Terbit: 30 July 2017 | Diperbarui: 7 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Banyak ibu berencana untuk hamil kembali setelah melahirkan melalui operasi caesar. Namun, sebaiknya kapan bisa hamil setelah operasi caesar? Simak lebih lanjut dalam ulasan di bawah ini!

Berama Lama untuk Menunggu Hamil Kembali setelah Operasi Caesar?

Kapan Bisa Hamil setelah Operasi Caesar

Kapan dan berapa lama waktu yang tepat untuk hamil setelah operasi caesar bergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, memiliki riwayat kehamilan berisiko tinggi terakhir kali, dan tentunya riwayat persalinan sebelumnya melalui caesar.

Bila ingin hamil kembali setelah menjalani persalinan melalui operasi caesar, Anda harus menunggu setidaknya 6 bulan.

Jangka waktu tersebut umum disarankan pada wanita dengan riwayat operasi caesar. Bahkan dokter atau bidan menyarankan lebih baik menunggu 12 sampai 15 bulan, sementara yang lain menyarankan 18 sampai 24 bulan.

Sangat penting untuk memastikan bekas luka operasi caesar benar-benar sembuh bila Anda ingin kembali hamil dan melahirkan normal di lain waktu. Hal ini karena ada kemungkinan bekas luka sedikit terbuka atau dikenal sebagai dehisensi uterus.

Kondisi tersebut mungkin tidak menyebabkan masalah serius, tetapi dapat meningkatkan kemungkinan pecahnya rahim (robekan di dinding rahim), yang berisiko menyebabkan masalah serius bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan pecahnya rahim lebih tinggi bila melahirkan secara normal di lain waktu, meskipun masih jarang terjadi.

Baca Juga: Operasi Caesar: Definisi, Prosedur, Manfaat, dan Risikonya

Risiko Hamil Segera setelah Operasi Caesar?

Bila Anda hamil terlalu cepat setelah operasi caesar, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang hamil kurang dari enam bulan setelah melahirkan kemungkinan memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, berikut di antaranya:

1. Pecahnya Rahim

Hamil kembali kurang dari 6 bulan setelah operasi caesar berisiko rahim pecah. Sebaliknya, semakin lama menunggu pemulihan, semakin rendah risiko pecahnya rahim.

Rahim pecah adalah robekan di dinding rahim, biasanya di lokasi sayatan operasi caesar sebelumnya. Jika pecah total, robekan bisa menembus semua lapisan dinding rahim, yang bisa berbahaya bagi ibu dan bayi.

Sebuah studi pada 2010 menemukan bahwa tingkat pecahnya rahim menurun semakin lama wanita menunggu untuk hamil setelah operasi caesar sebelumnya, antara lain:

  • Hampir 5 persen pada wanita yang memiliki waktu kurang dari 18 bulan antara persalinan.
  • Hampir 2 persen pada wanita yang menunggu 18 sampai 23 bulan.
  • Lebih dari 1 persen bagi wanita yang menunggu 24 bulan atau lebih.

2. Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur adalah saat bayi lahir lebih awal  – sebelum 37 minggu, yang dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang pada bayi. Penelitian menunjukkan bahwa lebih sedikit waktu pemulihan setelah melahirkan antara kehamilan berikutnya (khususnya kurang dari 18 bulan) dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Baca Juga: Keguguran: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

3. Plasenta Akreta

Plasenta akreta adalah komplikasi kehamilan yang sangat berisiko ketika plasenta tertanam secara tidak normal di dinding rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan dan bahkan kematian ibu dan bayi. Wanita yang pernah menjalani operasi caesar lebih mungkin mengalami kondisi ini.

4. Berat Badan Lahir Rendah

Meskipun bayi berikutnya lahir tepat waktu, penelitian menunjukkan bahwa sedikit peningkatan risiko berat badan lahir rendah  (BBLR) jika Anda hamil kurang dari 18 bulan setelah kehamilan sebelumnya. Para ahli mengatakan hal itu mungkin karena stres dan ketegangan yang berlebihan pada tingkat nutrisi ibu.

Baca Juga: Berapa Kali Batas Aman Operasi Caesar Boleh Dilakukan?

Bagaimana Bila Tidak Sengaja Hamil Segera setelah Operasi Caesar?

Jika Anda berencana untuk menunggu pemulihan untuk hamil setelah menjalani operasi caesar, ada kemungkinan hamil secara tidak sengaja segera setelah itu. Namun, Anda tidak perlu khawatir.

Risiko bervariasi pada setiap orang tergantung pada sejumlah faktor yang telah disebutkan sebelumnya, seperti usia, komplikasi persalinan sebelumnya, dan seberapa baik Anda sembuh setelah melahirkan.

Sebaiknya konsultasikan ke dokter atau bidan tentang kondisi Anda sendiri. Mereka dapat membantu Anda menentukan apakah ada tindakan pencegahan yang perlu dilakukan.

 

  1. Bradley, Sarah. 2020. All About Getting Pregnant After You’ve Had a Cesarean Delivery. https://www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-after-c-section (Diakses pada 7 Agustus 2023)
  2. Harris, Nicole. 2022. Pregnancy After C-Section: How Long to Wait for Conception. https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/how-long-should-i-wait-before-trying-to-get-pregnant-again-after-a-c-section/ (Diakses pada 7 Agustus 2023)
  3. Mahtani, Nikhita. 2022. How long should you wait to get pregnant after having a C-section?. https://www.babycenter.com/getting-pregnant/preparing-for-pregnancy/how-long-should-i-wait-before-conceiving-again-after-a-c-sec_1334487 (Diakses pada 7 Agustus 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi