Membayangkan proses persalinan bagi wanita yang baru pertama kali melahirkan adalah sesuatu yang kompleks. Selain melibatkan kesiapan fisik, melahirkan juga berpengaruh terhadap kondisi mental. Lantas, bagaimana rasanya melahirkan normal? Cek penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Melahirkan Terasa Sakit
Persalinan melalui vagina atau dikenal dengan persalinan normal terkenal dengan rasa sakitnya. Meski begitu, setiap wanita mengalami ketidaknyamanan yang berbeda-beda, bahkan jika Anda sudah pernah melahirkan sebelumnya.
Hal penting yang harus diketahui adalah rasa sakit ketika melahirkan merupakan rasa sakit yang dapat ditangani.
Pada dasarnya rahim memiliki banyak otot. Rasa sakit yang muncul saat proses persalinan muncul karena otot-otot ini berkontrasi untuk mendorong janin
Selain kontraksi otot rahim, rasa sakit ketika melahirkan juga dapat disebabkan oleh tekanan pada mulut rahim, tekanan pada kandung kemih dan usus, serta peregangan sendi dan tulang punggung karena membuka jalan lahir.
Lantas, seperti apa rasa sakit ketika melahirkan normal? Rasa sakit ini terasa lebih kuat daripada kram ketika menstruasi. Terkadang beberapa orang menggambarkan rasa sakitnya seperti ingin buang air besar.
Anda dapat merasakan sakit pada bagian perut, pangkal paha, dan punggung. Tidak hanya sakit, Anda juga bisa merasakan pegal.
Perlu diingat bahwa rasa sakit ini muncul pada minggu-minggu akhir kehamilan. Jika Anda merasakan sakit tersebut sebelum usia kehamilan 37 minggu, maka Anda perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
Baca Juga: Waspada! Trauma Pasca Melahirkan, Ini Cara Mengatasinya
Faktor yang Memengaruhi Rasa Sakit saat Persalinan
Perlu diingat bahwa rasa sakit saat melahirkan normal bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Rasa sakit yang dirasakan antara satu kehamilan dan kehamilan berikutnya juga berbeda.
Rasa sakit yang berbeda-beda ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya pengalaman melahirkan sebelumnya, dukungan keluarga, toleransi rasa sakit, ketakutan, kecemasan, dan genetik.
Beberapa faktor lain yang memengaruhi keparahan rasa sakit saat melahirkan normal, di antaranya:
1. Posisi Janin
Selama kehamilan, janin akan bergerak di dalam rahim. Idealnya, janin akan bergerak dengan posisi kepala di bawah mendekati mulut rahim ketika usia akhir kehamilan.
Namun pada beberapa kasus, posisi janin tidak dalam berada pada posisi ideal ini. Posisi janin bisa saja menyamping atau kaki berada di dekat mulut rahim.
Posisi ini akan memengaruhi rasa sakit saat persalinan. Posisi ideal umumnya akan memberikan rasa sakit yang lebih ringan jika dibandingkan dengan posisi lainnya.
2. Ukuran Bayi
Ukuran bayi yang dilahirkan juga dapat memengaruhi rasa sakit saat melahirkan, meskipun hal ini bukanlah faktor utama penentu rasa sakit.
Semakin besar ukuran bayi, maka proses persalinan akan semakin sulit. Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa sakit yang berlebihan.
Namun, beberapa wanita mengaku merasa sakit yang lebih ringan meskipun berat badan bayi yang lahir lebih besar daripada persalinan sebelumnya.
3. Tahap Pembukaan
Para wanita yang sudah pernah mengalami persalinan normal mengaku bahwa rasa sakit yang dirasakan akan semakin intens seiring dengan meningkatnya pembukaan.
Pada awal pembukaan, Anda akan merasakan perut terasa kencang dan mirip dengan kram ketika menstruasi. Rasa sakit ini akan semakin bertambah dan menyebar hingga area kaki ketika pembukaan semakin meningkat.
Ketika pembukaan lengkap, Anda akan merasakan rasa sakit puncak seperti ingin buang air besar. Melalui rasa sakit ini, tubuh memberi tanda bahwa persalinan siap dilakukan.
4. Durasi
Durasi melahirkan setiap wanita berbeda-beda, tergantung pada proses pembukaan mulut rahim. Semakin lama prosesnya, maka rasa sakit yang dirasakan bisa semakin parah.
Bolehkah Menggunakan Obat Pereda Nyeri Melahirkan?
Rasa sakit yang dirasakan saat kontraksi melahirkan berbeda-beda. Pada beberapa kasus, sejumlah wanita tidak mampu menahan rasa sakit yang dialami. Kondisi ini sebenarnya merupakan tanda dari tubuh untuk mengejan dan mendorong janin.
Pada beberapa kasus, dokter bisa saja memberikan anestesi pada wanita yang tidak sanggup untuk menahan rasa sakit. Namun, obat ini akan memberikan efek mati rasa pada seluruh tubuh atau pada tubuh bagian bawah.
Saat rasa sakit hilang atau muncul efek mati rasa, maka Anda tidak lagi bisa merasakan sensasi ketika mengejan. Oleh sebab itu, Anda perlu mengganti metode melahirkan dari normal menjadi operasi caesar.
Persalinan normal tanpa bantuan obat apa pun dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan kepercayaan diri ibu.
- Rasa sakit menjadi lebih ringan setelah persalinan selesai.
- Masa pemulihan lebih cepat.
- Ada ikatan batin kuat antara ibu dan bayi.
- Bayi menjadi tidak rewel dan lebih tenang.
- Menurunkan risiko depresi setelah melahirkan.
- Proses menyusui kemungkinan menjadi lebih mudah.
Cara Mengurangi Rasa Sakit saat Melahirkan
Jika Anda merasa cemas akan rasa sakit yang akan dirasakan ketika persalinan, jangan khawatir karena ini adalah hal yang normal. Namun, mengetahui informasi tentang bagaimana cara mengatasinya dapat membantu meredakan rasa cemas dan membuat Anda siap menghadapi persalinan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa sakit selama melahirkan, di antaranya:
1. Olahraga
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, mungkin Anda perlu mengubah jenis olahraga yang dilakukan. Namun, penting untuk tetap berolahraga selama hamil.
Olahraga teratur selama hamil dapat membantu mengontrol tekanan darah, suasana hati, dan menjaga berat badan dalam rentang normal. Kondisi inilah dapat mendukung proses persalinan normal.
2. Latihan Teknik Napas
Teknik bernapas selama persalinan dapat membantu mengontrol rasa sakit yang dialami. Metode bernapas yang benar dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks. Kondisi ini membuat otot-otot tubuh juga menjadi tidak tegang dan akhirnya rasa sakit kontraksi juga dapat berkurang.
3. Pijatan
Dukungan suami selama melahirkan dapat membantu istri mengatasi rasa sakitnya. Cobalah untuk mengusap atau memijat ringan kaki, tangan, punggung, dan bahu istri selama persalinan.
Selain itu, suami juga bisa memberikan pijatan di area perineum pada usia akhir kehamilan. Pijatan ini dapat membantu melindungi dan menyiapkan perineum untuk meregang saat persalinan.
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Vagina Robek saat Melahirkan Normal
4. Mendengarkan Musik
Musik diketahui dapat meredakan stres dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, musik juga dapat meningkatkan suasana hati.
Penelitian menemukan bahwa mendengarkan musik selama persalinan dapat membantu meringankan rasa sakit dan meredakan kecemasan.
5. Bergerak Selama Pembukaan
Berjalan, duduk di atas bola yoga, atau berdansa pelan dengan suami dapat membantu proses persalinan dan meredakan rasa tidak nyaman selama pembukaan.
Anda dapat mencoba berbagai posisi seperti duduk, berdiri, atau jongkok untuk meredakan rasa sakit. Posisi jongkok selama pembukaan dapat efektif menurunkan rasa sakit.
Pada akhirnya, rasa sakit yang dirasakan saat melahirkan bisa berbeda-beda. Namun, ingatlah bahwa Anda tidak sendiri, karena di sekitar Anda terdapat tim medis terlatih dan orang-orang tercinta yang menemani.
- Anonim. 2018. Dealing With Pain During Childbirth. https://kidshealth.org/en/parents/childbirth-pain.html. (Diakses pada 10 Mei 2023).
- Anonim. 2020. Fetal Positions for Birth. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9677-fetal-positions-for-birth. (Diakses pada 10 Mei 2023).
- Anonim. 2022. Vaginal Delivery. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23097-vaginal-delivery. (Diakses pada 10 Mei 2023).
- Crider, Catherine. 2020. How Painful Is Childbirth, Really? https://www.healthline.com/health/pregnancy/how-painful-is-childbirth. (Diakses pada 10 Mei 2023).
- Harvey-Jenner Catriona. 2018. How Painful Is Childbirth? Well, We Asked 8 Mums. https://www.cosmopolitan.com/uk/body/a22527450/how-painful-is-childbirth/. (Diakses pada 10 Mei 2023).