Terbit: 20 October 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Chancroid adalah infeksi bakteri yang menyebabkan luka terbuka pada organ kelamin pria dan wanita. Jika tanpa mendapatkan pengobatan, penyakit ini menyebabkan komplikasi. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari gejala, penyebab, cara mengobati, dan lainnya!

Chancroid: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Chancroid?

Chancroid adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri bernama haemophilus ducreyi (H. ducreyi). Infeksi bakteri ini menyebabkan ulkus atau luka pada kelamin pria dan wanita yang menyakitkan dan pembengkakan kelenjar getah bening pada area inguinal (selangkangan).

Ulkus dapat berdarah atau mengeluarkan cairan yang dapat menularkan bakteri selama melakukan hubungan seksual secara oral, anal, atau vagina. Penyakit ini juga dapat menular dari kontak kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi.

Tanda dan Gejala Chancroid

Gejalanya berbeda-beda pada pria dan wanita dan biasanya muncul mulai tiga hingga 10 hari setelah tertular infeksi. Bahkan pada beberapa orang tidak memiliki gejala yang terlihat.

Berikut ini gejala chancroid pada pria dan wanita:

  • Pria. Tampak benjolan kecil berwarna merah pada alat kelamin yang bisa berubah menjadi luka terbuka dalam satu atau dua hari. Ulkus yang biasanya terasa nyeri dapat terbentuk pada area alat kelamin, termasuk penis dan skrotum.
  • Wanita. Sekitar empat atau lebih benjolan merah pada labia, antara labia dan anus, atau paha. Labia adalah lipatan kulit yang menutupi alat kelamin wanita. Setelah benjolan berubah menjadi borok atau luka terbuka, mungkin akan mengalami sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil atau buang air besar.

Gejala chancroid lainnya pada pria dan wanita, termasuk:

  • Ulkus berbeda-beda dari ukuran 3,2 milimeter sampai 5 sentimeter.
  • Ulkus dengan pusat lunak berwarna abu-abu sampai abu-abu kekuningan dengan tepi yang jelas atau tajam.
  • Borok mudah berdarah jika disentuh.
  • Nyeri selama berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
  • Pembengkakan pada selangkangan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening dapat menembus kulit dan menyebabkan abses besar, atau penumpukan nanah yang mengalir.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatannya jika:

  • Memiliki gejala chancroid.
  • Pernah melakukan kontak seksual dengan pengidap IMS.
  • Melakukan hubungan seksual berisiko tinggi.

Diagnosis dan pengobatan yang waktu sangat penting untuk menghindari atau menunda masalah kesehatan yang lebih parah, berpotensi mengancam jiwa, dan untuk mencegah menulari orang lain.

Baca Juga: 10 Penyakit Menular Seksual (PMS): Gejalanya pada Pria dan Wanita

Penyebab Chancroid

Chancroid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri H. ducreyi. Bakteri ini dapat memasuki tubuh melalui mukosa yang mengalami kerusakan dan menyebabkan inflamasi. Mukosa adalah selaput lendir yang melapisi berbagai rongga pada tubuh dan menutupi permukaan organ dalam.

Bakteri H. ducreyi ditularkan secara seksual melalui kontak langsung dengan luka. Bakteri ini juga dapat ditularkan melalui sentuhan atau menggaruk luka dan menyentuh bagian tubuh lainnya (autoinokulasi), seperti mata dan kulit.

Penularan virus memiliki masa inkubasi 1 hari hingga 2 minggu, dengan waktu rata-rata 5 sampai 7 hari. Penyakit ini biasanya mulai sebagai papula inflamasi kecil pada tempat inokulasi dalam beberapa hari, papula dapat terkikis untuk membentuk luka dalam yang sangat menyakitkan.

Faktor Risiko Chancroid

Hal utama yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini adalah melalui kontak luka terbuka dengan seseorang yang mengidap penyakit ini.

Faktor lainnya yang meningkatkan risiko tertular chancroid meliputi:

  • Kontak atau hubungan seksual tanpa pelindung.
  • Memiliki banyak pasangan seksual.
  • Kontak seksual atau berhubungan seksual dengan pekerja seks.
  • Aktif secara seksual.
  • Berhubungan seks yang kasar.
  • Berhubungan seks anal.
  • Penyalahgunaan zat tertentu.
  • Tinggal di beberapa negara berkembang, seperti sebagian Afrika dan Karibia.

Diagnosis Chancroid

Guna mendiagnosis chancroid, dokter akan mengajukan pertanyaan kepada pasien tentang gejala, riwayat seksual, dan riwayat perjalanan. Biasanya, dokter akan mendiagnosis jika gejala pada pasien sesuai dengan gejalanya yang khas, dan hasil tesnya negatif untuk IMS lainnya, termasuk herpes simpleks dan sifilis.

Setelah itu, dokter akan mengambil sampel cairan yang mengalir dari luka. Sampel ini dikirim ke laboratorium untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri H. ducreyi. Dokter mungkin juga dapat memeriksa kelenjar getah bening pada selangkangan untuk mengetahui pembengkakan dan nyeri.

Namun, diagnosis pasti tidak selalu memungkinkan karena beberapa zat yang diperlukan untuk mengidentifikasi bakteri tidak tersedia secara luas di Amerika Serikat. Bagaimanapun, tes ini akurat kurang dari 80 persen dari waktu.

Baca Juga: Infeksi HPV: Tanda, Penularan, dan Cara Mengatasi

Pengobatan Chancroid

Pengobatan yang efektif untuk mengatasi gejala penyakit ini dapat diobati dengan obat-obatan dan prosedur operasi. Dalam kasus lanjut, jaringan parut dapat terbentuk meskipun pengobatan berhasil.

Berikut ini cara mengobati chancroid:

1. Obat-obatan

Dokter akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab luka pada area kelamin. Antibiotik juga bisa membantu mengatasi infeksi dan mengurangi kemungkinan jaringan parut ketika luka sembuh. Obat-obatan ini termasuk azithromycin, ceftriaxone, ciprofloxacin, dan erythromycin base.

Meminum semua obat resep dari dokter sangat penting untuk mempercepat penyembuhan. Infeksi chancroid kronis atau kondisi yang tidak mendapatkan pengobatan akan sulit diobati karena bakteri dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Dokter dapat menilai gejalanya antara 3 sampai 7 hari setelah meresepkan antibiotik. Jika gejala tidak kunjung hilang, dokter akan melakukan langkah berikut:

  • Menilai kembali diagnosis.
  • Memastikan pasien meminum obatnya dengan benar
  • Tes untuk IMS lainnya, termasuk HIV.
  • Memeriksa apakah bakteri H. ducreyi resisten terhadap antibiotik resep.

Waktu pemulihan chancroid sebagian besar tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan ukuran luka. Luka yang besar biasanya membutuhkan waktu lebih dari 2 minggu untuk sembuh sepenuhnya.

2. Operasi

Jika penyakit ini tidak merespons pengobatan sebelumnya, operasi mungkin bisa menjadi pilihan pengobatan yang efektif. Dokter dapat mengeluarkan abses yang besar dan nyeri pada kelenjar getah bening dengan jarum atau melalui operasi.

Prosedur operasi bisa mengurangi pembengkakan dan nyeri saat lukanya sembuh, tetapi dapat menyebabkan bekas luka ringan pada bagian tersebut.

Komplikasi Chancroid

Chancroid adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi jika tidak mendapatkan pengobatan. Komplikasi ini termasuk, fistula uretra dan bekas luka pada kulup penis yang tidak khitan.

Penderita penyakit ini juga harus menjalani pemeriksaan untuk infeksi menular seksual lainnya, termasuk sifilis, HIV, dan herpes genital. Untuk penderita HIV, infeksi ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Pencegahan Chancroid

Satu-satunya cara pencegahannya adalah dengan menghindari semua aktivitas dan kontak seksual. Namun, hubungan seksual bukan satu-satunya penyebab penyakit ini, karena bisa melalui nonseksual.

Berikut ini cara mencegah chancroid lainnya:

  • Membatasi atau mengurangi jumlah pasangan seksual.
  • Menggunakan alat kontrasepsi (kondom) selama kontak seksual atau hubungan seksual.
  • Memeriksa daerah genital secara rutin untuk mencari tanda-tanda benjolan, luka, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Berdiskusi dengan pasangan seksual tentang tes IMS atau status IMS sebelum melakukan kontak seksual.
  • Bertanya kepada pasangan seksual tentang luka atau benjolan yang tidak biasa pada daerah genitalnya.
  • Berkonsultasi dengan dokter tentang nyeri pada pangkal paha tanpa sebab yang jelas.
  • Mendapatkan tes IMS secara teratur.
  • Menghindari atau membatasi minum alkohol dan menghindari penggunaan narkoba karena dapat mengganggu penilaian dalam membuat pilihan yang sehat.

 

  1. Boskey, Elizabeth. 2020. STD Chancroid Symptoms and Treatments. https://www.verywellhealth.com/chancroid-an-overview-3132662. (Diakses pada 20 Oktober 2020)
  2. Huizen, Jennifer. 2018. How do you treat chancroid?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322835. (Diakses pada 20 Oktober 2020)
  3. Macon, Brindles L. 2018. Chancroid. https://www.healthline.com/health/chancroid. (Diakses pada 20 Oktober 2020)
  4. Ngan, Vanessa. 2018. Chancroid. https://dermnetnz.org/topics/chancroid/. (Diakses pada 20 Oktober 2020)
  5. Vyas, Jatin M. 2019. Chancroid. https://medlineplus.gov/ency/article/000635.htm. (Diakses pada 20 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi