Terbit: 5 December 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Posisi janin dalam kandungan memegang peranan penting dalam proses persalinan karena setiap posisi memiliki dampak yang berbeda-beda. Simak penjelasan mengenai berbagai posisi janin dalam kandungan di bawah ini.

Mengenal Berbagai Macam Posisi Janin Dalam Kandungan

Beragam Posisi Janin Dalam Kandungan

Posisi janin saat memasuki trimester ketiga atau bulan terakhir kehamilan menjadi sesuatu yang penting karena memengaruhi proses persalinan yang akan dijalani. Oleh karena itu, pemahaman terhadap beberapa posisi janin menjadi krusial untuk menentukan kelancaran proses persalinan.

Berikut beberapa macam posisi janin dalam kandungan yang penting untuk diketahui, di antaranya:

1. Posisi Anterior

Anterior adalah posisi yang ideal untuk melahirkan. Janin dalam kandungan dengan posisi ini sering disebut dengan posisi kepala di bawah.

Apabila perkembangan janin tidak baik maka posisi anterior tidak terjadi. Tumbuh kembang yang tidak optimal dapat disebabkan oleh janin stres akibat kesehatan ibu yang buruk.

Pada umumnya, perkembangan janin yang baik akan mencapai posisi anterior pada usia kehamilan 32 dan 36 minggu. Apabila bayi dalam kandungan sudah mencapai posisi ini maka janin akan terus pada posisi ini sampai waktu persalinan tiba.

Perlu diketahui, proses perkembangan janin membuatnya bergerak ke panggul dengan kepala menghadap ke bawah dan menghadap punggung ibu dengan dagu terselip di dada dengan kepala mengarah ke lubang vagina.

2. Posisi Posterior

Posisi bayi dalam kandungan selanjutnya adalah posisi posterior. Sekilas, posisi posterior memiliki persamaan dengan posisi anterior yaitu bagian kepala bayi ada di bawah. Perbedaan keduanya terletak pada ke arah mana wajah janin.

Wajah janin pada posisi anterior menghadap ke arah punggung ibu. Sedangkan pada posisi posterior, wajah bayi akan menghadap ke arah perut ibu. Namun pada beberapa kasus, sebagian besar badan janin berputar secara spontan untuk menghadap ke arah yang benar sebelum lahir.

Namun, ada sejumlah kasus di mana janin yang tidak berputar dengan posisi posterior. Janin dengan posisi ini meningkatkan kemungkinan melahirkan dalam waktu lama dengan nyeri punggung yang parah.

Hal inilah yang membuat Bumil mungkin memerlukan anestesi epidural, pemberian obat bius melalui suntikan di area sekitar sumsum tulang untuk mengurangi rasa sakit selama persalinan.

Baca Juga: Janin Sering Aktif Bergerak di Malam Hari, Normalkah?

3. Posisi Melintang

Melintang adalah posisi janin yang berbaring secara horizontal di dalam rahim. Ini adalah posisi yang sangat jarang terjadi. Janin dengan posisi melintang membuat proses persalinan harus dilakukan dengan operasi caesar.

Posisi bayi melintang memiliki risiko tali pusat terlepas (keluar dari rahim sebelum bayi lahir) saat air ketuban pecah. Kondisi yang disebut prolaps tali pusat ini adalah keadaan darurat medis yang membuat operasi caesar harus segera dilakukan untuk mengeluarkan janin.

4. Posisi Sungsang

Janin sungsang adalah posisi di mana bokong atau kaki janin mengarah ke jalan lahir. Posisi ini memiliki tiga variasi, antara lain:

  • Sungsang Lengkap

Janin yang sungsang lengkap memiliki posisi bokong ke arah jalan lahir dengan kedua kaki terlipat di lutut dan kaki diposisikan dekat bokong.

  • Sungsang Murni

Janin sungsang murni adalah bayi dalam kandungan dengan posisi bokong menuju jalan lahir dengan kedua kaki meregang lurus ke atas dan kaki mencapai kepala.

  • Sungsang Sebagian

Janin sungsang sebagian memiliki posisi bokong dan salah satu atau kedua kaki menghadap ke jalan lahir.

Apabila Anda rutin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan maka posisi sungsang bisa dicegah sebelum waktunya melahirkan. Apabila pada usia kandungan 6 bulan posisi janin masih sungsang, dokter akan menyarankan untuk melakukan beberapa gerakan yang membuat janin berada dalam posisi ideal.

Baca Juga: Posisi Bayi Sungsang: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Posisi Janin yang Memerlukan Penanganan Khusus

Sebelum persalinan, dokter kandungan akan melihat riwayat medis, pemeriksaan janin selama kehamilan, dan melihat posisi janin untuk memilih metode persalinan yang paling aman.

Saat janin dalam posisi abnormal, dokter kandungan mungkin menyarankan persalinan melalui operasi caesar. Metode ini adalah prosedur pembedahan di mana sayatan dibuat di perut bagian bawah. Janin akan dikeluarkan melalui lubang ini, bukan melalui vagina.

Meski begitu, dimungkinkan untuk melahirkan bayi sungsang melalui vagina. Namun, jenis persalinan ini bisa jauh lebih berbahaya bagi janin dan risiko cedera tali pusat jauh lebih tinggi.

Jika tali pusat tertekan saat lahir, janin bisa kekurangan oksigen dan tentunya hal ini dapat membahayakan otak serta sarafnya. Selain itu, tali pusat juga dapat terselip di leher atau lengan bayi dan berisiko menyebabkan cedera.

Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter tentang risiko dan manfaat melahirkan normal untuk janin yang memiliki posisi sungsang.

 

  1. Anonim. 2020. Fetal Positions for Birth. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9677-fetal-positions-for-birth. (Diakses pada 11 Mei 2023)
  2. Cafasso, Jacquelyn. 2018. What Your Baby’s Position in the Womb Means. https://www.healthline.com/health/pregnancy/baby-positions-in-womb. (Diakses pada 11 Mei 2023)
  3. Cadman, Bethany. 2023. What the different baby positions in the womb mean during pregnancy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323099. (Diakses pada 11 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi