Terbit: 24 August 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Obat penguat kandungan dibutuhkan untuk mencegah keguguran. Meski keguguran adalah kondisi yang sepenuhnya tidak bisa dicegah, Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk memperkuat janin, salah satunya dengan mengonsumsi obat atau suplemen khusus ibu hamil.

5 Obat Penguat Kandungan untuk Mencegah Keguguran

Alasan Ibu Hamil Membutuhkan Obat Penguat Kandungan

Keguguran selama kehamilan dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti masalah pada janin dan rahim yang lemah atau inkompetensi serviks. Oleh sebab itu, keguguran termasuk dalam komplikasi kehamilan yang sulit untuk dicegah. 

Sebenarnya, penyebab paling umum keguguran adalah janin yang tidak berkembang dengan normal. Sekitar 50 persen dari kasus keguguran disebabkan kelainan kromosom janin. 

Pada kasus yang jarang, keguguran juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan ibu, seperti diabetes, infeksi, masalah hormon, masalah pada rahim, dan penyakit tiroid. 

Dokter pada umumnya akan memberikan obat penguat kandungan jika wanita hamil memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dapat memengaruhi kehamilan. 

Selain itu, obat untuk menguatkan kandungan juga dapat diberikan pada wanita yang pernah memiliki riwayat keguguran. 

Jenis Obat Penguat Kandungan

Sebelum menjelaskan mengenai obat apa saja yang bisa dikonsumsi, perlu Anda ketahui bahwa terdapat faktor-faktor yang menyebabkan sebagian besar keguguran tidak dapat dihindari. Masalah-masalah ini termasuk kelainan kromosom dan masalah perkembangan janin.

Meskipun terkadang penyebab keguguran dapat ditemukan, sering kali tidak ada penjelasan pasti mengenai kondisi yang mendasarinya. Berikut adalah berbagai obat penguat kandungan yang sebaiknya Anda ketahui, di antaranya:

1. Progesteron

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Women’s Health menemukan bahwa hormon progesteron berguna untuk menjaga kandungan tetap kuat, terutama saat trimester awal kehamilan. 

Hormon progesteron akan mempersiapkan dinding rahim untuk implantasi, membuat penempelan sel telur yang sudah dibuahi menjadi lebih kuat, serta membuat kantung ketuban menjadi lebih kuat.

Oleh sebab itu, dokter bisa memberikan obat progesteron jika melihat kondisi kehamilan rentan untuk keguguran.

Baca Juga12 Mitos Keguguran yang Harus Anda Ketahui Faktanya

2. Asam Folat

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari dapat mengurangi risiko cacat lahir yang dapat menyebabkan keguguran. Asupan nutrisi ini bahkan sudah bisa dipenuhi saat memulai program hamil, agar kelak ketika mengandung asupan sudah tercukupi.

Ibu hamil dengan kondisi kandungan sehat berisiko lebih rendah mengalami persalinan prematur dan keguguran.

3. Prednisolone

Obat penguat kandungan lainnya yang bisa digunakan adalah prednisolone. Obat golongan kortikostereoid ini dipercaya dapat mencegah keguguran berulang yang dialami oleh wanita.

Pengobatan steroid ini bekerja dengan mengurangi sel natural killer (NK) di uterus. Sel NK bertanggung jawab untuk menghancurkan sel yang terinfeksi dan kanker di bagian lain tubuh.

Sebuah penelitian mengungkapkan, sebagian besar wanita yang mengalami keguguran berulang memiliki sel NK yang tinggi.

Sel NK yang tinggi membentuk lebih banyak pembuluh darah selama tahap awal kehamilan. Meski bisa digunakan sebagai obat penguat kandungan, klaim tersebut masih membutuhkan penelitian lanjutan.

4. Sitagliptin

Sebuah penelitian menemukan bahwa obat diabetes yaitu sitagliptin dapat digunakan untuk mengoptimalkan lapisan rahim dan mengurangi risiko keguguran pada wanita yang telah mengalami keguguran. Obat ini memiliki fungsi untuk meningkatkan sel punca.

Peningkatan sel punca telah terbukti meningkatkan pembaruan lapisan rahim dan mengurangi peradangan pada awal kehamilan. Para peneliti menemukan peningkatan rata-rata jumlah sel punca sebesar 68% pada wanita yang menggunakan sitagliptin secara penuh.

Meski begitu, klaim ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat efektivitasnya.

5. Vitamin D

Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita dengan tingkat vitamin D yang cukup dapat mengurangi risiko keguguran. Para peneliti mendefinisikan tingkat Vitamin D di bawah 30 nanogram per mililiter tidaklah cukup.

Meski begitu, peneliti mencatat bahwa studi tersebut tidak membuktikan sebab dan akibat. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah memberikan suplemen vitamin D kepada wanita yang berisiko keguguran dapat meningkatkan peluang kehamilan dan kelahiran hidup.

Apakah Obat Penguat Kandungan Memiliki Efek Samping?

Obat yang diminum oleh ibu hamil dapat melewati plasenta dan mencapai janin yang sedang berkembang. Banyak wanita yang tidak menyadari potensi bahaya yang ditimbulkannya. Beberapa obat tertentu mungkin menyebabkan keterlambatan perkembangan, cacat intelektual, dan lahir mati.

Pada dasarnya, efek samping obat penguat kandungan berbeda-beda tergantung jenisnya. Secara umum obat jenis ini menimbulkan pusing, mual, sering mengantuk, diare, atau hidung tersumbat.

Meski begitu, tidak semua ibu hamil mengalami efek samping tersebut. Mungkin beberapa efek samping tidak seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Konsultasi dengan dokter kandungan diperlukan sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk:

  • Obat resep.
  • Obat nonresep.
  • Suplemen nutrisi (seperti vitamin).
  • Terapi komplementer (seperti pengobatan herbal).

Anda juga harus memberi tahu dokter atau bidan jika merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang, meskipun hanya menggunakannya sekali.

Cara Mencegah Keguguran

Setelah mengetahui berbagai fungsi obat penguat kandungan seperti di atas, hal penting yang harus diketahui adalah menerapkan strategi tertentu untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat. Berikut beberapa langkah yang harus Anda lakukan di antaranya:

1. Konsumsi Makanan yang Bergizi

Anda mungkin sudah mengonsumsi vitamin prenatal atau obat penguat kandungan, namun asupan yang sehat adalah cara terbaik untuk mendapatkan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memberi makan janin.

Sebuah penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi berbagai buah dan sayuran segar setiap hari dapat secara signifikan menurunkan kemungkinan mengalami keguguran.

2. Rutin Berolahraga

Meski hamil membuat gerak tubuh menjadi terbatas, rutinitas olahraga tetap harus rutin dilakukan. Namun hal penting yang harus diperhatikan adalah olahraga tidak boleh dilakukan berlebihan, karena justru berisiko meningkatkan keguguran.

3. Membatasi Asupan Kafein

Beberapa dokter menyarankan ibu hamil untuk membatasi asupan kafein tidak lebih dari 200 miligram sehari atau kira-kira dua cangkir kopi, teh, atau minuman berkafein lainnya. Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan batas aman mengonsumsi kafein.

Baca Juga8 Faktor Penyebab Keguguran Berulang dan Tips Mencegahnya

4. Mengelola Stres

Selain meningkatkan mood secara keseluruhan, tetap rileks juga dapat membantu kesehatan kehamilan Anda. Dalam sebuah penelitian, wanita yang mengatakan bahwa mereka merasa bahagia, santai, dan stres yang  terkendali, 60 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami keguguran.

5. Mengontrol Diabetes dan Kondisi Kronis Lainnya

Peningkatan gula darah dapat menyebabkan kelainan bawaan dan keguguran berikutnya, jadi wanita dengan diabetes harus mengontrol kondisinya. Rencana tindakan terbaik adalah menemui dokter sebelum hamil untuk mengoptimalkan kesehatan Anda.

Selain diabetes, kondisi  lain yang harus mendapatkan perhatian adalah tekanan darah tinggi atau penyakit autoimun. Mengelola penyakit kronis dapat membantu mencegah keguguran saat Anda hamil. Melakukan perawatan di awal kehamilan adalah kunci keberhasilan kehamilan pada wanita dengan kondisi medis kronis.

Keguguran merupakan komplikasi kehamilan yang umum dialami. Dokter dapat memberikan obat yang efektif untuk memperkuat kandungan sesuai dengan kondisi tubuh wanita hamil. Langkah ini dapat menurunkan risiko keguguran. Selain itu, Anda juga dapat menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah keguguran.

  1. Anonim. 2020. Diabetes drug may help prevent recurrent miscarriage in some women. https://www.nihr.ac.uk/news/diabetes-drug-may-help-prevent-recurrent-miscarriage-in-some-women/23601. (Diakses pada 15 Mei 2023).
  2. Anonim. Pregnancy – medication, drugs and alcohol. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-medication-drugs-and-alcohol. (Diakses pada 15 Mei 2023).
  3. Gray, Richard. 2008. Drug treatment developed to prevent miscarriages. https://www.telegraph.co.uk/news/health/2712200/Drug-treatment-developed-to-prevent-miscarriages.html. (Diakses pada 15 Mei 2023).
  4. Haller, Sonja. 2018. Vitamin D deficiency tied to miscarriages, study says. https://www.usatoday.com/story/life/allthemoms/2018/05/31/study-vitamin-d-can-reduce-risk-second-miscarriage/660321002/. (Diakses pada 15 Mei 2023).
  5. Holland, Kimberly. 2019. Can You Prevent Miscarriage?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/how-to-prevent-miscarriage. (Diakses pada 15 Mei 2023).
  6. Mayo Clinic Staff. 2021. Miscarriage. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pregnancy-loss-miscarriage/symptoms-causes/syc-20354298. (Diakses pada 15 Mei 2023).
  7. University of Birmingham. 2019. Progesterone could increase births in women with early pregnancy bleeding and previous miscarriage. https://www.sciencedaily.com/releases/2019/05/190508185841.htm. (Diakses pada 15 Mei 2023).
  8. Vengrow, Bonnie Gibbs. 2023. How to Prevent Miscarriage: Is There Anything You Can Do?. https://www.parents.com/pregnancy/complications/miscarriage/preventing-miscarriage-is-there-anything-you-can-do/. (Diakses pada 15 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi