Terbit: 4 July 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Setiap orang punya opini sendiri seputar morning sickness (mual dan muntah) serta beberapa memiliki solusi yang sudah dipercaya turun temurun. Masalahnya, beberapa informasi yang beredar adalah mitos. Simak ulasan lengkap seputar mitos morning sickness pada artikel ini.

8 Mitos Seputar Morning Sickness yang Banyak Dipercaya

Mitos Morning Sickness yang Perlu Diketahui Oleh Bumil

Morning sickness atau mual dan muntah selama hamil merupakan masalah umum yang dihadapi oleh banyak ibu hamil. Jika sedang mengalaminya, Anda mungkin banyak mendengar saran dan informasi seputar morning sickness dan kerabat maupun teman.

Namun, tahan dulu untuk langsung percaya informasi tersebut. Bisa saja informasi yang diberikan ternyata adalah mitos yang sudah banyak menyebar di masyarakat. 

Beberapa mitos tentang morning sickness yang perlu diketahui oleh ibu hamil, di antaranya adalah:

1. Morning Sickness Membawa Dampak Buruk Bagi Janin

Ada mitos yang mengatakan bahwa morning sickness bisa membahayakan janin. Namun, faktanya morning sickness merupakan hal yang wajar dirasakan oleh ibu hamil. 

Morning sickness dalam tahap ringan tidak berbahaya bagi janin. Namun, beberapa bumil bisa merasakan mual dan muntah yang sangat parah hingga mendapatkan diagnosis hiperemesis gravidarum. 

Apabila Anda merasa mual dan muntah hingga tidak bisa makan atau minum, maka Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat. 

Baca JugaPenyebab dan Cara Mengatasi Mual Muntah saat Hamil

2. Morning Sickness Hanya Terjadi pada Pagi Hari

Sesuai namanya, banyak bumil menganggap bahwa morning sickness hanya dirasakan pada pagi hari. Padahal, faktanya tidaklah demikian. Rasa mual bisa dirasakan ibu hamil kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam. 

Beberapa ibu hamil bahkan merasa mual sepanjang hari dan tidak jarang mengganggu aktivitas. Namun, ada juga ibu hamil yang tidak merasakan mual sama sekali sepanjang kehamilannya.

Istilah morning sickness muncul akibat rasa mual yang umumnya dirasakan ibu hamil pada pagi hari karena kondisi perut yang kosong. 

3. Morning Sickness Hanya Dirasakan Bumil pada Trimester Pertama

Memang banyak ibu hamil yang mengaku tidak terlalu merasa mual atau bahkan tidak lagi merasa mual setelah melewati trimester pertama kehamilan. Namun, bukan berarti rasa mual hanya pada trimester pertama. 

Faktanya, beberapa bumil bisa merasakan mual dari awal hingga akhir kehamilan, bahkan hingga menjelang persalinan.

Rasa mual yang lebih intens pada trimester pertama mungkin terjadi karena tubuh beradaptasi dengan perubahan hormon akibat kehamilan. 

4. Morning Sickness Hanya Terjadi pada Kehamilan Pertama

Mitos berikutnya yang banyak dipercaya oleh para ibu hamil adalah rasa mual dan muntah hanya akan dirasakan ketika menjalani kehamilan pertama. Faktanya, rasa mual dan muntah dapat dirasakan pada kehamilan berapapun. 

Ibu hamil kerap merasakan morning sickness yang lebih parah pada kehamilan pertama karena tubuh belum siap untuk merasakan kehamilan. Selain itu, wanita yang hamil untuk pertama kali merasa lebih cemas dan stres sehingga rasa mual bisa lebih parah. 

5. Makan Berlebihan dapat Menyebabkan Morning Sickness

Tidak sedikit pula ibu hamil yang percaya bahwa makan dalam jumlah banyak dapat memperparah gejala morning sickness. Faktanya, perut yang kosong justru dapat membuat rasa mual menjadi semakin parah. 

Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk makanan dalam frekuensi sering tetapi porsinya kecil. Dengan cara ini, Anda tidak akan merasa terlalu kenyang tetapi perut tidak kosong. 

6. Jika Tidak Mengalami Morning Sickness, Berarti kehamilan Tidak Sehat

Ada juga yang mengatakan bahwa ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness berarti kehamilannya tidak normal. Padahal tidak ada kaitan antara kondisi kehamilan sehat dan morning sickness. 

Meskipun tidak mengalami morning sickness, Anda tetap bisa menjalani kehamilan yang sehat. 

7. Mengalami Morning Sickness Berarti Hamil Anak Laki-Laki

Mitos populer lainnya adalah kaitan antara morning sickness dan jenis kelamin janin dalam kandungan. Padahal, tidak ada hubungannya antara rasa mual dengan jenis kelamin janin.

Apabila ingin mengetahui jenis kelamin janin, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui jenis kelamin janin. Namun, jenis kelamin baru bisa diketahui ketika memasuki usia kehamilan 4 bulan.

Baca JugaPenyebab dan Cara Mengatasi Pusing saat Hamil, Bumil Perlu Tahu

8. Makanan Asam dapat Meredakan Gejala Morning Sickness

Anda pasti pernah mendengar bahwa makan makanan asam dapat meredakan rasa mual. Makan makanan asam memang bisa menyegarkan, tetapi rasa mual tidak sepenuhnya hilang. 

Ibu hamil boleh saja makan makanan asam, tetapi perlu diperhatikan porsinya. Apabila makanan asam dikonsumsi secara berlebihan, maka Anda mungkin akan memiliki masalah kesehatan yang berkaitan dengan pencernaan. 

Itu dia beberapa mitos yang berkaitan dengan morning sickness. Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar kehamilan dan morning sickness, jangan ragu untuk bertanya langsung kepada dokter kandungan. Dokter akan membantu memberikan jawaban yang tepat. 

  1. Anonim. 2021. Common Myths About Pregnancy. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/common-myths-about-pregnancy. (Diakses pada 30 Juni 2023).
  2. Anonim. 2022. Morning Sickness: Myths and Facts. https://www.baby-chick.com/morning-sickness-myths-and-facts/, (Diakses pada 30 Juni 2023). 
  3. American Pregnancy Association. Morning Sickness. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/morning-sickness-during-pregnancy/. (Diakses pada 30 Juni 2023).
  4. Weiss, Robin Elise. 2021. What Can I Expect From Morning Sickness? https://www.verywellfamily.com/morning-sickness-2759248. (Diakses pada 30 Juni 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi