunakkan feses atau mendorong buang air besar. Beberapa pencahar juga digunakan sebelum prosedur atau pemeriksaan usus. Di balik khasiatnya, obat ini juga memiliki efek samping.

Seperti obat lainnya, obat pencahar juga memiliki efek samping, termasuk:

  • Sakit perut atau kram.
  • Gas.
  • Perut kembung.
  • Mual.
  • Diare.
  • Kelemahan.

Apabila salah satu dari efek ini bertahan atau semakin memburuk, segera hubungi dokter atau apoteker.

Jika dokter telah menganjurkan untuk menggunakan obat pencahar, perlu digarisbawahi bahwa dokter telah menilai manfaatnya bagi pasien lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Banyak orang yang menggunakan obat pencahar tidak memiliki efek samping yang serius.

Baca Juga: Sembelit (Konstipasi): Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Efek Samping Obat Pencahar yang Serius

Segera beri tahu dokter jika Anda memiliki efek samping yang serius, berikut di antaranya:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare yang terus-menerus
  • Kram
  • Lemah otot
  • Detak jantung tidak teratur
  • Pusing
  • Pingsan
  • Penurunan buang air kecil
  • Perubahan mental atau suasana hati (seperti kebingungan).

Reaksi alergi yang sangat serius dari obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:

  • Ruam
  • Gatal atau pembengkakan (terutama pada wajah, lidah, tenggorokan)
  • Pusing berat
  • Kesulitan bernapas

Ini bukan daftar lengkap kemungkinan efek samping. Jika Anda melihat efek lainnya yang tidak tercantum di atas, segera hubungi dokter atau apoteker.

Baca Juga: Obat Pencahar: Cek Jenis, Cara Kerja, Efek, dan Rekomendasi Terbaik

Efek Samping Obat Pencahar Berdasarkan Jenisnya

Beberapa jenis utama obat pencahar yang dijual bebas atau tanpa resep dokter, memiliki potensi efek samping yang sering terjadi.

1. Osmosis oral

Kemungkinan efek samping, termasuk:

  • Kembung.
  • Gas.
  • Kram.
  • Diare.
  • Haus.
  • Mual.

2. Pembentuk massal oral (bulk forming laxative)

Efek samping yang mungkin terjadi, meliputi:

  • Kembung.
  • Gas.
  • Kram.
  • Peningkatan sembelit (jika obat pencahar tidak diminum dengan cukup air).

3. Pelunak feses oral

Kemungkinan efek samping, termasuk:

  • Buang air besar encer

4. Stimulan oral

Berikut ini kemungkinan efek sampingnya:

  • Bersendawa.
  • Kram.
  • Perubahan warna urine.
  • Mual.
  • Diare.

5. Suppositoria rektal

Beberapa efek sampingnya, termasuk:

  • Kram.
  • Diare.
  • Iritasi dubur.

Bahaya Obat Pencahar Bila Tidak Mengikuti Anjuran Pemakaian

Hanya karena obat pencahar tersedia secara bebas atau over the counter (OTC), tidak berarti bahwa obat tersebut tanpa menimbulkan risiko efek yang berbahaya. Jika mempertimbangkan menggunakan obat pencahar, pastikan memahami risiko bahayanya.

Berikut ini bahaya obat pencahar yang mungkin terjadi:

1. Interaksi dengan obat lain

Obat pencahar dapat berinteraksi dengan obat jantung, antibiotik, dan obat tulang tertentu. Interaksi obat adalah perubahan cara kerja obat atau efek samping obat yang disebabkan oleh pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, dan minuman.

Informasi interaksi obat biasanya tertera pada kemasan obat. Tetapi agar lebih aman, sebaiknya tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang jenis pencahar yang akan digunakan dan bagaimana obat dapat berinteraksi dengan obat lain.

2. Dehidrasi

Jika menggunakan obat pencahar menyebabkan diare, tubuh bisa mengalami kehilangan cairan alias dehidrasi. Diare juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.

Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang ada dalam sel, jaringan, dan cairan tubuh (keringat, urine, dan darah)

3. Menyusui

Jika wanita sedang menyusui, beberapa bahan dalam obat pencahar dapat masuk ke bayi melalui ASI, mungkin menyebabkan bayi diare atau masalah lain.

Sebelum menggunakan obat pencahar apa pun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu tentang keamanannya.

4. Ketergantungan

Terlalu sering mengonsumsi obat pencahar (selain pembentuk massal) dapat menyebabkan usus kehilangan respons otot dan saraf, yang menyebabkan ketergantungan obat pencahar untuk mengatasi BAB.

Jika sudah ketergantungan, dokter mungkin akan memberikan saran tentang cara mengatasi ketergantungan pencahar dan mengembalikan kemampuan usus besar untuk berkontraksi.

5. Komplikasi

Jika susah BAB disebabkan oleh kondisi lain (seperti divertikulosis), penggunaan obat pencahar yang sering atau jangka panjang dapat memperburuk sembelit dengan mengurangi kemampuan usus besar untuk berkontraksi.

Namun, pengecualian untuk pencahar pembentuk massal, karena jenis ini aman untuk dikonsumsi setiap hari.

Baca Juga: BAB Keras? Hindari 14 Makanan Penyebab Sembelit Ini

Efek Samping Terlalu Sering Minum Obat Pencahar

Menggunakan obat pencahar terlalu sering atau terlalu lama juga dapat menyebabkan efek samping yang patut diwaspadai.

Berikut ini beberapa efek samping terlalu sering minum obat pencahar:

  • Diare.
  • Usus tersumbat oleh kotoran besar dan kering (obstruksi usus).
  • Kadar garam dan mineral yang tidak seimbang dalam tubuh.

Untuk lansia, pencahar stimulan (misalnya bisacodyl atau casanthranol), jika dikonsumsi terlalu sering, memiliki efek berikut:

  • Memperburuk kelemahan.
  • Kurangnya koordinasi.
  • Pusing dan perasaan akan pingsan.

 

  1. Anonim. 2021. Laxative (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/laxative-oral-route/side-effects/drg-20070683?p=1. (Diakses pada 14 Januari 2022)
  2. Anonim. 2019. Laxatives. https://www.nhs.uk/conditions/laxatives/. (Diakses pada 14 Januari 2022)
  3. Anonim. GENTLE Laxative – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-170406/laxative-bisacodyl-oral/details. (Diakses pada 14 Januari 2022)
  4. Frothingham, Scott. 2019. Laxatives Side Effects: Understanding the Risks. https://www.healthline.com/health/laxatives-side-effects. (Diakses pada 14 Januari 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi