Terbit: 17 March 2022 | Diperbarui: 21 March 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Exercise stress test adalah tes untuk membantu dokter dalam mendiagnosis kondisi jantung yang mengalami masalah. Tes ini dapat mengungkap apaan pasien memiliki gangguan irama jantung, hingga kebugaran jantung. Simak informasi selengkapnya dalam penjelasan di bawah ini!

Exercise Stress Test: Tujuan, Jenis, Prosedur, Risiko, dll

Apa Itu Exercise Stress Test?

Exercise stress test atau tes stres olahraga, adalah tes untuk menunjukkan bagaimana jantung bekerja selama aktivitas fisik. Mengingat olahraga membuat jantung memompa lebih keras dan lebih cepat, tes ini dapat mengungkapkan masalah melalui aliran darah di dalam jantung.

Tes stres olahraga biasanya dilakukan dengan berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda stasioner sambil dipantau irama jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Atau pasien akan menerima obat yang meniru efek olahraga.

Dokter mungkin merekomendasikan exercise stress test apabila pasien memiliki tanda atau gejala penyakit arteri koroner atau irama jantung yang tidak normal (aritmia).

Tes stres olahraga dapat membantu memandu keputusan pengobatan, menentukan seberapa baik perawatan jantung bekerja, dan mendiagnosis tingkat keparahan kondisi jantung yang ada.

Fungsi Exercise Stress Test

Dokter mungkin akan merekomendasikan tes stres untuk mendiagnosis masalah kesehatan tertentu dan membantu pengobatan, berikut penjelasan selengkapnya:

1. Mendiagnosis penyakit arteri koroner

Arteri koroner adalah pembuluh darah utama yang menyuplai darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung. Penyakit arteri koroner berkembang ketika arteri menjadi rusak atau sakit, biasanya karena penumpukan endapan yang mengandung kolesterol dan zat lain (plak).

2. Mendiagnosis masalah irama jantung (aritmia)

Aritmia jantung terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak berfungsi dengan baik. Aritmia bisa menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

3. Panduan pengobatan gangguan jantung

Apabila pasien telah didiagnosis dengan kondisi jantung, exercise stress test bisa membantu dokter menentukan apakah perawatan saat ini berhasil. Hasil tes juga dapat membantu dokter memutuskan perawatan terbaik untuk pasien.

4. Periksa jantung sebelum operasi

Dokter mungkin akan menggunakan tes stres olahraga untuk menentukan kapan pasien dapat menjalani operasi tertentu dengan aman. Operasi ini termasuk penggantian katup atau transplantasi jantung.

Apabila tes stres olahraga tidak menunjukkan penyebab tanda dan gejala dengan tepat, dokter mungkin merekomendasikan tes ini dengan pencitraan, seperti tes stres nuklir atau tes stres dengan ekokardiogram.

Baca Juga: 10 Tanda Jantung Sehat dan Minim Risiko Penyakit

Jenis Exercise Stress Test

Ada tiga jenis tes stres olahraga, berikut penjelasannya:

  • Exercise stress test. Tes ini juga disebut tes treadmill. Pasien akan berjalan di tempat di atas treadmill ketika pasien terhubung ke mesin elektrokardiogram (EKG) yang memantau jantung.
  • Nuclear stress test. Tes yang dapat disebut tes stres talium ini sama dengan tes stres olahraga, tetapi pasien akan menerima pewarna melalui jalur intravena (IV) yang dimasukkan ke lengan. Tes ini memungkinkan tenaga medis dapat melihat gambar jantung pasien menggunakan kamera khusus.
  • Stress echocardiogram. Tes ini sama dengan tes stres olahraga, tetapi dokter juga akan menempelkan transduser di dada pasien. Alat seperti tongkat ini membuat gelombang suara yang membuat gambar jantung pasien bergerak.

Cara Mempersiapkan Exercise Stress Test

Sebelum menjalani tes, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan lengkap pasien. Ketika pemeriksaan fisik, beri tahu dokter tentang gejala yang Anda rasakan, terutama nyeri dada atau sesak napas.

Pasien juga harus memberi tahu dokter tentang kondisi atau gejala apa pun yang dapat membuat olahraga menjadi sulit, seperti sendi kaku akibat radang sendi.

Beri tahu dokter apabila Anda menderita diabetes, karena olahraga dapat memengaruhi gula darah. Apabila memiliki diabetes, dokter mungkin ingin memantau kadar glukosa darah selama tes latihan juga.

Dokter akan memberi petunjuk lengkap tentang bagaimana cara mempersiapkannya, meliputi.

1. Makanan dan obat-obatan

Dokter mungkin menginstruksikan pasien untuk menghindari makan atau minum minuman berkafein selama 3 jam sebelum tes. Pasien juga harus menghindari rokok.

Pasien hanya boleh berhenti minum obat sebelum tes apabila dokter memberi tahu untuk melakukannya.

2. Pakaian dan barang-barang pribadi

Ketika jadwal tes stres olahraga, pastikan untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman. Menggunakan pakaian yang ringan dan bisa bernapas adalah yang terbaik. Pastikan pula untuk memakai sepatu yang nyaman, seperti sepatu kets.

Baca Juga: 10 Tanda Jantung Sehat dan Minim Risiko Penyakit

Risiko Exercise Stress Test

Tes stres biasanya aman bagi pasien. Komplikasi jarang terjadi, adapun kemungkinan komplikasi dari tes stres olahraga, berikut di antaranya:

  • Tekanan darah rendah. Tekanan darah mungkin akan turun selama atau segera setelah berolahraga, mungkin menyebabkan seseorang merasa pusing atau pingsan. Kondisi ini akan hilang setelah berhenti berolahraga.
  • Irama jantung yang tidak normal (aritmia). Aritmia yang terjadi selama tes stres olahraga biasanya akan hilang segera setelah berhenti berolahraga.
  • Serangan jantung (infark miokard). Meskipun sangat jarang terjadi, ada kemungkinan bahwa tes stres olahraga bisa menyebabkan serangan jantung.

Hasil Exercise Stress Test

Apabila informasi yang dikumpulkan selama tes stres olahraga menunjukkan fungsi jantung normal, Anda mungkin tidak memerlukan tes lebih lanjut.

Namun, jika hasilnya normal dan gejalanya terus memburuk, dokter mungkin menganjurkan nuclear stress test atau tes stres lain yang mencakup ekokardiogram sebelum dan sesudah olahraga atau obat untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.

Tes-tes tersebut lebih akurat dan memberikan lebih banyak informasi tentang fungsi jantung, tetapi biayanya lebih mahal.

Jika hasil tes stres menunjukkan bahwa Anda mungkin menderita penyakit arteri koroner atau menunjukkan aritmia, dokter akan menggunakan data pemeriksaan tersebut untuk  merencanakan perawatan. Anda mungkin membutuhkan pemeriksaan  tambahan, seperti angiogram koroner, yaitu pemeriksaan untuk menilai kondisi pembuluh darah koroner yang memberikan nutrisi pada jantung.

Apabila memang Anda menjalani tes stres atas saran dokter karena sebelumnya sudah memiliki penyakit jantung, dokter akan menggunakan hasilnya untuk merencanakan atau mengubah perawatannya.

 

  1. Anonim. 2022. Exercise Stress Test. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/16984-exercise-stress-test (Diakses pada 17 Maret 2022)
  2. Anonim. 2020. Heart Disease and Stress Tests. https://www.webmd.com/heart-disease/stress-test (Diakses pada 17 Maret 2022)
  3. Krans, Brian. 2021. Exercise Stress Test. https://www.healthline.com/health/exercise-stress-test (Diakses pada 17 Maret 2022)
  4. Mayo Clinic Staff. 2021. Stress test. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/stress-test/about/pac-20385234#:~:text=A%20stress%20test%2C%20also%20called,blood%20flow%20within%20your%20heart. (Diakses pada 17 Maret 2022)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi