Saat sedang hamil, berbagai perubahan bisa saja terjadi pada tubuh wanita, salah satunya mengalami perubahan suara. Apa yang membuat suara berubah saat hamil? Simak penjelasannya di bawah ini!
Suara Berubah saat Hamil
Sebuah penelitian dari University of Sussex di Brighton, Inggris, menemukan bahwa nada suara wanita turun saat hamil dan usai melahirkan. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa suara berubah saat hamil dan pasca-melahirkan disebabkan karena perubahan hormon.
“Meskipun data kami tidak dapat menjelaskan mekanisme yang mendorong perubahan suara postpartum ini, satu kemungkinan penyebabnya adalah perubahan kadar hormon, terutama testosteron, estrogen, dan progesteron,” kata Katarzyna Pisanski dan rekan-rekannya di University of Sussex Voice Lab.
Menurut Pisanski, hormon-hormon yang meningkat selama kehamilan dan menurun tajam setelah melahirkan berkontribusi terhadap depresi pasca-persalinan pada beberapa wanita. Ketika berbicara tentang nada suara, hormon seks dapat memiliki efek langsung yang efektif dengan meningkatkan massa lipatan vokal dan memperlambat pola getarannya sehingga menurunkan nada suara.
Kondisi ini membuat suara ibu menjadi jauh lebih rendah dan lebih monoton selama tahun pertama pasca-persalinan dibandingkan dengan selama kehamilan atau sebelumnya.
“Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa suara wanita dapat berubah terkait dengan kesuburan, dengan nada tinggi di waktu sekitar ovulasi setiap bulannya, dan menurun setelah menopause,” katanya.
Pada akhirnya, suara berubah saat hamil atau setelah melahirkan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Penelitian menunjukkan bahwa nada suara bisa kembali normal setahun setelah melahirkan.
Baca Juga: Perubahan Otak yang Terjadi Selama Masa Kehamilan
Kondisi Lain yang Membuat Perubahan Suara saat Hamil
Sepanjang kehamilan, peningkatan kadar estrogen dan progesteron menyebabkan perubahan di banyak bagian tubuh wanita, termasuk perubahan yang memengaruhi suara.
Berikut ini adalah beberapa perubahan lain yang membuat suara berubah saat hamil, di antaranya:
1. Perubahan Postur Tubuh
Selama kehamilan, perubahan hormon menyebabkan relaksasi ligamen, menyebabkan pergeseran bentuk dada, punggung, dan panggul. Perubahan postur ini membuat beberapa wanita tidak bisa lagi bernyanyi, terutama selama trimester ketiga.
Seorang wanita harus ingat bahwa kehilangan kemampuan untuk bernyanyi adalah hasil dari perubahan fisiologis dalam tubuhnya. Kondisi ini biasanya akan berakhir setelah melahirkan.
2. Perubahan Kondisi Pita Suara
Wanita mengalami pembengkakan di berbagai bagian tubuhnya selama kehamilan karena retensi cairan serta perubahan metabolisme lainnya. Selama periode ini, pita suara juga membengkak. Kondisi ini meningkatkan berat dan kekakuan pita suara, sehingga membuatnya lebih lentur.
Wanita mungkin menemukan bahwa dirinya kurang mampu mencapai nada yang lebih tinggi, tetapi lebih mampu mencapai nada yang lebih rendah. Jika ini terjadi, penting bagi wanita untuk tidak memaksakan atau mendorong suara untuk mencoba dan mencapai nada yang lebih tinggi.
Jika seorang wanita tetap menginginkan suara tinggi, hal itu bisa menyebabkan pembuluh darah di pita suara pecah atau bocor darah. Selain itu, pita suara yang bengkak juga lebih lunak dan lebih mudah robek.
3. Meningkatnya Refluks Asam Lambung
Refluks asam lambung dan gangguan pencernaan adalah masalah umum yang dilaporkan wanita selama kehamilan. Perubahan hormon selama kehamilan menyebabkan relaksasi sfingter esofagus bagian bawah, yang biasanya mencegah percikan asam lambung ke kerongkongan.
Selain itu, kapasitas lambung yang berkurang, yang berarti regurgitasi asam lebih mungkin terjadi ketika perut wanita hamil menjadi penuh. Gejala refluks asam yang menyebabkan iritasi laring termasuk suara yang berubah, seperti sering membersihkan tenggorokan dan munculnya rasa mulas.
4. Perubahan Pembuluh Darah
Kehamilan menyebabkan pembuluh darah melebar di berbagai bagian tubuh. Ini adalah penyebab dari banyak masalah yang berhubungan dengan kehamilan seperti wasir, varises, dan pembengkakan pada vagina. Dengan cara yang sama, pembuluh darah di pita suara juga bisa melebar, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap pendarahan.
5. Menurunnya Kapasitas Paru
Diafragma dan organ-organ lain didorong ke dalam rongga dada saat janin bertumbuh. Wanita hamil mungkin merasa sulit bernapas cukup dalam untuk memperpanjang nada tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan vokal dan berkurangnya kemampuan untuk mempertahankan nada untuk waktu yang lama saat bernyanyi.
6. Penurunan Resonansi Hidung
Pembengkakan mukosa hidung juga dapat terjadi selama kehamilan, di mana kondisi ini mengurangi kemampuan wanita bernapas melalui hidung. Hal ini mengurangi atau mencegah resonansi suara di dalam rongga sinus paranasal yang menyebabkan suara kurang bersemangat.
Baca Juga: Kapan Janin Mulai Bisa Mendengar Suara dari Luar?
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Wanita hamil disarankan untuk segera konsultasi dengan dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) jika mengalami gejala berikut:
- Perubahan tiba-tiba saat berbicara, bernyanyi, setelah bersin atau batuk.
- Rasa sakit saat berbicara atau bernyanyi.
- Kehilangan suara yang signifikan selama kehamilan.
Ingatlah, kondisi ini adalah sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan karena suara berubah saat hamil akan kembali normal setelah melahirkan.
Baca Juga: Warna Urine Berubah-ubah Selama Hamil, Normalkah?
Tips Menjaga Kesehatan Pita Suara saat Hamil
Perubahan suara selama kehamilan biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya segera setelah melahirkan ketika kadar hormon kembali normal. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan ahli laringologi jika mengalami gejala yang telah disebutkan sebelumnya, karena terkadang perubahan suara bisa menjadi tanda dari beberapa masalah mendasar.
Tidak perlu memaksakan suara Anda untuk membuatnya lebih baik. Mengencangkan laring selama kehamilan hanya akan merusak pita suara akibat rapuh karena peningkatan kadar hormon kehamilan.
Latihan pernapasan dan minum air adalah cara yang paling efektif untuk perubahan suara selama kehamilan karena membantu menurunkan pembengkakan.
Anda juga harus menghindari kafein saat hamil karena tidak baik untuk bayi dan suara Anda. Jadi, santai, duduk, dan ingat Anda pasti akan mendapatkan kembali suara normal Anda dan akan dapat menyanyikan lagu pengantar tidur untuk bayi segera setelah melahirkan.
- Anonim. Study Shows Voice Changes During Pregnancy Are Common. https://www.parents.com/pregnancy/my-body/study-shows-voice-changes-during-pregnancy-are-common/. (Diakses pada 12 Februari 2020).
- Anonim. Women’s voice pitch lowers after pregnancy. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1090513817302696?via%3Dihub. (Diakses pada 12 Februari 2020).
- ARSHI. 2019. 8 Unexpected Causes Of Voice Change During Pregnancy. https://www.momjunction.com/articles/unexpected-causes-of-voice-change-during-pregnancy_00327857/#gref. (Diakses pada 12 Februari 2020).
- Robertson, Sally, B.Sc. Voice Changes and Pregnancy. https://www.news-medical.net/health/Voice-Changes-and-Pregnancy.aspx. (Diakses pada 12 Februari 2020).