Terbit: 27 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Semakin mendekati hari kelahiran, penting untuk mengetahui apakah janin sudah berada di posisi yang tepat untuk proses kelahiran. Umumnya memasuki trimester ketiga, bayi akan semakin aktif bergerak-gerak di dalam rahim untuk menuju posisi persalinan, yakni ke arah panggul. Lantas, mulai usia kehamilan berapa minggu idealnya kepala bayi masuk panggul?

10 Ciri-ciri Janin Sudah Masuk Panggul dan Siap Lahir

Kapan Kepala Janin Masuk Panggul?

Penting bagi ibu untuk mengetahui apakah posisi janin sudah berada di tempat yang tepat untuk persalinan atau belum. Jika posisi bayi dalam kandungan tepat, maka proses persalinan akan semakin mudah. Dilansir dari Momjunction, posisi bayi yang tepat untuk persalinan normal disebut occiput anterior, di mana bayi menghadap ke bawah dan tubuhnya menghadap ke punggung ibu. Lantas, janin masuk panggul usia berapa minggu?

Menurut para ahli, kepala janin umumnya akan mulai bergerak menuju ke panggul pada usia kehamilan 32 hingga 36 minggu. Namun beberapa janin baru masuk ke panggul tidak berapa lama sebelum persalinan dimulai.

Posisi kepala janin panggul ini dapat membantu memberi tekanan pada leher rahim sehingga membuat serviks melebar. Organ yang melebar dapat memicu produksi hormon yang membantu persalinan.

Sementara itu, sejumlah dokter kandungan mengatakan, apabila kehamilan yang dialami merupakan kehamilan kedua atau seterusnya dan sebelumnya Anda memiliki riwayat persalinan yang normal, nampaknya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena dengan riwayat persalinan normal, panggul dapat dinyatakan cukup lebar untuk dapat dilalui oleh janin.

Perlu diketahui juga, janin masuk panggul tidak serta merta dialami oleh ibu hamil, karena pada beberapa kasus ditemukan kepala janin bisa saja tidak masuk sepenuhnya ke pintu panggul, hal ini disebut dengan CPD (Cephalo-Pelvic Disproportion) atau disproporsi kepala-panggul.

Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain: faktor panggul ibu yang sempit, faktor kepala bayi yang besar atau ukuran bayi yang besar, dan faktor plasenta yang pendek atau letaknya menutupi jalan lahir. Jika Anda mengalami CPD, beberapa dokter kandungan menyarankan untuk tidak melakukan persalinan normal karena dapat membahayakan janin dan ibu.

Baca juga: Posisi Bayi Sungsang: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Ciri-ciri Janin Sudah Masuk Panggul

Berikut adalah ciri-ciri janin masuk panggul yang bisa Anda kenali, di antaranya:

1. Perut Terlihat Semakin Turun

Ciri-ciri janin sudah masuk panggul bisa dilihat dari baby bump atau tonjolan perut ibu hamil. Saat janin sudah masuk panggul, umumnya perut ibu hamil akan terlihat semakin menurun seiring dengan pertambahan usia kehamilan. 

2. Lebih Sering Buang Air Kecil

Ciri-ciri  bayi masuk panggul yang bisa dirasakan adalah ibu hamil akan lebih sering untuk buang air kecil. Meski begitu, masalah sering kencing juga terjadi semenjak awal kehamilan. Namun pada awal kehamilan kondisi ini bisa dipengaruhi dari tingkat HCG atau hormon kehamilan yang semakin besar.

Kemudian ketika janin masuk panggul, ibu hamil akan lebih sering kencing karena volume air kencing bisa lebih sedikit atau lebih banyak tapi sangat sering. Tekanan pada kandung kemih menjadi lebih besar saat janin masuk panggul.

3. Gangguan Pencernaan

Ciri-ciri lain janin masuk panggul, ibu hamil juga bisa mengalami gangguan pencernaan. Kondisi ini bisa menyebabkan ibu hamil sering mengalami perut melilit saat hamil, perut kembung, gas berlebihan dalam perut, dan terkadang beberapa ibu juga akan diare.

Bagian perut ibu juga akan terlihat sangat ringan karena janin masuk ke panggul. Jika semua gejala ini sudah muncul maka ibu harus bersikap hati-hati agar bisa menjaga bayi hingga waktu bersalin.

4. Sakit pada Area Vagina, Rektum, dan Perineum

Posisi janin masuk ke panggul bisa membuat ibu hamil merasa tidak nyaman terutama pada area rektum, perineum dan vagina. Kondisi ini terjadi ketika bayi banyak bergerak atau menendang ke berbagai arah sehingga menyebabkan tekanan yang semakin besar.

Beberapa ibu hamil bisa merasa janin terlalu masuk ke bawah sehingga seolah-olah seperti akan keluar. Kondisi ini sangat wajar karena ibu siap masuk proses persalinan. Guna mendukung proses persalinan normal maka ibu hamil bisa mempelajari cara mengejan saat melahirkan.

5. Pinggang Terasa Berat

Sulit tidur nyenyak saat janin masuk panggul adalah salah satu gangguan yang sering dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini bisa berkaitan dengan masalah nyeri pinggang saat hamil. Ketika ibu hamil masuk ke trimester kedua maka beberapa bagian tulang rusuk akan terasa sakit akibat perkembangan janin.

Namun saat janin masuk panggul, maka bagian pinggang ibu seperti mendapatkan beban yang berat—terlebih untuk ibu yang mengalami kehamilan kembar. Guna mengatasi sakit pinggang, ibu hamil sebaiknya tidak bertahan pada satu posisi yang sama, jika Anda sering duduk maka Anda harus mengimbanginya dengan berdiri juga, begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Hamil 9 Bulan: Bayi Segera Lahir ke Dunia dan Persiapannya

6. Bisa Bernapas Lebih Lega

Sebelum janin masuk ke rongga panggul ibu hamil umumnya akan kesulitan untuk bernapas dalam-dalam. Tidak jarang, ibu bisa merasa sesak napas karena posisi bayi yang menekan diafragma. 

Akan tetapi, ketika bayi sudah masuk panggul, tekanan pada diafragma akan mulai berkurang. Sehingga ibu hamil bisa bernapas dengan nyaman dan lebih lega. 

7. Nafsu Makan Meningkat

Sebelumnya ibu mungkin sulit meningkatkan nafsu makan karena mual dan muntah yang terjadi selama masa kehamilan. Sementara, ketika bayi sudah masuk ke panggul nafsu makan ibu mungkin akan meningkat dan lebih mudah merasa lapar. Ini dikarenakan ukuran perut yang semakin terasa lebih besar setelah janin turun ke panggul. 

Selain itu, kondisi ini juga dinilai membantu meredakan kembung yang sering kali dialami oleh ibu hamil.

8.Keputihan 

Keputihan atau keluarnya lendir dari vagina bisa menjadi salah satu tanda bayi sudah masuk ke dalam panggul. Pasalnya, saat masuk ke panggul, kepala bayi akan menekan leher rahim dan membantu melegakan sumbatan lendir yang menghalangi pembukaan serviks. 

9.  Sering Kontraksi

Ciri-ciri turunnya bayi ke panggul selanjutnya yakni jika ibu lebih sering mengalami kontraksi.  Namun, tidak semua kontraksi yang dialami pertanda persalinan akan segera tiba. Ibu hamil juga kerap mengalami kontraksi palsu. Jika kontraksi yang dirasa cukup hebat disertai dengan keluarnya lendir bercampur darah, kemungkinan hal tersebut merupakan kontraksi asli menjelang persalinan yang menandakan kelahiran bayi sudah dekat. 

10. Air Ketuban Pecah

Umumnya air ketuban pecah terjadi sesaat sebelum waktu bersalin. Tetapi pada beberapa kasus, pecahnya air ketuban juga bisa terjadi sebelum proses persalinan. Salah satu faktor penyebabnya yaitu akibat gerakan janin saat sudah masuk ke panggul. Apabila, hal ini terjadi dokter biasanya menyarankan untuk segera melakukan persalinan agar tidak membahayakan bagi janin.


  1. Pillai Shreeja. 2023. What Are Best Baby Birth Positions For Comfortable Delivery?. https://www.momjunction.com/articles/position-baby-important-pregnancy_0078625/. (Diakses pada 12 Mei 2023)
  2. American Pregnancy Association. Cephalopelvic Disproportion (CPD). https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/cephalopelvic-disproportion/. (Diakses 12 Mei 2023)
  3. Queensland Goverment. Getting Baby in The Right Positin for Birth. https://www.qld.gov.au/health/children/pregnancy/antenatal-information/journey-of-labour/getting-baby-in-the-right-position-for-birth. (Diakses pada 12 Mei 2023)
  4. Anonim. Fetal Positions for Birth. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9677-fetal-positions-for-birth. (Diakses pada 12 Mei 2023)
  5. National Health Service, UK. 2023. The Stages of Labour and Birth. https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/what-happens/the-stages-of-labour-and-birth/. (Diakses pada 12 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi