Terbit: 23 April 2021 | Diperbarui: 7 September 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Obat pencahar atau laksatif adalah obat yang dapat membantu mengeluarkan feses dalam tubuh. Apakah konsumsinya aman bagi tubuh? Simak selengkapnya tentang obat pelancar BAB tanpa efek samping mulai dari jenisnya, cara kerjanya bagi tubuh, dan saran penggunaannya.

Obat Pencahar: Jenis, Cara Kerja, hingga Efek Sampingnya

Apa itu Obat Pencahar?

Obat pencahar adalah obat yang mengandung senyawa yang dapat meningkatkan motilitas feses dan frekuensi BAB. Fungsi obat pencahar dapat berguna untuk mengatasi sembelit dan melancarkan BAB sehari-hari.

Sebelum menggunakan obat pencahar alami, pastikan dulu keamanannya dan respons tubuh Anda. Salah memilih pencahar untuk jangka panjang justru dapat menyebabkan masalah pencernaan lainnya seperti sembelit kronis.

Jenis Obat Pencahar yang Bagus

Laksatif tersedia dalam beberapa bentuk mulai dari pil, kapsul, cairan, hingga supositoria. Selain bentuknya berbeda-beda, ternyata jenis dan cara kerja pencahar juga berbeda-beda.

Berikut adalah beberapa jenis obat pelunak tinja:

1. Serat atau Bulking Agent

Jika Anda mengalami sembelit ringan, serat adalah yang paling umum direkomendasikan sebagai obat pencahar alami. Cara kerja serat adalah meningkatkan kadar air dalam feses, sehingga feses dapat keluar lebih cepat dari sistem pencernaan melalui proses defekasi.

Ketika Anda mengubah asupan serat, efek seperti kram perut, kembung, dan gas dapat terjadi. Sebagai pencegahan, sebaiknya tingkatkan asupan serat secara bertahap.

2. Pencahar Pelumas

Pencahar pelumas atau lubricant laxative adalah pencahar yang bekerja membuat tinja lebih licin dan lebih lunak, sehingga lebih mudah keluar saat BAB. Produk pencahar pelumas mengandung minyak mineral yang melicinkan dinding usus dan mencegah tinja mengering.

Pencahar jenis ini hanya boleh Anda gunakan untuk jangka pendek karena konsumsi minyak mineral jangka panjang dapat mengganggu penyerapan vitamin tertentu dalam pencernaan.

3. Pencahar Osmotik

Pencahar osmotik adalah pencahar yang mengandung bahan yang mampu menarik cairan dari jaringan sekitarnya ke dalam usus. Semakin banyak air di usus maka akan semakin lembut tinja dan semakin mudah untuk dikeluarkan.

Sebaiknya, konsumsi lebih banyak cairan ketika menggunakan pencahar ini. Selain agar pencahar bekerja dengan baik, juga untuk mengurangi kembung dan kram yang dapat terjadi.

4. Emolien atau Pelunak Feses

Pencahar emolien atau stool softener (pelunak feses) adalah obat dengan kandungan yang dapat melunakkan tinja. Pencahar ini biasanya direkomendasikan untuk seseorang yang baru pulih dari operasi, wanita yang baru melahirkan, dan penderita wasir.

5. Pencahar Stimulan

Pencahar stimulan bekerja dengan cepat mengatasi sembelit. Obat jenis ini menstimulasi lapisan usus dan meningkatkan hidrasi feses, sehingga tinja lebih mudah dan cepat dikeluarkan.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Konsumsi Obat Pencahar

Berbeda jenis pencahar, berbeda pula efeknya pada setiap orang. Memilih pencahar juga harus disesuaikan dengan kondisi sembelit yang dialami. Berikut langkah memilih pencahar yang disarankan:

  • Mulailah dengan bulking agent atau serat.
  • Jika BAB tetap keras, coba tambahkan pencahar osmotik.
  • Apabila kotoran lunak tapi sulit dikeluarkan, cobalah untuk menggunakan pencahar stimulan.

Selain memilih jenis pencahar yang tepat sesuai kondisi Anda, perlu diketahui juga bahwa pencahar bukanlah untuk semua orang. Berikut adalah beberapa kondisi di mana konsumsi pencahar tidak disarankan:

  • Anak-anak. Konsumsi pencahar pada anak hanya diperbolehkan berdasarkan saran dokter.
  • Kondisi pencernaan tertentu. Jika Anda memiliki kondisi seperti penyakit Crohn, sindrom iritasi usus, atau colitis ulcerative, konsumsi pencahar sebaiknya dikonsultasikan sebelumnya.

Efek Samping Pencahar yang Mungkin Terjadi

Berbicara tentang obat, tentu saja selalu terdapat potensi efek samping. Efek samping pencahar umumnya ringan dan hilang segera setelah Anda menghentikan penggunaan obat ini.

Berikut beberapa bahaya obat pencahar secara umum:

  • Kembung.
  • Kram perut.
  • Kentut.
  • Dehidrasi dengan gejala seperti pusing, sakit kepala, dan urine berwarna gelap.

Efek samping dapat terjadi apabila Anda tidak memilih pencahar yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan tubuh Anda atau dapat juga karena penggunaan yang berlebihan.

Apabila Anda mengalami efek samping dan sembelit tidak juga kunjung membaik setelah penggunaan obat laksatif, sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang kondisi pencernaan Anda.

Rekomendasi Obat Pencahar yang Aman

Masalah susah BAB dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ada penanganan sama sekali. Kondisi ini juga bisa datang kapan saja dan tidak terduga. Agar hal ini tidak terjadi, pastikan Anda dapat memilih obat pelancar BAB yang sesuai kebutuhan dan tentu yang aman penggunannya.

Obat pencahar Laxing adalah obat sembelit alami yang memiliki kandungan daun senna, daun adas, dan aloe vera. Bahan-bahan ini telah teruji secara klinis mampu untuk melancarkan BAB. Laxing adalah obat tradisional berlogo “jamu” yang sudah mendapatkan izin dari Badan POM sehingga aman dikonsumsi.

Merk obat pencahar herbal ini bekerja sebagai stimulan laksatif yang menambah hidrasi feses dan juga menstimulasi usus agar feses lebih mudah dikeluarkan.

Laxing DokterSehat

Laxing dapat menjadi solusi BAB lancar setiap hari karena berkat kandungannya yang 100% alami, konsumsi Laxing aman untuk pencernaan. Itulah rekomendasi obat melancarkan bab di apotik terpercaya. Yuk, raih hari-hari lancar tanpa sembelit dengan selalu sedia Laxing di rumah!

 

  1. Anonim. 2019. Laxatives. https://www.nhs.uk/conditions/laxatives/. (Diakses 10 Maret 2021).
  2. Anonim. 2020. Safely Using Laxatives for Constipation. https://www.webmd.com/digestive-disorders/laxatives-for-constipation-using-them-safely. (Diakses 10 Maret 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi