Frozen food memang sajian yang enak disantap dan mudah disiapkan. Terutama disaat-saat genting dan terburu waktu. Namun ada bahaya di balik rasanya yang lezat. Berikut adalah bahaya makan frozen food berlebihan dan terlalu sering, dilengkapi dengan penelitian dari para ahli.
Bahaya Makan Frozen Food Terlalu Banyak dan Sering
Frozen food adalah makanan cepat saji yang dibekukan dan dapat diolah kembali. Jenisnya yang beragam seperti nugget, sosis, daging asap, hingga sayuran beku benar-benar menolong untuk menghemat waktu penyiapan. Namun terlalu banyak mengkonsumsi frozen food juga tidak baik bagi kesehatan.
Berikut adalah bahaya mengonsumsi frozen food menurut para ahli:
1. Meningkatkan risiko diabetes
Terigu dan sirup jagung adalah dua bahan yang hampir selalu ada di dalam makanan beku, selain berbagai bahan perisa tambahan. Keduanya termasuk rantai glukosa karena akan berubah menjadi gula saat bercampur dengan air liur.
Gula yang belum diserap tubuh akan membanjiri aliran darah dan meningkatkan risiko diabetes. Dilansir dari eatingwell, makanan segar yang dibekukan jauh lebih baik daripada makanan beku olahan bagi penderita diabetes.
2. Menyumbat arteri
Sebagian besar makanan beku olahan mengandung minyak terhidrogenasi. Menurut American Heart Association, zat ini adalah salah satu pemicu tersumbatnya arteri.
Proses hidrogenasi berguna untuk menstabilkan minyak dan mencegahnya basi akibat oksidasi. Proses ini menggunakan gas hidrogen agar minyak nabati menjadi padat.
Hidrogenasi menyebabkan timbulnya lemak trans yang meningkatkan kolesterol dan membahayakan arteri.
Baca Juga: 7 Dampak Sering Mengonsumsi Makanan Kalengan
3. Meningkatkan tekanan darah
Makanan olahan beku mengandung sodium tinggi dari garam dan bahan penyedap tambahan yang digunakannya. Sodium yang terlalu tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan stroke.
4. Mengakibatkan penyakit jantung
Kolesterol tinggi, aliran darah tersumbat dan tekanan darah di atas normal adalah paket lengkap yang memicu penyakit jantung dan stroke. Kabar buruknya, semua itu dapat dipicu oleh konsumsi makanan beku terlalu sering.
5. Mengakibatkan obesitas
Sudah bukan rahasia lagi jika makanan beku mengandung lemak tinggi. Selain kandungan glukosa yang ketika disimpan tubuh juga diubah menjadi lemak. Kedua hal ini akan mengakibatkan orang yang menggemarinya berisiko tinggi mengalami obesitas.
6. Mengakibatkan kekurangan nutrisi
Makanan olahan beku mengandung nutrisi yang tidak seimbang. Sebut saja vitamin, serat dan kalori. Kekurangan kalori ternyata dapat membahayakan tubuh dalam jangka panjang.
Menurut nutrisionis Kimberly Gomer, kekurangan kalori akan menyebabkan otot tubuh kehilangan massa otot. Akibatnya seseorang akan kehilangan berat badan, lalu terpicu untuk mengkonsumsi makanan lebih banyak. Namun yang meningkat bukanlah massa otot melainkan lemak yang menumpuk.
Adapun kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan menurunnya imunitas. Terganggunya metabolisme tubuh, melemahnya pencernaan, gangguan pada organ-organ penting tubuh serta berbagai masalah kesehatan lainnya.
7. Memicu kecemasan
Salah satu kelebihan makanan olahan adalah dapat disiapkan dalam waktu beberapa menit saja. Bahkan ada yang tidak perlu dimasak dan cukup dihangatkan. Ternyata manfaat ini dapat menjadi bumerang.
Hal itu ditunjukkan oleh penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition tahun 2011. Mereka yang memasak makanannya sendiri merasa lebih hidup, lebih bahagia dan dapat mengendalikan emosi negatif serta kecemasan.
8. Memicu kanker
Zat tambahan yang digunakan pada makanan beku juga dapat memicu kanker. Misalnya sirup jagung yang bersifat karsinogenik. Juga penyedap rasa, sodium dan gula yang merupakan makanan sel-sel kanker.
Laporan dari Environmental Working Group tahun 2019 menemukan sedikitnya 2.000 jenis bahan kimia yang digunakan dalam rangkaian proses makanan beku.
Penggunaan bahan kimia juga dapat meningkatkan risiko kanker. Terlalu banyak zat kimia juga dapat memberatkan kerja hati dan ginjal dalam menyaring racun.
Baca Juga: 5 Dampak Terlalu Sering Makan Sosis
9. Memicu sakit kepala dan radang tenggorokan
Penggunaan MSG berlebihan di dalam makanan beku dapat memicu sakit kepala dan melukai tenggorokan. Penelitian oleh Indian Journal of Critical Medicine tahun 2017 membuktikan bahwa MSG dapat memicu migren, kesulitan menelan dan keringat berlebihan.
10. Makanan segar memiliki nutrisi yang lebih terjaga
Semakin panjang rantai proses suatu jenis makanan, semakin banyak nutrisinya yang hilang. Vitamin dan mineral adalah zat yang paling cepat larut dalam panas, air dan minyak. Sehingga ketika makanan beku siap saji dihidangkan, yang tersisa di dalamnya hanya sebagian kecil dari nutrisi tersebut.
Baca Juga: 6 Jenis Pengawet Makanan dan Bahayanya bagi Kesehatan
Adakah Cara Sehat Mengonsumsi Frozen Food?
Melihat bahaya makanan beku yang dijabarkan di atas, bukan berarti jenis makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi. Sesekali tentu masih memungkinkan untuk dikonsumsi, namun menurut nutrisionis Manisha Chopra, jangan lebih dari satu kali sebulan.
Cara lainnya adalah dengan membuat frozen food sendiri. Dengan begitu penggunaan MSG dan bahan kimia dapat direduksi. Cara ini jauh lebih aman, namun tidak disarankan untuk terus menerus mengkonsumsi makanan olahan.
Setiap jenis makanan beku juga memiliki masa kadaluarsa saat disimpan di lemari es. Berikut adalah masa konsumsi terbaik untuk setiap jenis makanan:
- Sayuran beku: 3-4 bulan
- Buah-buahan beku: 4-5 bulan
- Ikan beku: 4-6 bulan
- Daging beku: 4-6 bulan
- Makanan siap saji: 3-4 bulan
- Produk peternakan: 2-3 bulan
Selain itu, baca petunjuk dan komposisi bahan pada kemasan produk. Termasuk cara menghangatkan makanan beku. Imbangi pula dengan mengkonsumsi makanan segar dan olahraga teratur agar kesehatan terjaga.