Terbit: 16 February 2022 | Diperbarui: 27 May 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Pemeriksaan AMH biasana dilakukan untuk memeriksa kemampuan wanita menghasilkan sel telur yang akan dibuahi untuk kehamilan. Selain itu, tes ini memiliki fungsi lainnya. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Pemeriksaan AMH, Tes Hormon untuk Mengetahui Kesuburan

Apa itu Tes AMH?

Tes Anti-Mullerian Hormone (AMH) adalah tes darah sederhana untuk menganalisis cadangan ovarium wanita dan mendiagnosis masalah seperti PCOS (sindrom ovarium polikistik), menopause dini, atau cadangan ovarium rendah.

Pemeriksaan AMH dapat memberikan beberapa informasi tentang jumlah telur yang tersisa dan durasi kesuburan, tetapi tidak ada informasi konkret tentang kualitas telur.

Anti-Mullerian Hormone (AMH) adalah hormon protein yang dibuat oleh sel-sel yang melapisi folikel (kantung yang menampung telur). Kadar AMH yang rendah dapat menunjukkan cadangan ovarium yang rendah pula, sedangkan kadar AMH yang tinggi menunjukkan kemungkinan kesuburan di masa depan.

Tes hormon AMH  telah terbukti menjadi penilai yang baik dari cadangan ovarium wanita. Kadar AMH biasanya stabil dan tidak begitu dipengaruhi siklus menstruasi, kehamilan, atau kontrasepsi oral. Untuk alasan ini, tes AMH bisa dilakukan setiap saat sepanjang bulan.

Tes ini memberikan hasil yang akurat apabila dilakukan bersamaan dengan tes jumlah folikel antral (AFC). Tes AFC untuk menilai kuantitas dan kualitas sel telur wanita.

Fungsi Tes AMH

Selain memeriksa sel telur wanita, terkait kualitas dan kuantitasnya, tes AMH juga memiliki banyak fungsi lainnya, berikut di antaranya:

  • Memprediksi awal menopause, saat dalam kehidupan wanita ketika periode menstruasinya telah berhenti dan tidak bisa hamil lagi. Biasanya dimulai ketika wanita berusia sekitar 50 tahun.
  • Mencari tahu penyebab menopause dini.
  • Membantu mengetahui penyebab amenore, tidak mengalami menstruasi bulanan. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak perempuan yang belum mulai menstruasi di usia 15 tahun dan pada wanita yang telah melewatkan beberapa periode.
  • Membantu mendiagnosis policystic ovarium syndrome (PCOS) , gangguan hormonal yang merupakan penyebab infertilitas wanita, kondisi yang membuat wanita sulit untuk hamil.
  • Memeriksa bayi dengan alat kelamin yang tidak jelas diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan.
  • Memantau wanita yang memiliki jenis kanker ovarium tertentu.

Mengapa Diperlukan Tes AMH?

Wanita yang mengalami kesulitan hamil mungkin memerlukan tes AMH. Tes ini dapat membantu menunjukkan peluang untuk hamil. Jika sudah menemui spesialis kesuburan, dokter mungkin akan menggunakan tes untuk memperkirakan apakah Anda akan merespons pengobatan dengan baik, seperti fertilisasi in vitro (IVF).

Kadar AMH yang tinggi mungkin berarti Anda memiliki lebih banyak sel telur dan akan merespons pengobatan dengan lebih baik. Sedangkan kadar AMH yang rendah berarti kemungkinan memiliki lebih sedikit sel telur dan mungkin tidak merespons pengobatan dengan baik.

Wanita dengan gejala PCOS mungkin juga memerlukan tes AMH. Berikut ini gejala PCOS:

  • Gangguan menstruasi, termasuk menopause dini atau amenore.
  • Muncul jerawat.
  • Pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah yang berlebihan.
  • Ukuran payudara mengecil.
  • Penambahan berat badan.

Selain itu, pemeriksaan AMH juga dapat dilakukan untuk wanita yang sedang menjalani perawatan karena memiliki kanker ovarium. Tes ini bisa membantu menunjukkan apakah perawatannya berhasil.

Prosedur Tes AMH

Sebelum tes, pasien tidak memerlukan persiapan khusus untuk tes AMH.

Dokter atau tenaga medis akan mengambil sampel darah dari vena di lengan pasien, menggunakan jarum kecil. Setelah jarum dimasukkan, sedikit darah akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi atau vial.

Pasien mungkin merasa sedikit tersengat ketika jarum masuk atau keluar dari vena. Prosedur ini biasanya memerlukan waktu kurang dari lima menit.

Berapa Kisaran Biaya Tes Hormon AHM?

Biaya tes AMH bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, biasanya di klinik atau rumah sakit. Anda dapat dengan mudah mengetahui biaya tes ini di klinik terdekat.

Baca Juga: Tes Widal: Fungsi, Prosedur, Biaya, dll

Bagaimana Hasil Tes Hormon AMH?

Jika wanita sedang menjalani program hamil, hasil tes ini dapat membantu menunjukkan peluang untuk hamil. Tes ini juga dapat membantu memutuskan kapan harus berusaha hamil. Kadar AMH yang tinggi dapat berarti peluang lebih baik dan mungkin memiliki lebih banyak waktu sebelum mencoba hamil.

Kadar AMH yang tinggi juga dapat menandakan Anda memiliki PCOS. Tidak ada obat untuk PCOS, tetapi gejalanya bisa diatasi dengan obat-obatan atau perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan sehat dan mencukur rambut yang tubuh berlebih.

Kadar AMH yang rendah bisa berarti Anda mungkin mengalami kesulitan untuk hamil. Ini juga bisa menandakan bahwa Anda mulai menopause. Kadar AMH yang rendah adalah normal pada gadis dan pada wanita setelah menopause.

Jika sedang menjalani perawatan karena kanker ovarium, tes dapat menunjukkan apakah pengobatan berhasil.

Untuk bayi laki-laki, kadar AMH yang rendah bisa berarti masalah genetik atau hormonal yang menyebabkan alat kelamin tidak jelas laki-laki atau perempuan. Jika kadar AMH normal, berarti testis bayi bekerja, tetapi tidak berada di lokasi yang tepat. Kondisi ini bisa diobati dengan operasi atau terapi hormon.

Baca Juga: HBsAg, Tes untuk Memastikan Penyakit Hepatitis B

Cara Membaca Hasil Tes Hormon AMH

Pemeriksaan AMH adalah tes darah sederhana. Lantaran pengukuran sebagian besar tetap stabil sepanjang siklus, dokter dapat menganjurkan tes kapan saja.

Sebagai pedoman umum, level berikut mewakili batas bawah nilai AMH serum berdasarkan usia:

  • 45 tahun: 0,5 ng/mL (nanogram per mililiter)
  • 40 tahun: 1 ng/mL
  • 35 tahun: 1,5 ng/mL
  • 30 tahun: 2,5 ng/mL
  • 25 tahun: 3,0 ng/mL

Kadar di atas dianggap perkiraan konservatif, dan batas juga tergantung pada laboratorium. Setiap hasil harus dipantau oleh dokter yang menganjurkan tes.

Kadar AMH di bawah 1,6 ng/mL memprediksi jumlah telur yang diambil dengan IVF lebih sedikit. Sedangkan kadar di bawah 0,4 ng/mL sangat rendah.

Meskipun hasil tes sangat membantu, penting juga untuk diingat bahwa seiring bertambahnya usia, wanita memiliki lebih sedikit sel telur. Kondisi ini normal, dan itu berarti kadar AMH menurun sepanjang masa reproduksi.

Apakah Ada Risiko Setelah Tes AMH?

Sangat sedikit risiko yang terjadi setelah melakukan tes darah. Pasien mungkin akan mengalami sedikit rasa sakit atau memar di tempat bekas tusukan, tetapi sebagian besar gejalanya hilang dengan cepat.

 

  1. Anonim. 2021. Anti-Müllerian Hormone. https://www.testing.com/tests/anti-mullerian-hormone/. (Diakses pada 16 Februari 2022)
  2. Anonim. 2021. What is a AMH test?. https://www.novaivffertility.com/fertility-help/what-amh-test. (Diakses pada 16 Februari 2022)
  3. Anonim. 2020. Anti-Müllerian Hormone Test. https://medlineplus.gov/lab-tests/anti-mullerian-hormone-test/. (Diakses pada 16 Februari 2022)
  4. Lindberg, Sara. AMH Testing and What It Can Tell You. https://www.healthline.com/health/fertility/amh. (Diakses pada 16 Februari 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi