Pijat perineum adalah salah satu persiapan menjelang proses melahirkan normal bagi ibu hamil. Apa manfaat yang bisa didapatkan? Bagaimana cara melakukan pijat perineum yang tepat untuk mendapatkan manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Pijat Perineum?
Pijat perineum dilakukan dengan menarik area perineum ke arah bawah dan ke arah luar sebagai persiapan untuk proses melahirkan normal.
Perineum adalah daerah di antara vagina dan anus yang terdiri dari kulit dan otot. Area ini sangat dekat dengan tempat bayi keluar melalui saluran vagina.
Selama proses persalinan normal (melalui vagina), perineum dapat meregang sehingga memungkinkan bayi untuk dilahirkan. Namun, pada wanita yang baru pertama kali melahirkan normal, area ini lebih rentan untuk robek.
Robekan pada area perineum bisa terjadi secara alami karena tekanan saat melahirkan normal atau disengaja karena prosedur episiotomi (gunting vagina).
Nah, pijat perineum dapat menjadi salah satu persiapan untuk mengurangi risiko robekan terjadi.
Pijat perineum adalah teknik yang dapat digunakan selama kehamilan untuk membantu meregangkan perineum. Seiring dengan bertambahnya kelenturan pada area ini, risiko perineum atau vagina robek bisa menurun.
Pijatan bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan oleh orang lain, misalnya dengan meminta bantuan kepada pasangan. Lakukan secara teratur dalam 3 hingga 4 minggu terakhir kehamilan.
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Vagina Robek saat Melahirkan Normal
Manfaat Pijat Perineum
Pada umumnya, pijat perineum dapat membantu area perineum menjadi lebih lentur dan mudah untuk meregang. Dengan begitu, risiko robekan pada bagian ini bisa dikurangi.
Rutin melakukan pijatan juga dianggap dapat membantu mencegah tindakan episiotomi pada persalinan nantinya.
Secara umum, beberapa manfaat pijat perineum yang bisa Anda dapatkan, antara lain:
1. Mengurangi Risiko Robekan
Manfaat pijat perineum sudah banyak dibuktikan oleh penelitian. Salah satunya adalah khasiatnya untuk mengurangi risiko robekan pada perineum dan vagina.
Kerusakan atau robekan pada area ini dapat menyebabkan sejumlah masalah pada otot dasar panggul, misalnya prolaps uterus, inkontinensia urine atau tinja, hingga ketidaknyamanan untuk berhubungan seksual.
2. Meringankan Nyeri
Manfaat pijat perineum lainnya adalah dapat meredakan rasa nyeri hebat yang sering dialami saat kepala bayi sudah muncul keluar.
Manfaat ini diperoleh karena pijatan dapat membantu meningkatkan aliran darah sekaligus membantu jaringan dan kulit meregang lebih mudah.
Jika dilakukan secara rutin, metode ini dapat membantu peregangan menjadi lebih mudah sehingga rasa nyeri yang dirasakan bisa berkurang.
3. Menghindari Kemungkinan Prosedur Episiotomi
Pijat yang diberikan pada perineum dapat membantu area ini lebih mudah merenggang. Hal ini dapat membantu menghindari kemungkinan dokter melakukan episiotomi.
Episiotomi adalah prosedur yang dilakukan dengan memberikan sayatan pada perineum. Tindakan akan disarankan pada beberapa kondisi kehamilan tertentu.
Baca Juga: Cara Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit, Wanita Musti Tahu!
4. Mengurangi Kebutuhan Jahitan
Meskipun tidak dapat mencegah dengan pasti adanya robekan pada vagina saat melahirkan, pijat perineum diketahui dapat mengurangi kemungkinan vagina perlu dijahit.
Menurut penelitian, pijat pada area perineum dapat mengurangi kebutuhan akan jahitan sebanyak 10 persen.
5. Membantu Mempercepat Persalinan
Selain mengurangi nyeri, pijat perineum juga dapat membantu mempercepat kepala bayi dikeluarkan. Hal ini berkat kelenturan pada area perineum karena rutinnya pijatan.
Perineum yang mudah meregang akan membuat kepala bayi akan keluar lebih cepat. Dengan begitu, proses persalinan akan berlangsung dengan cepat.
6. Membantu Keluhan Tertentu
Selain pada saat melahirkan, pijat perineum juga bermanfaat bagi wanita yang pernah mengalami cedera atau memiliki perineum yang kaku. Manfaat pijatan ini bisa diperoleh secara optimal jika dilakukan secara rutin.
Kapan Pijat Perineum Boleh Dilakukan?
Pijat perineum dapat dilakukan di sekitar minggu ke-35 kehamilan. Lakukan secara rutin sekitar 1-2 kali dalam seminggu hingga bayi lahir.
Tidak ada waktu terbaik yang direkomendasikan untuk melakukannya. Namun, pastikan untuk melakukan pijat di waktu luang.
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk pijat perineum ketika sedang mandi. Lakukan selama kurang lebih 5 menit pada setiap sesinya.
Bila perlu, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan atau bidan sebelum mulai melakukan pijat pada organ kewanitaan.
Bagaimana Cara Melakukan Pijat Perineum?
Pijatan sebaiknya dilakukan dengan tepat agar memperoleh manfaat yang diharapkan. Berikut ini adalah beberapa cara pijat perineum yang bisa Anda coba:
1. Pastikan Tangan Bersih
Bersihkan tangan terlebih dahulu sebelum mulai melakukan pijatan. Cucilah tangan Anda atau pasangan dengan menggunakan air mengalir.
Selain itu, pastikan kuku Anda atau pasangan telah dipotong terlebih dahulu untuk menghindari risiko luka dan infeksi.
2. Cari Posisi Nyaman
Sebelum memulai sesi pijat, carilah tempat dan posisi yang nyaman. Pastikan tempat untuk melakukan pijat perineum bebas dari gangguan.
Selain itu, Anda bisa meletakan bantal di bawah bokong. Tujuannya adalah untuk membuat pijatan lebih mudah dilakukan.
Apabila Anda melakukannya sendiri, tidak ada salahnya untuk menggunakan cermin. Letakkan di depan vagina untuk membantu mengetahui apa saja yang sedang Anda lakukan. Hal ini akan membantu Anda lebih terbiasa ke depannya.
3. Oleskan Pelumas
Langkah selanjutnya untuk melakukan pijat perineum adalah mengolesakan pelumas. Anda bisa mengunakan minyak alami untuk melumasi bagian yang akan dipijat dan menghindari gesekan.
Beberapa minyak alami yang dapat digunakan, seperti minyak zaitun, kelapa, bunga matahari, dan almond.
Baca Juga: Cara Melahirkan Normal: Tahapan, Manfaat, dan Tips
4. Lakukan Pijatan
Sebelum memulai sesi memijat, tariklah napas Anda secara perlahan untuk membantu tubuh relaks. Selanjutnya, ikuti beberapa cara pijat perineum berikut ini:
- Masukkan 1 hingga 2 jari ke dalam area perineum dalam keadaan ibu jari ditekuk. Area ini terletak di sekitar 2,5-4 sentimeter di bagian bawah vagina.
- Tekan ibu jari di sepanjang dinding belakang vagina (ke arah anus) dan ke samping area perineum sampai area ini sedikit meregang.
- Tahan peregangan hingga sekitar 1-2 menit.
- Lakukan pijatan kembali di bagian bawah vagina secara perlahan selama kurang lebih 2-3 menit.
- Pijat kembali menggunakan ibu jari ke bagian atas, luar, lalu ke bawah perineum hingga gerakan seperti membentuk huruf U.
- Ulangi pijatan dalam beberapa kali.
Nah, setelah mengetahui manfaat pijat perineum di atas, apakah Anda tertarik untuk mencobanya, tetapi masih ragu? Jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan atau bidan Anda terlebih dahulu, ya!
- Anonim. 2023. Perineal Massage. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/perineal-massage#:~:text=Perineal%20massage%20helps%20to%20prepare,risk%20of%20tearing%20during%20childbirth. (Diakses pada 26 Juni 2023).
- Marcin, Ashley. 2019. How to Do a Perineal Massage During Pregnancy. https://www.healthline.com/health/pregnancy/perineal-massage#. (Diakses pada 26 Juni 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Episiotomy: When It’s Needed, When It’s Not. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/episiotomy/art-20047282. (Diakses pada 26 Juni 2023).