Terbit: 2 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Ngompol secara tiba-tiba adalah kondisi yang sering kali dianggap sebagai tanda diabetes pada anak. Benarkah demikian? Simak faktanya dalam penjelasan di bawah ini.

Anak Sering Ngompol Gejala Diabetes, Benarkah?

Apakah Anak Ngompol Tanda Diabetes?

Anak ngompol adalah hal yang dianggap wajar oleh orang tua, akan tetapi jika mendadak sering ngompol ada kemungkinan gejala diabetes.

Bagi penderita diabetes tipe 1, tubuh tidak mampu memproduksi insulin atau tidak cukup memproduksi insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh memiliki sensitivitas insulin yang lebih rendah dan kurang efektif dalam menggunakan insulin.

Insulin adalah hormon yang menarik glukosa (gula) ke dalam sel untuk kemudian digunakan sebagai energi.

Gula dalam darah yang melebihi batas normal akan membuat ginjal bekerja keras untuk menyerap kembali gula ke dalam aliran darah. Ketika ginjal tidak mampu menyerap kembali semua gula dengan baik, tubuh akan membantu menghilangkan sebagian besar glukosa dari tubuh melalui urine.

Proses tersebut juga dapat mengeluarkan cairan hidrasi yang bermanfaat dari tubuh, biasanya membuat penderita diabetes sering buang air kecil dan dehidrasi.

Dehidrasi dapat menyebabkan rasa haus yang luar biasa, sehingga membuat tubuh ingin lebih banyak minum. Kondisi ini dapat membuat anak lebih sering ngompol.

Baca Juga: Penyebab Diabetes di Usia Muda dan Cara Mencegahnya

Gejala Diabetes Lainnya

Anak ngompol atau sering buang air kecil merupakan salah satu dari banyak gejala diabetes. Beberapa gejala lain yang bisa terjadi, antara lain:

  • Kelelahan. Sel yang tidak mampu menggunakan glukosa sebagai energi dapat membuat penderita diabetes merasa lelah dan sepanjang waktu. Kelelahan akan semakin parah saat tubuh dehidrasi.
  • Penurunan berat badan. Kadar insulin yang rendah dan kesulitan menyerap gula dari darah akan menyebabkan penurunan berat badan yang cepat pada penderita diabetes.
  • Penglihatan kabur. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan penglihatan kabur atau masalah penglihatan lainnya. Kondisi terjadi karena pembengkakan lensa mata saat kadar gula darah berfluktuasi.
  • Napas berbau buah. Jika napas anak berbau buah, kemungkinan ini akibat kelebihan gula dalam darah. Ini menyebabkan tingginya kadar keton dalam darah yang menyebabkan bau mulut, terutama bau manis.
  • Gusi bengkak. Penderita diabetes cenderung berisiko terkena infeksi, penumpukan nanah, atau pembengkakan pada gusi.
  • Kesemutan. Hilangnya sensasi pada tungkai, jari tangan, atau jari kaki adalah efek samping dari kelebihan gula darah dan merupakan gejala neuropati perifer diabetik.

Baca Juga: Diabetes pada Anak: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian besar anak yang sering ngompol akan berhenti dengan sendirinya. Namun, jika ngompol kemungkinan tanda dari diabetes akan memerlukan perawatan medis.

Segera konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami kondisi berikut:

  • Anak masih ngompol setelah menginjak usia 7 tahun.
  • Anak tiba-tiba ngompol setelah beberapa bulan tidak mengalaminya.
  • Mendengkur dengan suara yang keras atau terengah-engah hampir setiap malam.
  • Minum atau makan jauh lebih banyak dari biasanya.
  • Mengalami pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki.
  • Mengeluh nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Urine berwarna merah muda atau merah.
  • Feses keras.

Pada akhirnya, mendapatkan penanganan medis yang cepat akan membantu meringankan gejala diabetes pada anak.

 

  1. Anonim. 2017. Bed-wetting. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bed-wetting/symptoms-causes/syc-20366685. (Diakses pada 30 Desember 2022)
  2. Anonim. 2020. 8 Signs Your Child May Have Type 1 Diabetes. https://healthtalk.unchealthcare.org/8-signs-your-child-may-have-type-1-diabetes/. (Diakses pada 30 Desember 2022)
  3. Anonim. 2018. Bedwetting: 5 Common Reasons Why Children Wet the Bed. https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2018/02/bedwetting-5-common-reasons-why-children-wet-the-bed. (Diakses pada 30 Desember 2022)
  4. Porter, Evan. 2022. Is Frequent Urination a Symptom of Diabetes?. https://www.healthline.com/health/frequent-urination-diabetes. (Diakses pada 30 Desember 2022)
  5. Wood, Kelly. 2022. Why might frequent urination indicate diabetes?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/diabetes-pee. (Diakses pada 30 Desember 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi