Terbit: 10 June 2020 | Diperbarui: 31 August 2023
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Blighted ovum (kehamilan kosong) adalah salah satu penyebab keguguran paling umum di awal kehamilan. Kasus ini banyak terjadi pada awal kehamilan bahkan sebelum Anda sadar akan kehamilan. Ketahui apa itu blighted ovum, gejala, penyebab, penanganan, dan pencegahan.

Blighted Ovum (Hamil Kosong): Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Apa Itu Blighted Ovum?

Blighted ovum adalah kehamilan kosong di mana sel telur di dalam rahim tidak berkembang menjadi embrio (tahap awal perkembangan janin) walaupun kantung plasenta tetap berkembang. Kehamilan ini awalnya terdeteksi seperti kehamilan normal dimana sel telur menghasilkan hormon chorionic gonadotropin (hCG) yang muncul sebagai tes kehamilan positif.

Kehamilan kosong atau yang disebut juga kehamilan anembryonic akan menyebabkan keguguran dalam usia kandungan 7-12 minggu. Hamil kosong adalah penyebab keguguran utama pada usia awal kehamilan yang mungkin terjadi bahkan saat seorang wanita tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

Gejala Blighted Ovum

Tanda-tanda hamil kosong sering tidak disadari hingga wanita tersebut mengalami keguguran di masa awal kehamilan. Anda tetap memiliki tanda-tanda kehamilan seperti telat menstruasi, nyeri payudara, tes kehamilan positif, hingga gejala kehamilan yang meyakinkan lainnya.

Pada usia awal kehamilan (di bawah 20 minggu), sel telur yang gagal berkembang menjadi embrio akan dirasakan oleh tubuh. Gejala kehamilan akan menghilang dan Anda mengalami tanda-tanda keguguran.

Berikut ini adalah tanda-tanda hamil kosong:

  • Bercak atau Pendarahan Vagina: Gejala ini umum terjadi pada masa awal kehamilan, namun bila Anda mengalami pendarahan hebat yang tidak dapat dijelaskan, segera hubungi dokter.
  • Kram Parah: Gejala ini juga merupakan tanda awal kehamilan, namun bila gejala ini disertai dengan pendarahan dan demam maka dikhawatirkan sebagai komplikasi kehamilan.
  • Hormon hCG Menurun: Hormon hCG diproduksi saat Anda hamil. Hormon ini akan menurun dan Anda mulai kehilangan tanda-tanda kehamilan lainnya.
  • Tidak Merasakan Tanda Kehamilan: Anda akan merasakan gejala kehamilan menghilang, seperti tidak nyeri payudara lagi dan kehamilan kosong.
  • Hasil Ultrasonologi: Hamil kosong hanya dapat ditentukan dari hasil USG. Dokter akan memberikan diagnosis apabila embrio tidak berkembang.

Anda harus memeriksakan ke dokter apabila Anda mengalami tanda-tanda hamil kosong. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan USG lanjutan untuk memastikan perkembangan embrio.

Baca Juga18 Komplikasi Kehamilan yang Harus Diwaspadai

Kapan Harus ke Dokter?

Pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal dokter atau bidan sangat penting untuk dilakukan. Dokter akan memberitahu bila ada risiko komplikasi kehamilan atau gangguan perkembangan kesehatan ibu dan janin.

Pemeriksaan dini akan membantu untuk mendeteksi gangguan kesehatan ibu dan janin sejak awal sehingga dokter dapat memberikan opsi perawatan atau pencegahan masalah kehamilan yang lebih tepat. Apabila mengalami perdarahan banyak yang tidak kunjung berhenti, sebaiknya segera periksa ke rumah sakit terdekat.

Penyebab Blighted Ovum

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab hamil kosong. Faktor utama yang bisa menyebabkan kondisi ini adalah gangguan kromosom atau struktur genetik. 

Kehamilan diawali dengan pembelahan sel telur dalam kurun waktu beberapa jam setelah dibuahi. Sel telur ini kemudian akan berkembang menjadi embrio dalam 8-10 hari serta mulai tertanam di dinding rahim. Setelah tahap ini, tubuh akan mengenali kehamilan, sehingga terjadi kenaikan hormon kehamilan dan terbentuk plasenta. 

Pada kasus blighted ovum, sel telur yang sudah dibuahi tidak berkembang atau berhenti berkembang. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, antara lain:

  • Infeksi saluran reproduksi
  • Obat dan vaksin tertentu
  • Gangguan endokrin
  • Masalah hormon
  • Konsumsi alkohol
  • Status gizi wanita
  • Kualitas sel sperma atau sel telur yang buruk

Kehamilan kosong dapat terjadi pada kehamilan pertama atau bahkan pada kehamilan selanjutnya lebih dari satu kali.

Apabila Anda pernah mengalami keguguran akibat kehamilan kosong, Anda harus rajin konsultasi ke dokter apabila merencanakan kehamilan selanjutnya. Sebagian besar wanita dengan pengalaman kehamilan kosong juga dapat hamil dengan sehat pada kehamilan selanjutnya.

Diagnosis Blighted Ovum

Pada umumnya, Anda akan mengalami gejala kehamilan normal hingga muncul gejala-gejala keguguran. Tes kehamilan dengan test pack tidak mampu menunjukkan kehamilan tersebut adalah kehamilan normal atau kehamilan kosong. 

Satu-satunya metode pemeriksaan yang bisa membantu menetapkan diagnosis blighted ovum adalah dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan kehamilan tersebut akan memberi informasi kesehatan janin secara lengkap. Hasil sonogram akan memberikan informasi tentang plasenta dan bagaimana embrio berkembang.

Kasus hamil kosong umumnya akan bisa diketahui pada usia kehamilan 8-13 minggu. Jika dilakukan diagnosis pada usia kehamilan terlalu cepat atau kurang dari 8 minggu, maka risiko salah diagnosis lebih tinggi. 

Oleh sebab itu, dokter umumnya akan menunggu hingga usia kehamilan 9 minggu. Jika muncul gejala keguguran lebih awal, maka dokter akan melakukan penanganan lebih cepat. Perdarahan vagina berat dapat meningkatkan risiko anemia

Apabila Anda mengalami kehamilan kosong yang berulang, maka dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan beberapa pemeriksaan untuk mencari tahu penyebabnya.

Beberapa pemeriksaan yang mungkin akan disarankan, antara lain:

  • Kadar follicle stimulating hormone (FSH) atau anti-mullerian hormone (AMH). kedua hormon ini berfungsi meningkatkan kualitas sel telur.
  • Analisis semen. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan kualitas sperma. 

Penanganan Blighted Ovum 

Setelah mendapatkan diagnosis kehamilan kosong, Anda perlu mendiskusikan langkah selanjutnya dengan dokter. 

Pada umumnya, dokter akan memberikan beberapa pilihan perawatan, beberapa di antaranya adalah:

1. Menunggu Keguguran Alami

Setelah mengetahui embrio tidak berkembang, maka Anda bisa menunggu hingga tanda-tanda keguguran muncul secara alami. Umumnya, keguguran ini ditandai dengan perdarahan seperti menstruasi. 

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan rahim telah bersih dari jaringan kehamilan dan siap untuk hamil kembali.

2. Kuret

Kuretase atau dilatasi dapat menjadi pilihan untuk memastikan jaringan sisa kehamilan kosong terangkat sepenuhnya. Prosedur ini dilakukan dengan membuka serviks dan mengangka kantung kehamilan yang ada di dalam rahim. 

Melalui pemeriksaan ini, dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab keguguran. Jaringan yang sudah diangkat akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti. 

3. Konsumsi Obat-obatan

Beberapa wanita yang mengalami kehamilan kosong akan memilih untuk konsumsi obat-obatan, seperti misoprostol. Namun, konsumsi obat ini tentu harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. 

Pasalanya, obat-obatan yang diberikan berguna untuk meluruhkan jaringan dalam rahim, sehingga Anda akan merasakan perdarahan yang disertai dengan nyeri atau kram perut. 

Komplikasi Blighted Ovum

Risiko komplikasi blighted ovum muncul bersama dengan prosedur penanganannya. Meskipun jarang terjadi, beberapa komplikasi yang bisa muncul akibat prosedur penanganan rahim kosong, antara lain:

  • Timbul jaringan parut
  • Perdarahan
  • Robekan pada rahim
  • Infeksi pada rahim, termasuk sepsis

Selain itu, sisa jaringan kehamilan yang tertinggal dalam rahim dapat memicu komplikasi serius. Kondisi ini dapat menyebabkan keguguran septik (septic miscarriage). 

Baca JugaMorning Sickness: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasi

Perawatan Setelah Keguguran Akibat Blighted Ovum

Pada kasus kehamilan kosong, sebenarnya tidak ada janin dalam kehamilan tersebut namun tetap akan memiliki dampak emosional bagi wanita dan keluarganya. Wanita tersebut memerlukan dukungan keluarga dan persiapan fisik yang baik bila ingin merencanakan kehamilan kembali.

Setelah keguguran tersebut, wanita tersebut tetap dapat hamil dengan normal di kehamilan selanjutnya namun dokter menyarankan untuk menunggu selama setahun atau setidaknya 3 kali siklus menstruasi untuk mencoba hamil lagi.

Pencegahan Blighted Ovum

Tidak ada pencegahan untuk keguguran akibat kehamilan kosong, namun Anda dapat menanganinya dengan perencanaan kehamilan yang matang baik secara fisik dan psikis. Selain itu, konsultasi pada dokter kehamilan Anda secara rutin.

Berikut ini cara mencegah keguguran secara umum:

  • Pastikan Anda dan pasangan memiliki kesehatan reproduksi yang baik.
  • Penuhi asupan nutrisi dan vitamin dari makanan yang direkomendasikan untuk ibu hamil.
  • Penuhi kebutuhan asam folat untuk kesehatan ibu dan janin.
  • Hindari makanan yang berbahaya untuk ibu hamil dan janin.
  • Batasi asupan kafein.
  • Jangan minum alkohol.
  • Jangan konsumsi obat sembarangan.
  • Kelola stres.
  • Jalani pola hidup bersih dan sehat.

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu blighted ovum atau hamil kosong. Kondisi ini mengacu pada istilah medis untuk embrio yang tidak berkembang. Embrio yang tidak berkembang harus dilepaskan dari rahim, tubuh akan secara alami meresponnya hingga terjadi keguguran.

  1. de Bellefonds, Colleen. 2022. What Is a Blighted Ovum?. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/blighted-ovum. (Diakses pada 12 Juli 2023).
  2. Pregnancy Birth & Baby. 2022. Blighted ovum. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/blighted-ovum. (Diakses pada 12 Juli 2023).
  3. Stuart, Annie. 2023. Blighted Ovum. https://www.webmd.com/baby/blighted-ovum#1-3. (Diakses pada 12 Juli 2023).
  4. Tobah, Yvonne Butler. 2021. What Causes A Blighted Ovum? What Symptoms Can I Expect? https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pregnancy-loss-miscarriage/expert-answers/blighted-ovum/faq-20057783. (Diakses pada 12 Juli 2023).
  5. WebMD Editorial Contributors. 2022. Understanding Miscarriage – Prevention. https://www.webmd.com/baby/understanding-miscarriage-prevention. (Diakses pada 12 Juli 2023).
  6. Whelan, Corey. 2017. What You Should Know About Blighted Ovum, Miscarriage, and Future Pregnancies. https://www.healthline.com/health/pregnancy/blighted-ovum. (Diakses pada 12 Juli 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi