Terbit: 22 September 2020 | Diperbarui: 24 August 2023
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Gangguan kehamilan dikhawatirkan terjadi akibat stres saat hamil. Stres dan kegelisahan dinilai berpengaruh pada kesehatan ibu dan janin. Ketahui apa saja bahaya stres saat hamil dan cara mengatasinya di bawah ini. 

8 Dampak Buruk Stres Pada Ibu Hamil dan Janin

Penyebab Ibu Hamil Alami Stres

Sebagian ibu hamil mengalami stres saat mengetahui bahwa dirinya sedang mengandung. Stres  ini bisa terjadi karena beberapa faktor, di antaranya: 

  • Kehamilan yang tidak direncanakan
  • Trauma karena pernah mengalami keguguran
  • Pernah mengalami bayi lahir dalam keadaan tidak bernyawa (still birth) 
  • Trauma kehamilan 
  • Perubahan hormon 
  • Tegang  menjelang masa persalinan
  • Proses kehamilan yang berat
  • Memiliki masalah dengan minuman beralkohol dan narkoba
  • Hubungan yang tidak harmonis dengan pasangan
  • Hamil di usia remaja
  • Mendapat kekerasan dalam rumah tangga. 

Bahkan, bagi sebagian wanita kehamilan dapat menyebabkan serangkaian perubahan hidup yang menantang seperti kesulitan keuangan atau perubahan pekerjaan. 

Bahaya Stres saat Hamil

Berbagai opini tentang pengaruh stres selama kehamilan masih diperdebatkan. Beberapa ahli menyampaikan bahwa epsiode stres berkepanjangan pada wanita hamil akan berpengaruh buruk pada kesehatan dan perkembangan janin seperti kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan di bawah normal, hingga risiko keguguran. Ketahui apa saja bahaya stres selama kehamilan, sebagai berikut: 

1. Berpengaruh Buruk pada Perkembangan Janin

Wanita hamil memiliki kecenderungan untuk mengalami stres seputar kehamilan atau ditambah dengan kecemasan akan hal lain. Kondisi ini normal terjadi namun gejala stres berkepanjangan selama kehamilan diklaim dapat berpengaruh buruk pada perkembangan dan kesehatan janin di dalam kandungan.

Saat Anda mengalami episode stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol (hormon stres). Pelepasan hormon stres berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pada hampir semua aktivitas tubuh termasuk penyempitan pembuluh darah yang akan membatasi aliran oksigen ke janin. 

2. Berpengaruh Buruk pada Napsu Makan

Wanita hamil mengalami perubahan hormon alami yang berpengaruh pada pola makan, namun mereka tahu untuk tetap makan makanan sehat demi perkembangan janin. Berbeda dengan wanita hamil yang mengalami episode stres, mereka mungkin ingin makan lebih banyak atau bahkan tidak nafsu makan sama sekali.

Berdasarkan laporan kesehatan yang diterbitkan oleh Cleveland Clinic, orang yang sedang stres tidak napsu makan akibat terlalu fokus pada kecemasannya sendiri hingga tidak menyadari sinyal lapar yang diberikan oleh tubuh. Sebaliknya, mereka yang makan lebih banyak menggunakan makanan sebagai distraksi dari perasaan stres tersebut.

Sementara wanita yang sedang hamil tidak boleh kekurangan atau kelebihan makan. Mereka harus makan makanan bernutrisi tinggi dan mengatur jadwal makan dengan benar. Semua makanan yang masuk akan berpengaruh pada perkembangan janin.

3. Berpengaruh Buruk pada Pola Tidur

Wanita hamil di trimester pertama akan mengalami efek kehamilan normal seperti sulit tidur, nyeri pada beberapa bagian tubuh, perubahan emosional, serta mual dan muntah di pagi hari (morning sickness). Kondisi ini akan semakin buruk bila wanita hamil tersebut juga sedang merasakan stres.

Gangguan tidur pada wanita hamil akan membuat tubuhnya menjadi lemah dan tidak berenergi. Padahal, wanita harus istirahat cukup selama kehamilan demi kesehatan dan keselamatan janin.

Baca juga: Depresi saat Hamil: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

4. Berpengaruh Buruk pada Kesehatan Wanita Hamil

Secara keseluruhan, episode stres juga berpengaruh buruk pada kesehatan fisik bukan hanya pada wanita hamil namun sebagian besar orang. Seseorang yang tidak memiliki kemampuan koping stres yang baik akan mengalami gangguan respon tubuh secara keseluruhan.

Stres menyebabkan gangguan kesehatan seperti masalah pencernaan, sistem imun melemah, pusing, gangguan tidur dan pola makan, masalah konsentrasi, penyakit jantung, dan risiko kesehatan lainnya. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga keseimbangan emosional terutama pada wanita hamil.

5. Preeklampsia

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan akibat wanita hamil mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan. Akibatnya, bayi lahir prematur dengan risiko kesehatan lainnya. Banyak pihak yang menghubungkan stres selama kehamilan dengan risiko preeklampsia.

Stres memang dapat memicu lonjakan tekanan darah tinggi, namun hanya semantara dan tidak selalu berisiko preeklampsia. Bahkan, wanita yang sebelum kehamilan mengalami hipertensi kronis belum tentu akan mengalami preeklampsia saat hamil.

6. Meningkatkan Risko Keguguran

Berdasarkan tinjauan studi di tahun 2017, stres prenatal dikaitkan dengan risiko keguguran. Tinjauan studi tersebut menyoroti pengaruh stres bekerja pada wanita hamil. Wanita dengan riwayat masalah psikologi dikatakan memiliki risiko dua kali lipat mengalami keguguran.

7. Meningkatkan Risko Kelahiran Prematur

Studi kecil menunjukan hubungan antara stres dengan kelahiran bayi sebelum usia 37 minggu kehamilan atau prematur. Penyebab umum bayi lahir prematur adalah infeksi, komplikasi diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyebab lain yang tidak teridentifikasi.

8. Meningkatkan Risko Gangguan Kesehatan Mental dan Kognisi Bayi di Masa Depan

Akibat stres saat hamil mungkin baru muncul bertahun-tahun kemudian setelah bayi lahir. Berdasarkan studi di tahun 2012, anak yang dilahirkan dari ibu yang mengalami stres prenatal memiliki risiko mengalami gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD). Pada studi lain yang dipublikasi di tahun 2019, stres prenatal juga berpengaruh pada pemicu depresi saat anak tumbuh menjadi remaja.

Walaupun demikian, perkembangan kesehatan mental seseorang dipengaruhi banyak faktor lain. Kehamilan adalah masa yang membahagiakan bagi sebagian besar wanita. Wanita hamil harus menjaga kesehatan fisik, emosional, mental, dan semua aspek secara keseluruhan demi kesehatan janin. Sangat penting untuk belajar cara koping stres prenatal yang umum terjadi di masa kehamilan.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Stres saat Hamil (Baca Yuk, Mom)

Cara Mengatasi Stres saat Hamil

Perubahan hormon pada wanita hamil cenderung berpengaruh juga pada perubahan emosi wanita hamil. Beberapa studi menunjukan pengaruh stres lebih besar pada wanita hamil daripada efek ke janin namun Anda tetap harus menjaga kesehatan mental Anda.

Berikut ini cara mengatasi stres selama kehamilan:

  • Bicara dengan pasangan Anda tentang apa yang Anda rasakan dan butuhkan. Anda juga butuh dukungan dari orang-orang di sekitar Anda seperti keluarga atau teman terdekat Anda.
  • Konsultasi dengan dokter kehamilan tentang apapun gejala yang Anda alami selama kehamilan.
  • Lakukan prenatal yoga, meditasi, olahraga ringan, atau latihan pernapasan untuk membuat Anda lebih tenang.
  • Anda mungkin butuh jalan-jalan, mendengarkan musik klasik, masak menu baru, atau menonton acara komedi untuk membuat perasaan Anda lebih positif.
  • Tetap prioritaskan kesehatan bayi Anda dalam kandungan. Bayi Anda juga merasakan apa yang Anda rasakan, jadi beri tahu diri Anda cerita positif untuk masa depan.
  • Tetap jaga pola makan Anda. Ada banyak pilihan makanan sehat dan enak untuk melepaskan perasaan stres seperti oatmeal, salad buah, atau smoothies buah dan sayur segar di siang hari.
  • Silakan bergabung dalam kelas prenatal dan parenting yang tersedia baik secara offline atau online. Pihak profesional akan berbagi ilmu tentang betapa luar biasanya menjadi seorang ibu.
  • Apa pun yang terjadi, selalu bicarakan apa yang Anda rasakan ke orang-orang terdekat yang Anda percaya.

Itulah pembahasan tentang akibat stres saat hamil dan cara mengatasinya. Selalu jaga kesehatan dan keselamatan kehamilan. Jangan lupa untuk rajin konsultasi kehamilan dan pemeriksaan USG sesuai jadwal.

  1. Altergott, Brick. 2019. Stress and Its Effect on Your Baby Before and After Birth. https://www.healthline.com/health/pregnancy/stress-during-pregnancy. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  2. Cleveland Clinic. 2020. How Stress Can Make You Eat More — Or Not At All. https://health.clevelandclinic.org/how-stress-can-make-you-eat-more-or-not-at-all/. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  3. MayoClinic. 2020. Stress management. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/stress/art-20046037#:~:text. (Diakses pada 4 Mei 2023).
  4. March of Dimes. 2019. STRESS AND PREGNANCY. https://www.marchofdimes.org/complications/stress-and-pregnancy.aspx#:~:text. (Diakses pada 4 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi