Terbit: 25 August 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Makanan kalengan seringkali dianggap sebagai pilihan makanan yang praktis dan mudah untuk dibuat. Selain itu, makanan-makanan ini juga biasanya memiliki rasa yang cukup nikmat. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut hobi mengonsumsi makanan kalengan bisa memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan.

7 Dampak Sering Mengonsumsi Makanan Kalengan

Bahaya sering mengonsumsi makanan kalengan

Ada banyak sekali alasan yang membuat pakar kesehatan sama sekali tidak menyarankan kita untuk sering mengonsumsi makanan kalengan layaknya sarden kalengan, daging kalengan, hingga sayuran atau buah kalengan.

Berikut adalah beberapa di antaranya.

  1. Bisa menyebabkan gangguan pencernaan

Dampak pertama yang bisa kita rasakan jika terlalu sering mengonsumsi makanan kalengan adalah meningkatnya risiko terkena gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan oleh keberadaan bahan kimia yang digunakan pada kemasan kalengan ini demi membuat makanan di dalamnya terjaga keawetannya.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang, dihasilkan fakta bahwa makanan kalengan rentan terpapar bahan kimia stanum yang bisa memicu pengendapan di dalam usus dan memicu datangnya gangguan pencernaan layaknya mual-mual, muntah, hingga nyeri perut.

  1. Bisa meningkatkan risiko kanker

Banyak produsen makanan kalengan yang mengklaim jika produk makanannya bebas dari bakteri sehingga membuatnya awet dalam waktu yang sangat lama. Padahal, dalam realitanya kemasan kalenga ini menggunakan bahan kimia pengawet yang bisa memberikan dampak bagi kesehatan tubuh.

Jika kita sering terpapar bahan pengawet ini dalam jangka panjang, pakar kesehatan menyebut hal ini akan meningkatkan risiko terkena kanker dengan signifikan.

  1. Bisa meningkatkan risiko terkena alergi

Di dalam makanan kelangan terdapat kandungan bahan makanan tambahan. Hal ini membuat makanan-makanan ini memiliki warna, rasa, atau aroma yang jauh lebih menarik. Masalahnya adalah keberadaan bahan makanan tambahan ini ternyata bisa memberikan dampak kesehatan yag kurang baik seperti meningkatkan risiko terkena alergi.

Jika sampai kita mengalami alergi, maka akan menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan di beberapa bagian tubuh, ruam-ruam pada kulit, hingga memicu gangguan pernapasan.

  1. Bisa menyebabkan masalah pada saluran kemih

Banyak makanan kalengan yang menggunakan bahan pemanis. Sebagai contoh, buah kalengan biasanya menggunakan pemanis buatan dalam jumlah yang tinggi demi membuatnya memiliki rasa yang jauh lebih nikmat.

Salah satu jenis pemanis buatan yang digunakan adalah siklamat. Masalahnya adalah kandungan ini sulit untuk dicerna oleh tubuh dan akhirnya membebani ginjal serta saluran kemih. Hal inilah yang akhirnya bisa meningkatkan masalah pada organ-organ tersebut.

  1. Bisa menyebabkan diabetes

Normalnya, bahan kaleng akan rentan mengalami karat, namun karena memiliki kandungan kimia bernama Bisphenol A atau BPA, kemasan makanan kalengan tidak mudah berkarat dan bisa menjaga kondisi makanan yang tersimpan di dalamnya.

Masalahnya adalah penelitian yang dilakukan di Harvard Public School of Health menghasilkan fakta bahwa kandungan Bisphenol A dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan metabolisme, sensitivitas insulin, dan terganggunya keseimbangan kadar gula darah yang akhirnya berimbas pada meningkatnya risiko terkena diabetes.

  1. Bisa menyebabkan keracunan makanan

Jika kemasannya bocor atau rusak, bisa jadi makanan kalengan telah dipenuhi bakteri clostridium yang bisa menyebabkan keracunan makanan, gatal-gatal pada tenggorokan, gangguan pencernaan, hingga pusing kepala.

  1. Bisa menyebabkan gangguan nutrisi

Terlalu sering mengonsumsi makanan kalengan ternyata bisa meningkatkan risiko terkena gangguan nutrisi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya makanan kalengan yang ternyata tidak memiliki kandungan sebagaimana yang tertulis di dalam label.

Jika kita juga tidak menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang seimbang, maka risiko untuk mengalami gangguan nutrisi pun akan meningkat dengan signifikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi