Terbit: 16 February 2018 | Diperbarui: 3 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Memeriksakan diri ke dokter kandungan bukan hanya dilakukan selama kehamilan. Setelah melahirkan Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter untuk menjaga kesehatan setelah melahirkan. Umumnya 1 minggu setelah melahirkan, dokter akan meminta Anda untuk melakukan kontrol. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan dokter?

Jenis Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Setelah Melahirkan

Daftar Pemeriksaan Kesehatan Pasca Persalinan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap ibu untuk melakukan pemeriksaan setidaknya 4 kali setelah melahirkan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hari ke-3 setelah perawatan, 1 dan 6 minggu pasca melahirkan. 

Berikut ini jenis-jenis pemeriksaan pasca melahirkan yang bagus dilakukan, di antaranya: 

1. Pemeriksaan Organ Vital

Pemeriksaaan tanda-tanda vital yang meliputi tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh, laju napas, dan jumlah darah yang keluar dari vagina wajib dilakukan setelah  proses persalinan selesai, terutama dalam 24 jam pertama.

Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk melihat ada atau tidaknya komplikasi yang muncul setelah proses persalinan dilakukan. Mengingat pendarahan maupun infeksi pasca melahirkan sering kali terjadi dalam rentang waktu ini. 

2. Pemeriksaan Involusi Rahim

Setelah proses melahirkan, ukuran rahim umumnya akan mengecil dan teraba kira-kira setinggi pusar. Proses mengecilnya rahim (involusi rahim) akan berlangsung selama kurang lebih 40 hari. Oleh sebab itu, pemeriksaan rahim ini termasuk pemeriksaan setelah melahirkan yang wajib dilakukan.

Biasanya, dokter akan melakukan perabaan pada perut untuk mengukur ketingian rahim dan menanyakan apakah masih sering merasakan kontraksi. Kontraksi pada minggu pertama setelah persalinan merupakan hal yang wajar dan baik karena kontraksi ini yang akan membantu rahim untuk kembali ke ukuran semula.

Pemeriksaan rahim dilakukan terutama setelah minggu pertama melahirkan dan setelah masa nifas melalui pemeriksaan fisik dan USG. 

Baca juga: Pemeriksaan AMH, Tes Hormon untuk Mengetahui Kesuburan

3. Pemeriksaan Luka Bekas Jahitan

Setelah organ vital dan rahim, kondisi luka bekas jahitan juga perlu diperiksa, baik pada ibu yang melahirkan secara normal maupun secara operasi caesar. Pemeriksaan bekas luka ini dilakukan saat masa perawatan dan 3 – 7 hari setelah selesai perawatan. 

Jika ibu melahirkan secara normal, dokter mungkin aan memeriksa kondisi area vagina dan jahitan (bila ada robekan saat persalinan), untuk mengetahui masih ada atau tidaknya iritasi, bengkak, dan apakah bagian yang telah dijahit sudah tampak menyatu.  

Sementara, jika ibu melahirkan secara operasi caesar, dokter akan menilai kondisi luka operasi. Apakah sudah mengering atau belum? Ada dan tidaknya cairan yang keluar luka bekas operasi. Jika kondisi luka operasi baik, biasanya dokter akan melepas perban dan ibu sudah bisa mandi seperti biasa. 

4. Pemeriksaan Saluran Kemih 

Salah satu pemeriksaan yang perlu dilakukan pasca melahirkan adalah pemeriksaaan saluran kemih. Pasalnya, kesulitan buang air kecil dan buang air besar bisa saja terjadi usai melahirkan. 

 Bagi ibu pasca melahirkan normal, setidaknya dalam 6 – 8 jam pertama sudah bisa buang air kecil secara mandiri. Sedangkan pada ibu yang melahirkan secara operasi caesar, dalam 24 jam pertama umumnya menggunakan bantuan kateter dalam proses berkemih dan akan dilepas setelah 24 jam. 

Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan apakah ibu mengalami gangguan buang air kecil seperti; tidak bisa menahan keluarnya air seni atau gangguan buang air besar seperti konstipasi. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti efek samping obat anastesi yang digunakan, faktor psikologi (rasa takut) akibat bekas luka yang ada, robekan pada area anus, atau kerusakan pada saraf kandung kemih.

5. Pemeriksaan Payudara

Saat kontrol, dokter akan memeriksa kondisi payudara Anda, apakah saluran ASI lancar dan tidak tersmubat, apakah proses menyusui lancar dan tidak terjadi mastitis. Jika Anda memiliki kesulitan selama menyusui, Anda juga bisa menanyakannya langsung pada dokter. 

Beberapa rumah sakit bahkan menyediakan konselor laktasi yang akan mengajari cara menyusui yang tepat, serta menilai puting dan bentuk payudara.

Karena pada umumnya satu minggu di awal proses menyusui masih terasa sulit, maka ibu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara kembali setelah satu minggu pemeriksaan sebelumnya untuk mengetahui apakah ada pembengkakan atau infeksi atau tidak. 

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan Paling Efektif

6. Pemeriksaan Psikis

Pemeriksaan setelah melahirkan yang tak kalah penting yaitu pemeriksaan kesehatan mental. Kejadian baby blues atau bahan depresi pasca melahirkan umumnya sering terjadi dalam dua minggu pertama setelah melahirkan. Maka dari itu, kontrol atau pemeriksaan mood dan emosi ibu setelah melahirkan itu penting.

7.  Pemeriksaan Kesehatan Seksual dan Kontrasepsi

Setelah masa nifas, ibu bisa melakukan diskusi dengan dokter seputar kapan waktu yang aman untuk melakukan hubungan seks setelah melahirkan dan pemilihan kontrasepsi yang sesuai. Hal ini berguna agar dan pasangan terhindar dari kehamilan yang tidak direncanakan. 

8. Pemeriksaan Hemoglobin dan Suhu Tubuh

Enam minggu setelah persalinan, Ibu akan diminta untuk menjalani pemeriksaan laboratorium berupa tes hemoglobin untuk memastikan kondisi kesehatan secara menyeluruh. Kadar hemoglobin yang menurun drastis setelah operasi caesar akan menimbulkan sakit kepala yang tidak tertahankan, sehinga pada beberapa kasus memerlukan tranfusi darah. 

Suhu tubuh ibu pun harus normal, yakni di bawah 37,5 derajat Celcius. Jika suhu ibu di atas angka tersebut, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes darah, termasuk darah yang keluar dari vagina karena dikhawatirkan mengalami infeksi. 

Nah, itulah beberapa jenis pemeriksaan setelah melahirkan yang sebaiknya Anda dan pasangan ketahui. Sehingga, diharapkan tidak ada kebingungan mengenai apa yang harus dilakukan setelah melahirkan. Jadi, jangan lewatkan hal ini ya. Semoga bermanfaat!

  1. Anonim. 2018. Your Postpartum Checkups. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/postpartum/your-postpartum-checkups. (Diakses pada 3 Mei 2023) 
  2. National Health Service UK. 2022. Your 6-Week Postnatal Check. https://www.nhs.uk/conditions/baby/support-and-services/your-6-week-postnatal-check/. (Diakses pada 3 Mei 2023) 
  3. Miles Karen. 2022. Your Postpartum Checkup. https://www.babycenter.com/baby/postpartum-health/your-six-week-postpartum-checkup_1152300. (Diakses pada 3 Mei 2023)
  4. Anonim. Optimizing Postpartum Care. https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2018/05/optimizing-postpartum-care?utm_source=redirect&utm_medium=web&utm_campaign=otn. (Diakses pada 3 Mei 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi