Anda dapat melakukan tes kesuburan wanita untuk memastikan apakah ada masalah kesuburan yang menyebabkan Anda sulit hamil. Ketahui apa saja jenis tes kesuburan yang dapat dilakukan oleh wanita berikut ini.
Jenis Tes Kesuburan Wanita untuk Program Hamil
Ingin merencanakan kehamilan? Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan tes kesuburan wanita.
Pemeriksaan ini sangat dianjurkan jika Anda dan pasangan sudah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman selama 12 bulan, tetapi belum juga hamil.
Secara umum, beberapa tes untuk memeriksa kesuburan wanita yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Tes Darah
Tes darah dibutuhkan untuk mengetahui level hormon wanita (progesteron) dalam darah. Hormon progesteron merupakan hormon yang berperan dalam proses ovulasi wanita, yaitu proses ketika sel telur yang sudah matang lepas dan siap dibuahi.
Melalui tes darah ini, dokter akan mengetahui apabila ada ketidakseimbangan hormon yang memicu masalah ovulasi. Apabila siklus menstruasi tidak teratur, ini bisa menjadi tanda masalah ovulasi yang umum.
2. Tes Klamidia
Tes klamidia (chlamydia) dibutuhkan untuk mengetahui apakah Anda memiliki infeksi klamidia yang dapat memicu penyakit radang panggul. Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel sel dari leher rahim wanita.
Klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi klamidia tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat diatasi dengan antibiotik. Walaupun demikian, infeksi klamidia juga dapat memengaruhi masalah kesuburan.
3. Pemeriksaan dengan X-Ray
Dokter mungkin juga akan menyarankan tes kesuburan wanita dengan X-Ray (Sinar-X) untuk mengetahui apakah ada penyumbatan di tuba falopi. Tuba falopi adalah organ reproduksi wanita yang menghubungkan antara ovarium dan rahim.
Penyumbatan pada tuba falopi akan menyebabkan gangguan pada proses ovulasi atau pembuahan. Melalui tes X-Ray, dokter akan mengetahui bila ada masalah penyumbatan yang menghambat pembuahan.
Baca Juga: 12 Pemeriksaan Kehamilan yang Wajib Diketahui Bumil
4. Test dengan Ultrasound (USG)
Tes ultrasound (USG) digunakan untuk memeriksa kesehatan rahim, ovarium, dan saluran tuba. Gangguan pada organ reproduktif wanita tersebut dapat mengganggu kesuburan.
Sebagai contoh, gangguan pada rahim seperti kondisi endometriosis dan fibroid. Keduanya dapat menghambat kehamilan.
Maka dari itu, pemeriksaan USG dapat membantu mendeteksi apakah ada masalah kesehatan atau gangguan di beberapa organ reproduksi yang berpengaruh penting pada pembuahan dan kehamilan.
5. Laparoskopi
Laparoskopi adalah prosedur bedah invasif minimal (sayatan kecil) pada dinding kecil yang biasanya digunakan untuk mengatasi kista, fibroid, infeksi, dan radang panggul yang menyebabkan gangguan kesuburan.
Prosedur ini dilakukan dengan bantuan alat laparoskop, yaitu tabung tipis dengan kamera di bagian ujungnya. Alat ini dimasukkan ke dalam rahim, tuba falopi, dan ovarium untuk memeriksa adanya gangguan pada organ tersebut.
Sebelumnya, dokter akan menyuntikkan pewarna ke tuba falopi untuk melihat perbedaan warna bila ada penyumbatan tuba falopi. Dokter mungkin akan menggunakan alat tes kesuburan lain untuk mendukung pemeriksaan tersebut.
6. Tes Pap Smear
Dokter mungkin akan menyarankan tes pap smear apabila mencurigai adanya gejala kanker serviks. Ini merupakan penyakit menular seksual penyebab gangguan kesuburan.
Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Kesuburan?
Tes Organ Reproduksi Wanita
Selain beberapa tes di atas, dokter juga dapat melakukan serangkaian tes untuk memeriksa kondisi organ reproduksi wanita.
Organ reproduksi yang berperan penting dalam proses ovulasi dan kehamilan, yaitu indung telur, saluran tuba, dan rahim. Gangguan pada salah satu organ tersebut dapat mengganggu kesuburan wanita.
Beberapa jenis tes untuk memeriksa kesehatan organ wanita, yaitu:
1. Hysterosalpingogram (HSG)
Hysterosalpingogram (HSG) adalah pemeriksaan rahim dan tuba falopi menggunakan sinar-X. Sebelumnya, dokter akan menyuntikkan semacam cairan pewarna melalu vagina sehingga masalah atau penyumbatan pada organ reproduksi dapat terdeteksi. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan sebelum menstruasi.
2. Transvaginal Ultrasound
Ultrasonografi transvaginal adalah pemeriksaan vagina dan organ panggul dengan menggunakan gelombang suara atau ultrasonografi. Dengan alat tes kesuburan ini, dokter akan mendeteksi masalah pada rahim melalui gambar organ dalam ovarium dan rahim.
3. Histeroskopi
Pemeriksaan bagian dalam rahim menggunakan selang tipis dan fleksibel. Dokter akan mengambil sampel jaringan rahim yang diperlukan untuk pemeriksaan kesuburan.
4. Biopsi Endometrium
Dokter akan mengambil jaringan kecil dari endometrium sebelum siklus menstruasi dimulai. Pemeriksaan ini dibutuhkan untuk memastikan apakah lapisan endometrium (lapisan rahim) cukup tebal dan kuat untuk dibuahi.
Baca Juga: Jenis Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Setelah Melahirkan
Tes Ovulasi Wanita
Tes kesuburan wanita mencangkup pemeriksaan ovulasi. Ovulasi sendiri merupakan proses ketika sel telur matang dikeluarkan dari ovarium.
Tes ovulasi diperlukan guna mengetahui pola ovulasi wanita. Berikut ini serangkaian tes yang dapat dilakukan:
- Tes Ovulasi: Tes ini dilakukan untuk memantau apakah ovulasi terjadi atau tidak. Pada prosesnya, dokter akan menggunakan alat prediksi ovulasi. Selain itu, tes darah dan ultrasonologi juga dilakukan saat menjalani tes ini.
- Tes Fungsi Ovarium: Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui fungsi hormon yang berperan dalam siklus ovulasi, termasuk hormon FSH (follicle stimulating hormone).
- Tes Fase Luteal: Tes ini dapat memeriksa kadar hormon progesteron. Pemeriksaan hormon lain secara lebih luas mungkin dibutuhkan.
- Tes Hormon: Tes hormon reproduksi secara menyeluruh, termasuk estradiol, prolaktin, androstenedione, dan lain-lain.
Baca Juga: Pemeriksaan AMH, Tes Hormon untuk Mengetahui Kesuburan
Tes Kesuburan Lainnya
Dokter mungkin menyarankan tes kesuburan wanita lainnya, termasuk:
- Tes Darah untuk Pemulihan Hormon FSH: Hormon perangsang folikel atau yang disebut juga dengan FSH adalah hormon yang melepaskan sel telur untuk siap dibuahi. Kenaikan FSH berarti kekurangan potensi kesuburan pada wanita.
- Tes Darah untuk Memeriksa Hormon Anti-Mullerian (AMH): Hormon anti-mullerian (AMH) menunjukan seberapa banyak sel telur wanita. Semakin banyak sel telur, semakin tinggi potensi kehamilan.
- Tes Postcoital: Pemeriksaan lendir serviks setelah hubungan seksual.
- Tes Urine: Sampel urine akan diambil untuk memeriksa kadar hormon luteinizing (LH) di dalam tubuh.
- Cek Suhu Tubuh: Tubuh wanita cenderung memiliki suhu yang lebih tinggi saat masa ovulasi.
Itulah serangkaian tes kesuburan wanita yang dapat dijalani. Selain melakukan serangkaian tes yang telah disebutkan di atas, dokter juga akan menentukan pilihan perawatan yang sesuai bila ada masalah kesuburan wanita.
Anda bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan terlebih dahulu untuk melakukan pemeriksaan kesuburan. Semoga informasi ini bermanfaat.
- Anonim. 2022. Fertility Tests and Treatments. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/fertility-tests. (Diakses pada 26 Juli 2023).
- Hoffman, Matthew. 2021. Fertility Tests for Women. https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/guide/fertility-tests-for-women1. (Diakses pada 26 Juli 2023).
- NHS. 2023. Infertility. https://www.nhs.uk/conditions/infertility/diagnosis/. (Diakses pada 26 Juli 2023).