Ini Alasan Ibu Hamil Tidak Mengalami Morning Sickness saat Hamil

Bagi kebanyakan orang, salah satu tanda dari kehamilan adalah mengalami penurunan nafsu makan bahkan mual. Kondisi ini dikenal juga dengan morning sickness. Namun, ternyata tidak semua wanita mengalami morning sickness. Apakah ini normal?

Penyebab Ibu Hamil Tidak Alami Morning Sickness

Jika Anda tidak mengalami mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan, maka tidak perlu khawatir. Faktanya, hampir 30 persen wanita hamil atau yang pernah hamil mengaku tidak mengalami morning sickness. 

Morning sickness sebenarnya merupakan gangguan umum pada awal kehamilan yang ditandai dengan mual dan muntah. Gangguan ini disebabkan oleh perubahan pada tubuh, berupa perubahan fisik dan perubahan hormon. 

Pada awal kehamilan, beberapa hormon yang mendukung kehamilan akan mengalami kenaikan drastis. Hormon yang mengalami kenaikan, yaitu hormon human chorionic gonadotropin atau hormon hCG, esterogen, dan progesteron. 

Pada kebanyakan kasus, tubuh wanita hamil tidak bisa menyesuaikan perubahan ini sehingga muncul sensai mual. 

Tidak mengalami morning sickness selama hamil, berarti tubuh Anda dapat menyesuaikan perubahan hormon dengan baik. 

Meskipun kenaikan dan penurunan hormon hCG serta rasa mual datang secara bersamaan, tetapi sebenarnya kedua hal ini tidak berhubungan. Beberapa wanita tidak mengalami morning sickness walaupun jumlah hormon hCG dalam tubuhnya meningkat drastis. 

Beberapa wanita bahkan mengalami mual dan muntah yang parah dan terus berlanjut pada usia kehamilan yang lebih besar. Hal ini bisa menjadi tanda hiperemesis gravidarum. Mual dan muntah yang berlebihan tidak bisa dianggap sepele karena dapat menyebabkan dehidrasi dan komplikasi yang membahayakan bayi dan ibu. 

Jika mengalami mual dan muntah selama hamil, maka beberapa perubahan pola makan diketahui dapat mengurangi dan mengatasi gejalanya. Anda disarankan untuk minum lebih banyak air, makan sering dalam porsi kecil, makan makanan yang tawar dan konsumsi suplemen vitamin B6. 

Baca Juga: Apa Saja Tanda Ibu Hamil Kurang Minum? Cek Selengkapnya di Sini

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti dari morning sickness. Selain perubahan hormon, ada beberapa faktor lain yang diketahui dapat meningkatkan risiko intensitas mual dan muntah, beberapa di antaranya adalah hamil pertama kali, mengandung anak kembar, dan sering mabuk perjalanan. 

Selain itu, mual dan muntah saat hamil juga dapat disebabkan oleh kondisi tubuh Ibu, seperti stres, sakit liver, gangguan kelenjar tiroid, dan obesitas. 

Jika Anda khawatir karena tidak mengalami morning sickness, maka cara terbaik untuk mengatasinya adalah melakukan pemeriksaan ke dokter. Anda sudah bisa menjalani pemeriksaan USG saat usia kehamilan mencapai 6 sampai 9 minggu. Saat ini Anda juga sudah dapat mendengar detak jantung janin.

Mendengarkan detak jantung janin dapat memberikan rasa lega bahwa janin dalam kandungan tumbuh dengan baik dan sehat. Anda juga dapat bertanya tentang segala kecemasan seputar kehamilan kepada dokter, termasuk tentang morning sickness.

Tidak mengalami morning sickness bukan gejala dari keguguran. Namun, jika morning sickness tiba-tiba menghilang maka Anda patut waspada karena ini adalah gejala dari keguguran.

Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami perubahan mendadak pada tubuh, termasuk hilangnya mual dan muntah secara tiba-tiba. 

Baca juga: Mengenal Mitos dan Fakta terkait Morning Sickness

Akhirnya, gejala mual dan muntah umum dialami pada awal kehamilan. Meskipun disebut morning sickness, tetapi gejala ini dapat muncul kapan saja. Banyak orang yang tidak mengalami morning sickness dan tetap memiliki kehamilan sehat, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika tidak mengalaminya. 

Saat hamil, Anda perlu menjaga kondisi psikologis. Stres saat hamil dapat memberikan dampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin.