Terbit: 22 September 2020 | Diperbarui: 4 May 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Rambut rontok saat hamil dapat terjadi pada sebagian besar calon ibu. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor tertentu, misalnya perubahan hormon. Ketahui penyebab lainnya dan cara mengatasi di bawah ini!

Rambut Rontok saat Hamil: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Seberapa Umumkah Ibu Hamil Mengalami Kerontokan Rambut?

Sekitar 90% rambut seseorang tumbuh pada satu waktu, sedangkan 10% memasuki fase istirahat. Setiap dua hingga tiga bulan, rambut yang sedang istirahat mengalami kerontokan dan membiarkan rambut baru tumbuh di tempatnya.

Telogen effluvium adalah kerontokan rambut berlebihan yang terjadi satu sampai lima bulan setelah kehamilan. Rambut saat hamil tidak jarang terjadi, karena memengaruhi antara 40 hingga 50% wanita, tetapi seperti kebanyakan perubahan selama kehamilan, kerontokan ini bersifat sementara.

Penyebab Rambut Rontok saat Hamil

Kerontokan rambut ketika hamil adalah kondisi sementara yang terjadi antara 40% hingga 50% wanita hamil. Perubahan fisik tertentu dan ketidakstabilan hormonal dapat menyebabkan kerontokan rambut selama kehamilan.

Berikut ini sejumlah penyebab rambut rontok saat hamil lainnya:

1. Perubahan Hormon

Sebagian wanita mungkin pernah mengalami rambut rontok karena stres atau syok. Kondisi yang disebut telogen effluvium ini juga dapat memengaruhi sebagian kecil wanita selama kehamilan.

Kehamilan trimester pertama mungkin membuat tubuh mengalami stres karena perubahan hormon secara dramatis untuk mendukung pertumbuhan bayi.

Stres menyebabkan rambut rontok sekitar 30 persen atau lebih, yang masuk ke dalam fase telogen atau ‘istirahat’ dari siklus hidup rambut. Jadi, alih-alih rontok 100 rambut sehari, wanita hamil bisa kehilangan 300 rambut sehari.

Rambut rontok karena perubahan hormon ini mungkin tidak langsung terjadi. Sebaliknya, butuh waktu dua hingga empat bulan untuk membuat ketebalan rambut menipis. Kondisi ini biasanya tidak bertahan lebih dari enam bulan dan tidak menyebabkan kerontokan rambut permanen.

2. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan tertentu dapat terjadi selama kehamilan, yang menyebabkan rambut rontok. Kerontokannya bisa sangat dramatis, terutama jika terkait dengan ketidakseimbangan hormon yang sedang berlangsung atau vitamin esensial.

Masalah kesehatan lainnya termasuk:

  • Gangguan tiroid. Kondisi seperti hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) atau hipotiroidisme (terlalu sedikit hormon tiroid), mungkin sulit dikenali selama kehamilan. Dari dua kondisi ini, hipotiroidisme lebih sering terjadi. Salah satu gejala rambut rontok adalah kram otot, sembelit, dan kelelahan.
  • Kekurangan zat besi. Tubuh memiliki sedikit zat besi dapat terjadi ketika tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke berbagai jaringan di tubuh. Kondisi ini dapat menjadi penyebab rambut rontok saat hamil. Wanita hamil berisiko tinggi terkena anemia defisiensi besi.

Baca Juga: Anemia pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

3. Kekurangan Gizi

Saat hamil, tubuh membutuhkan lebih banyak nutrisi. Ini karena jika trimester pertama ibu hamil mengalami mual menyebabkan sebagian besar nutrisi hilang. Kekurangan asupan makanan bergizi biasanya akan menyebabkan rambut rontok.

Kekurangan gizi seperti zat besi, protein, mineral dan vitamin juga dapat menjadi penyebab memicu kondisi tersebut. Bahkan, asupan vitamin yang berlebihan juga dapat menjadi penyebab rambut rontok.

4. Genetika

Dalam kebanyakan kasus, latar belakang genetik dapat menjadi penyebab rambut rontok saat hamil. Jika orang tua memiliki riwayat kerontokan rambut ketika hamil, kemungkinan besar anak perempuannya akan memiliki kondisi yang sama.

5. Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, yang memicu pelepasan hormon pria (testosteron) secara berlebihan pada wanita. Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wanita dan kerontokan rambut di kepala.

Sindrom polikistik ovarium adalah ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal. Kondisi ini menyebabkan menstruasi tidak teratur dan terbentuknya kista kecil pada ovarium.

6. Menghentikan Penggunaan Pil KB

Berdasarkan penelitian, bahwa wanita yang menghentikan penggunaan pil KB atau metode KB lainnya sering kali menyebabkan lebih banyak rambut rontok saat hamil. Aborsi, keguguran, dan bayi lahir mati juga dapat menyebabkan kerontokan rambut yang parah.

7. Penyakit Kulit Kepala

Sebagian besar wanita mungkin mengalami alergi kulit dan kondisi yang memengaruhi kulit kepala. Kondisi ini pada gilirannya dapat memicu penipisan rambut dan bahkan rambut rontok.

8. Trauma

Rambut rontok saat hamil bisa saja tidak ada hubungannya dengan kehamilan atau kondisi genetik sama sekali. Apabila Anda baru-baru ini mengikat rambut secara ketat, menjalani perawatan kecantikan tertentu, atau merawat rambut dengan kasar, mungkin mengalami apa yang disebut dengan traction alopecia.

Peradangan folikel rambut bisa mengakibatkan kerontokan rambut. Dalam beberapa kasus, folikel rambut mungkin menimbulkan bekas luka, yang memicu kerontokan rambut permanen.

9. Penyebab Lainnya

Kerontokan rambut dengan telogen effluvium biasanya terjadi penipisan yang seragam. Apabila Anda melihat pitak atau kebotakan yang lebih dramatis, mungkin ada masalah lain yang menjadi pemicunya. Kondisi lain seperti genetik dan autoimun juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, termasuk berikut ini:

  • Androgenic alopecia (kebotakan pola wanita). Kebotakan ini disebabkan oleh fase pertumbuhan folikel rambut yang lebih pendek dan waktu yang lebih lama antara kerontokan rambut dan pertumbuhan baru.
  • Alopecia areata. Ini dapat menyebabkan kerontokan rambut pada kulit kepala dan bagian tubuh lainnya. Anda mungkin mengalami kerontokan dan pertumbuhan kembali rambut yang tidak bisa diprediksi atau bersiklus.

Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Mewarnai Rambut? Ini Dia Faktanya!

Cara Mengatasi Rambut Rontok saat Hamil

Rambut rontok selama atau setelah kelahiran bersifat jangka pendek dan akan kembali normal segera setelah melahirkan. Guna mengurangi keparahan rambut rontok, Bunda bisa mengatasinya dengan berbagai cara alami.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi rambut rontok saat hamil:

1. Mengoleskan Minyak di Kulit Kepala

Mengoleskan minyak tertentu pada kulit kepala secara teratur telah terbukti menyehatkan rambut. Sebaiknya mengoleskan minyak dua kali seminggu sebelum tidur dapat membantu menutrisi rambut. Beberapa minyak bernutrisi terbaik adalah minyak kelapa, minyak almond, minyak mustard, dan minyak zaitun.

2. Pijat dengan Minyak Hangat atau Santan

Selain mengoleskan minyak pada kulit kepala, memijat kulit kepala dengan minyak menjadi salah satu terapi alami yang terkenal. Anda bisa memijat kulit kepala dengan minyak hangat karena akan membantu mengendalikan rambut rontok. Minyak yang cocok digunakan adalah minyak kelapa, almond, jojoba, zaitun, dan mustard.

Jika menggunakan santan, siapkan setengah cangkir santan segar dan pijatkan ke kulit kepala dengan ujung jari secara perlahan. Biarkan baluran santan selama 20-30 menit agar terserap, kemudian bilas menggunakan sampo herbal. Cara mengatasi rambut rontok saat hamil ini akan membantu memberi nutrisi pada kulit kepala.

3. Gel Lidah Buaya

Ekstrak lidah buaya biasanya digunakan untuk mengobati masalah pada kulit. Kerontokan rambut juga dapat diatasi dengan gel lidah buaya. Caranya hanya dengan mengoleskan gel ini pada kulit kepala untuk menyembuhkan kekeringan dan infeksi sehingga mengurangi rambut rontok.

4. Air Lemon

Air perasan lemon bisa membantu mencegah rambut rontok dan membuat rambut tampak halus dan tebal.

Cara menggunakannya dengan mencampurkan satu sendok makan air lemon dengan satu telur yang telah dikocok, kemudian aduk sampai merata. Campuran ini langsung dioleskan ke kulit kepala, diamkan selama sekitar 30 menit, dan bilas sampai bersih.

5. Menjaga Pola Makan Sehat

Sebagai salah satu cara mengatasi rambut rontok saat hamil, konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.

Ibu hamil dianjurkan memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan, yang mengandung antioksidan dan flavonoid. Ini akan membantu pertumbuhan rambut dan melindungi folikel rambut. Selain itu, ibu hamil dapat melengkapinya dengan vitamin C, E, B kompleks, dan zinc dalam jumlah sedang.

6. Hindari Produk Berbahan Kimia

Jika menggunakan produk perawatan rambut di pasaran yang mengklaim bisa mengatasi semua masalah rambut rontok, tetapi yang terbaik adalah menghindarinya saat hamil.

Produk perawatan rambut tersebut tidak aman untuk wanita hamil karena kemungkinan mengandung bahan kimia berbahaya. Sebaiknya ibu hamil hanya menggunakan sampo dan kondisioner yang mengandung biotin dan silika.

7. Jangan Menyisir Rambut Basah

Jika selesai mencuci rambut, sebaiknya biarkan dan jangan langsung menyisirnya dalam keadaan masih basah. Sebaiknya kebiasaan ini harus dihindari, karena pada saat rambut basah, folikel rambut sangat lembut dan mudah dicabut.

Jika menyisir rambut basah, banyak rambut yang cenderung rontok. Cara yang terbaik adalah menunggu rambut mengering secara alami atau mengeringkannya menggunakan handuk.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Pregnancy and Hair Loss. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/hair-loss-during-pregnancy/ (Diakses pada 4 Mei 2023)
  2. Larson, Jennifer. 2022. Why Am I Losing My Hair During Pregnancy?. https://www.verywellfamily.com/why-am-i-losing-hair-during-pregnancy-5323100 (Diakses pada 4 Mei 2023)
  3. Marcin, Ashley. 2018. Why Hair Loss Can Occur During or After Pregnancy and What You Can Do. https://www.healthline.com/health/hair-loss-in-pregnancy (Diakses pada 4 Mei 2023)
  4. Tian C. 2017. Hair Loss During Pregnancy – Causes & Prevention. https://parenting.firstcry.com/articles/hair-loss-pregnancy-causes-prevention/. (Diaskes pada 22 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi