Terbit: 5 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

ASI adalah sumber nutrisi yang penting untuk bayi. Meski manfaat utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi si Kecil, ternyata aktivitas ini juga bermanfaat untuk ibu, salah satunya adalah menurunkan risiko kanker payudara. Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut.

Ibu Menyusui Berisiko Lebih Rendah untuk Terkena Kanker Payudara

Alasan Menyusui Bisa Cegah Kanker Payudara

Setelah melahirkan, umumnya ibu akan memproduksi ASI dari payudara. Tidak hanya bagi bayi, proses menyusui ternyata bisa memberikan manfaat bagi ibu. 

Bayi akan mendapatkan nutrisi, antibodi, dan koneksi emosional lewat proses menyusui. Sementara bagi ibu, menyusui dapat menjadi salah satu metode kontrasepsi, mengurangi pendarahan setelah melahirkan, serta menurunkan risiko kanker payudara. 

Sebuah studi yang terbit di jurnal Cancer Medicine mengungkapkan, wanita akan mengalami penurunan risiko kanker payudara sebanyak 7 persen setiap kali melahirkan. Risiko kanker ini akan kembali menurun sebanyak 4,3 persen jika sang ibu menyusui selama 12 bulan. 

Berikut adalah beberapa alasan yang dapat menjelaskan penurunan risiko kanker payudara akibat menyusui, di antaranya:

1. Menurunkan Durasi Paparan Hormon 

Kebanyakan wanita yang menyusui akan mengalami perubahan hormon yang akan menunda menstruasi dan ovulasi. Hal ini akan menurunkan durasi paparan hormon estrogen.

Hormon estrogen merupakan hormon yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker. Ketika paparan hormon ini berkurang, maka risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker rahim juga akan menurun.

Baca Juga: 8 Ciri-ciri Kanker Payudara yang Penting untuk Anda Kenali 

2. Memelihara Kesehatan Sel Payudara

Selama menyusui, akan terjadi peluruhan jaringan payudara dan pematangan sel. Proses peluruhan jaringan dapat membantu menghilangkan sel yang berpotensi mengalami kerusakan DNA, sehingga risiko kanker payudara juga dapat diturunkan. 

3. Lebih Memperhatikan Asupan Makanan

Ketika menyusui, Anda otomatis akan lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari setiap makanan yang dikonsumsi. Setiap makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi kualitas ASI bagi bayi.

Tentu, Anda juga pasti tidak akan melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok atau konsumsi minuman beralkohol. Wanita yang menyusui juga dapat mengalami penurunan berat badan dengan lebih stabil. Pola hidup sehat ini dapat menurunkan risiko kanker payudara.

World Health Organization dan American Institute for Cancer Research menganjurkan untuk menyusui secara eksklusif selama minimal 6 bulan untuk mendapatkan manfaat dari menyusui. ASI dapat menyediakan semua energi, nutrisi, dan antibodi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya.

Baca Juga5 Cara Merawat Payudara Selama Kehamilan dan Menyusui 

Tips Menyusui agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar proses menyusui bisa memberikan manfaat maksimal untuk bayi dan ibu, di antaranya:

  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol. Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk bayi. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsinya selama periode menyusui.
  • Berhenti merokok. Merokok dapat menurunkan suplai ASI dan menyebabkan kolik. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker.
  • Batasi konsumsi ikan. Meskipun ikan merupakan sumber protein dan omega-3 yang baik, tetapi ikan juga mengandung merkuri dan kontaminan lain dapat berbahaya bagi ibu dan bayi.
  • Melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum konsumsi obat. Kebanyakan obat memang aman dikonsumsi ketika menyusui tanpa memberikan efek pada bayi. Namun, obat dapat memengaruhi ASI yang diproduksi. Ibu disarankan untuk tetap konsultasi dengan dokter sebelum konsumsi obat apa pun. 
  • Menyusui sesuai dengan keinginan bayi. Cara ini dapat memastikan bayi Anda bisa mendapatkan susu dalam jumlah yang cukup pada masa awal kehidupannya. Selain itu, cara ini dapat membuat sel payudara akan lebih fokus memproduksi ASI. 
  • Membatasi makanan olahan dan siap saji. Makanan-makanan ini umumnya tinggi gula, garam, lemak, serta mengandung senyawa kimia karsinogen (seperti nitrit). Berbagai kandungan tersebut akan memengaruhi kesehatan ibu dan kandungan ASI yang diproduksi. 

Pada akhirnya, menyusui memang bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, Anda perlu mendapatkan dukungan dan bantuan dari orang-orang terdekat untuk membantu proses menyusui dapat berjalan lancar. Jangan lupa juga untuk mempelajari proses menyusui bahkan sebelum si Kecil lahir.

 

  1. Anonim. 2022. Breastfeeding Nutrition: Tips For Moms. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breastfeeding-nutrition/art-20046912. (Diakses pada 1 Maret 2023).
  2. Anonim. 2022. Breastfeeding and Medicines. https://www.nhs.uk/conditions/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/breastfeeding-and-lifestyle/medicines/. (Diakses pada 1 Maret 2023).
  3. Anonim. Breastfeeding and Alcohol, Drugs, and Smoking. https://wicbreastfeeding.fns.usda.gov/breastfeeding-and-alcohol-drugs-and-smoking. (Diakses pada 1 Maret 2023).
  4. Cordeiro, Brittany. 2014. Breastfeeding Lowers Your Breast Cancer Risk. https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/breastfeeding-breast-cancer-prevention.h19-1589046.html. (Diakses pada 1 Maret 2023),
  5. Stordal, Britta. 2022. Breastfeeding Reduces The Risk Of Breast Cancer: A Call For Action In High-Income Countries With Low Rates Of Breastfeeding. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/cam4.5288. (Diakses pada 1 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi