Memasuki trimester ketiga, gerakan janin semakin kuat dan terlihat jelas dari luar perut. Namun ketika mendekati kelahiran, gerakan janin bisa berkurang. Apas penyebab gerakan janin berkurang? Simak penjelasannya dalam ulasan di bawah ini!
Penyebab Gerakan Janin Mulai Berkurang di Trimester Akhir Kehamilan
Ada berbagai kemungkinan penyebab penurunan gerakan janin. Sebagian besar tidak memprihatinkan atau normal, namun terkadang tidak merasakan tendangan bayi Anda bisa menjadi tanda bahwa ada masalah atau mengkhawatirkan.
Dari yang normal hingga mengkhawatirkan, berikut ini penyebab gerakan janin berkurang:
1. Hubungan Seks
Gerakan seks dapat menyebabkan janin menjadi lebih terjaga atau mengantuk. Gerakan ritmis seks atau orgasme bisa membuat janin tertidur sehingga menyebabkan penurunan gerakan janin.
2. Gerakan Tubuh
Mirip dengan gerakan hubungan seks, gerakan tubuh lainnya dapat menidurkan bayi Anda. Inilah yang membuat gerakan janin berkurang.
3. Melakukan Aktivitas atau Tugas
Meskipun ibu tidak berolahraga, apa pun yang membuat Anda bangun atau bergerak bisa membuat jani lelah. Anda mungkin memerhatikan ketika keluar rumah di siang hari, bayi Anda tidur. Tapi saat Anda sedang istirahat, janin tiba-tiba aktif.
4. Janin Tidur
Untuk sejumlah alasan, gerakan janin mungkin berkurang karena bayi sedang tidur. Setelah sekitar 7 bulan, janin akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur dalam rahim.
5. Ukuran Bayi
Faktor lain yang menjadi penyebab gerakan janin berkurang di akhir kehamilan adalah ukuran bayi. Saat bayi tumbuh, ia mengambil lebih banyak ruang di dalam rahim, yang berarti lebih sedikit ruang baginya untuk bergerak, mengurangi gerakan yang Anda rasakan.
Baca Juga: Mengenal Penyebab dan Risiko Obesitas pada Ibu Hamil
6. Kelahiran Semakin Dekat
Saat mendekati hari perkiraan lahir (HPL), Anda mungkin menyadari gerakan menjadi kurang sering atau kurang kuat. Ini bisa jadi karena bayi sudah turun ke panggul untuk bersiap-siap lahir. Ketika ini terjadi, kemungkinan bayi kurang aktif.
7. Air Ketuban Berlebihan
Terlalu banyak air ketuban dapat memberikan efek bantalan, membuat ibu cenderung tidak merasakan gerakan janin. Ketika jumlah cairan berkurang, janin lebih sulit bergerak.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit air ketuban harus dipantau oleh dokter, tetapi biasanya tidak memengaruhi kesehatan kehamilan Anda.
8. Fetal Distress
Fetal distress atau gawat janin adalah ketika bayi tidak memperoleh cukup oksigen akan mengalami penurunan gerakan dan bahkan bisa berhenti bergerak.
Gangguan suplai oksigen dapat disebabkan oleh masalah tali pusat atau solusio plasenta. Ini adalah masalah serius yang membutuhkan pemantauan terus menerus. Dokter mungkin juga menyarankan untuk segera melakukan persalinan.
Jika Anda merasakan adanya penurunan gerakan janin secara tiba-tiba selama beberapa jam, segera hubungi dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Baca Juga: 11 Hal yang Harus Dipersiapkan di Trimester Ketiga Kehamilan
Ibu Tetap Perlu Menghitung Gerakan Janin
Meskipun berkurangnya gerakan janin pada trimester ketiga merupakan hal yang normal, namun sebaiknya ibu hamil tetap memonitor gerakan janin. Jika gerakan janin berkurang drastis, maka perlu dilakukan pemeriksaan USG dan detak jantung bayi untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
Memasuki bulan kedelapan atau kesembilan, banyak dokter menyarankan pada pasiennya untuk menghitung setiap tendangan bayi. Umumnya Anda disarankan untuk menghitung 10 gerakan bayi seperti menendang, memukul, atau menggulung dalam jangka waktu dua jam. Jika gerakan bayi kurang dari itu, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Baca Juga: Ketahui Lebih Dalam Penyebab dan Bahaya Bayi Terlilit Tali Pusar
Tips Memancing Agar Janin Bergerak Kembali
Jika Bunda khawatir dan ingin meningkatkan gerakan janin untuk menenangkan pikiran Anda, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk memancing bayi Anda lebih aktif. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Pijat atau Tekan Perut secara Perlahan
Cara ini untuk melihat apakah bayi menendang ke belakang. Memijat dan menekan perut Anda dengan lembut setinggi kepala bayi dapat menyebabkan gerakan pada janin.
2. Minum Segelas Air Dingin atau Jus
Ada beberapa bukti bahwa perubahan suhu bisa mendorong janin untuk kembali bergerak. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa gula dalam jus juga dapat merangsang gerakan.
3. Makan Camilan Sehat
Mirip dengan minum jus, makan bisa menyebabkan peningkatan gula darah Anda, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan gula darah pada janin. Peningkatan sedikit energi yang diberikan oleh gula mungkin cukup untuk merangsang gerakan janin.
4. Berjalan atau Olahraga Ringan Sejenak
Melakukan olahraga ringan atau sekadar berjalan di depan rumah dapat membangunkan janin yang sedang tidur dan mendorong untuk bergerak.
5. Ubah Posisi
Jika Bunda sedang berbaring, bergulinglah secara perlahan, dan jika Anda sedang berdiri, duduklah, atau sebaliknya. Perubahan posisi ini mungkin diperlukan untuk membuat janin untuk menendang lagi.
6. Bicara dengan Janin
Janin mengembangkan kemampuan untuk mendengar suara di dalam rahim sekitar 18 minggu dan di luar rahim pada usia kehamilan sekitar 28 minggu. Berbicara pada bayi dapat membangunkannya atau memancing janin untuk menendang atau bergoyang.
Nah, itu dia ulasan tentang penyebab gerakan janin berkurang di trimester akhir kehamilan dan cara mudah memancing janin untuk bergerak. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Danielsson, Krissi. 2022. When to Worry About Decreased Fetal Movement. https://www.verywellfamily.com/what-to-do-if-your-baby-is-not-kicking-2371400 (Diakses pada 22 Juni 2023)
- Larson, Jennifer. 2023. Have Your Baby’s Movements Changed? Here’s When to Worry. https://www.healthline.com/health/pregnancy/when-to-worry-about-fetal-movement (Diakses pada 22 Juni 2023)
- Westall, Riannon. 2023. 8 Causes of Fetal Movement Decrease in Third Trimester + What to Do. https://www.babydoppler.com/blog/8-causes-of-fetal-movement-decrease-in-third-trimester-what-to-do/ (Diakses pada 22 Juni 2023)