Terbit: 30 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker di tubuh adalah makanan tidak sehat. Lantas, apakah makanan kemasan bisa menjadi pemicu kanker? Simak jawaban selengkapnya di bawah ini.

Makanan Kemasan Bisa Memicu Kanker, Benarkah?

Keterkaitan Antara Makanan Kemasan dan Kanker

Makanan kemasan umumnya telah melalui proses yang panjang sebelum dijual di pasaran. Panjangnya proses tersebut membuat kandungan nutrisi pada makanan kemasan menjadi berkurang. Kondisi inilah yang pada akhirnya membuat makanan jenis tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari

Dibalik itu, sebuah penelitian pada tahun 2019 yang dipublikasi di British Medical Journal menunjukan kemungkinan adanya hubungan antara makanan kemasan dan kanker

Makanan kemasan dikategorikan sebagai makanan dengan kandungan vitamin dan serat yang rendah. Selain itu, jenis makanan ini mengandung kadar gula, lemak trans, dan garam yang tinggi.

Sehingga, tidak mengherankan makanan kemasan yang dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa menyebabkan peningkatan berat badan.

Pada akhirnya hal ini turut meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya lainnya seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, hingga kanker.

Baca Juga: 10 Bahaya Makan Frozen Food Terlalu Banyak dan Sering

Selain itu, makanan kemasan umumnya identik dengan bahan pengawet (natrium benzoat). Jika senyawa tersebut berpadu dengan vitamin C, hal tersebut dapat menjadi pemicu utama kanker. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering mengonsumsinya berisiko membuatnya menjadi anak yang hiperaktif.

Disamping itu, adanya bahan pengawet daging kemasan agar tahan lama seperti sodium nitrit atau natrium nitrit juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lambung.

Bahkan dalam beberapa kasus, senyawa kimia dalam pembungkus dapat larut ke dalam makanan. Hal inilah yang membuat risiko terjadinya kanker menjadi semakin tinggi.

Meski makanan kemasanbisa meningkatkan risiko kanker, Anda tidak dilarang untuk mengonsumsinya. Hanya saja, jumlahnya perlu dibatasi. Berbagai pakar kesehatan juga menyebutkan bahwa terdapat faktor risiko tertentu yang meningkatkan peluang seseorang untuk terkena kanker. 

Baca Juga: Minuman Manis Picu Perkembangan Sel Kanker, Mitos atau Fakta?

Faktor Risiko Kanker Lainnya

Perlu diketahui, DNA di dalam sel tubuh manusia dapat berubah menjadi tumor jinak atau tumor ganas (kanker). Hal ini diketahui disebabkan oleh beberapa faktor risiko yang berperan pada terjadinya hal tersebut, yaitu: 

  • Usia.
  • Genetik.
  • Kebiasaan merokok.
  • Konsumsi minuman beralkohol berlebihan. 
  • Obesitas.
  • Sering terpapar sinar radiasi atau bahan kimia tertentu. 

Pada akhirnya, meski Anda tetap boleh mengonsumsi makanan kemasan, hal yang terpenting adalah tidak mengonsumsinya secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Jangan lupa imbangi asupan gizi sehari-hari dengan makanan yang jauh lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.

 


  1. Pasquazzi, Karen. 2019. The Link Between Processed Foods and Cancer. https://www.lifespan.org/lifespan-living/link-between-processed-foods-and-cancer. (Diakses pada 6 Maret 2023) 
  2. Reno, Jamie. 2022. New Study Links Ultra-Processed Foods to Colorectal Cancer in Men. https://www.healthline.com/health-news/new-study-links-ultra-processed-foods-to-colorectal-cancer-in-men. (Diakses pada 6 Maret 2023) 
  3. Wang Lu, Et al. 2022. Association of Ultra-processed Food Consumption With Colorectal  Cancer Risk Among Men and Women Result from Three Prospective US cohort Studies. https://www.bmj.com/content/378/bmj-2021-068921. (Diakses pada 6 Maret 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi