Terbit: 29 November 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Selain masalah fisik, wanita wamil juga berisiko mengalami depresi saat hamil atau prenatal depression. Nah, agar memahami gangguan psikis selama kehamilan seperti prenatal depression, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Depresi saat Hamil: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Apa Itu Depresi saat Hamil

Meskipun kehamilan adalah hal yang sangat diimpikan oleh banyak wanita, tetapi kehamilan juga kadang membawa rasa takut, stres, hingga akhirnya mengalami depresi. Berdasarkan The American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sekitar 14-23 persen wanita hamil berjuang dengan depresi hingga persalinan tiba.

Depresi saat hamil adalah gangguan suasana hati atau mood. Gangguan ini terjadi karena ada perubahan zat kimia atau secara spesifik terjadi karena hormon. Perubahan ini menyebabkan gangguan pada tubuh dan psikologi. Pada kondisi tertentu depresi bisa menyebabkan gangguan tidak hanya pada ibu saja, tapi juga janin.

Gejala Depresi saat Hamil

Wanita yang sedang hamil bisa dikatakan mengalami depresi kalau tanda di bawah ini muncul selama 2 minggu atau lebih. Jadi, perhatikan baik-baik agar bisa mengenali gejalanya dan lebih waspada.

Berikut ini gejala depresi pada saat hamil, antara lain:

  • Sedih. Mengalami rasa sedih yang berlebihan padahal sedang tidak ada masalah. Kalau kondisi ini terus berlanjut, Anda tidak bisa menyepelekannya begitu saja.
  • Penurunan konsentrasi. Kondisi ini membuat wanita susah melakukan apa pun dengan baik khususnya mereka yang masih bekerja.
  • Gangguan tidur. Wanita yang mengalami depresi bisa mudah tidur atau sebaliknya susah sekali untuk tidur. Salah satu dari kondisi ini akan mengganggu fisik dan psikis.
  • Kehilangan minat. Depresi membuat wanita kehilangan minat melakukan aktivitas harian yang sebelumnya menarik. Misal Anda awalnya suka sekali menyaksikan drama di televisi. Namun, karena kondisi yang tidak bisa dijelaskan keinginan itu hilang begitu saja.
  • Dorongan untuk bunuh diri. Muncul perasaan-perasaan buruk seperti keinginan untuk melakukan bunuh diri hingga merasa tidak memiliki harapan. Kalau perasaan ini sudah muncul, segera minta tolong pada orang terdekat.
  • Kecemasan. Merasa cemas terhadap banyak hal secara berlebihan. Kecemasan ini akan membuat Anda tidak bisa melakukan apa-apa.
  • Merasa bersalah. Wanita hamil bisa merasa bersalah dengan banyak hal padahal bukan kesalahannya sendiri. Kondisi ini akan memicu rasa sedih yang berlebihan.
  • Perubahan nafsu makan. Kebiasaan makan akan berubah entah menjadi lebih sedikit atau banyak dalam jangka waktu lebih dari 2 minggu.

Baca Juga: 8 Bahaya Stres Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Depresi saat Hamil

Depresi saat hamil bisa disebabkan banyak kondisi, salah satunya perubahan hormonal yang dapat membuat ibu hamil lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan lebih dari biasanya. Namun, seringnya ibu hamil mengabaikan kondisi ini karena menganggapnya sebagai mood swing karena pengaruh kehamilan belaka.

Berikut ini beberapa pemicu depresi saat hamil, di antaranya:

1. Masalah dengan Kehamilan

Kehamilan adalah momen yang bisa menguras emosi wanita. Ini terutama saat mengalami gangguan kehamilan, seperti nyeri punggung, tekanan darah tinggi (hipertensi), mengandung bayi kembar, dan sebagainya.

2. Ketakutan pada Persalinan

Merasa ketakutan terhadap persalinan juga menjadi salah satu penyebab depresi pada ibu hamil. Biasanya ketakutan ini dialami oleh ibu yang baru pertama kali mengalami kehamilan, meskipun terkadang dialami ibu yang hamil untuk kedua kalinya atau lebih.

3. Memiliki Riwayat Depresi

Bagi wanita yang pernah mengalami depresi sebelum hamil akan lebih rentan untuk mengalami depresi saat hamil. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke ahli kejiwaan apabila Anda merasa mulai mengalami gejala awal depresi saat hamil.

4. Masalah dengan Pasangan

Tidak semua kehamilan atau kelahiran bayi bisa membuat suasana hati menjadi lebih bahagia. Pada beberapa kasus, kehamilan justru menyebabkan masalah baru di dalam keluarga. Situasi ini sangat berat bagi ibu hamil. Tidak sedikit masalah ini dapat menyebabkan depresi bagi ibu hamil.

5. Penyebab Lainnya

Beberapa faktor lain juga dapat menyebabkan masalah yang memicu depresi. Ini termasuk hamil di usia muda, pernikahan tidak direstui orang tua, kondisi finansial yang sedang tidak baik, dukungan sosial yang buruk, kehamilan yang tidak diinginkan, dan kekerasan pasangan intim.

Baca Juga: Migrain saat Hamil: Penyebab, Cara Mengatasi & Pencegahan

Gangguan Janin akibat Ibu Depresi

Depresi secara langsung akan mengakibatkan gangguan pada ibu hamil. Gangguan ini bisa berupa perubahan pola makan dan juga tidur. Wanita hamil bisa kekurangan nutrisi pada tubuh dan stres berlebihan. Karena bayi mendapatkan makanan dari ibu, bila tubuh mengalami gangguan, janin juga akan mengalami gangguan.

Bayi yang berada di rahim wanita dengan kondisi stres akan jarang sekali bergerak. Bayi yang tidak bergerak merupakan tanda gangguan yang cukup besar dan wajib dikhawatirkan. Oleh karena itu, perbaiki pola makan dan juga lakukan berbagai cara agar depresi hilang agar bayi dalam kandungan tidak mengalami gangguan.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Pusing saat Hamil, Bumil Perlu Tahu

Penanganan Depresi saat Hamil

Seperti yang telah dijelaskan di atas, depresi saat hamil memiliki banyak sekali efek samping khususnya pada ibu dan juga janin yang sedang dikandungnya. Nah, untuk mengatasi permasalahan ini, berikut penanganan harus dilakukan:

  • Membentuk kelompok pendukung atau group support. Dengan membentuk ini tekanan yang dimiliki bisa diminimalkan. Anda bisa saling mendukung dengan orang lain yang memiliki masalah sama. Dengan memiliki teman, rasa kesepian bisa dicegah.
  • Menggunakan psikoterapi. Dokter atau terapi akan menggunakan beberapa metode yang tepat untuk menangani masalah depresi.
  • Terapi lampu. Terapi ini digunakan untuk memanipulasi hormon di dalam tubuh.
  • Menggunakan obat tertentu untuk meredakan ketegangan sehingga pikiran buruk yang selalu mengganggu tidak muncul.

Selain menggunakan beberapa cara di atas, kondisi depresi saat hamil juga bisa diatasi dengan menggunakan beberapa cara di bawah ini.

  • Melakukan olahraga secara rutin meski intensitasnya tidak tinggi. Jalan kaki setiap pagi atau sore hari saja sudah cukup.
  • Memerhatikan pola makan setiap harinya dan wajib terpenuhi. Makanan yang sehat dan bergizi akan mengendalikan mood sehingga Anda tidak mudah marah atau murung.
  • Beristirahat yang cukup. Ibu hamil wajib tidur setidaknya 6-8 jam setiap harinya dan tidak boleh kurang dari itu. Kalau tidur sampai berkurang jamnya, kemungkinan terjadi gangguan akan besar.
  • Melakukan akupuntur kalau Anda berani melakukannya.
  • Mengonsumsi makanan dengan kandungan omega-3 yang cukup tinggi. Anda juga bisa menggunakan suplemen agar depresi bisa menurun.

Demikianlah ulasan tentang depresi saat hamil yang banyak dialami oleh wanita. Semoga ulasan di atas bisa membantu Anda dalam mengatasi masalah depresi untuk diri sendiri atau membantu pasangan yang sedang hamil untuk terbebas dari masalah ini. Semoga informasi ini bermanfaat ya,Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2022. Pregnancy week by week. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/depression-during-pregnancy/art-20237875 (Diakses pada 3 Mei 2023)
  2. Anonim. 2020. Depression During Pregnancy. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9310-depression-during-pregnancy (Diakses pada 3 Mei 2023)
  3. De Bellefonds, Colleen. 2023. How to manage depression during pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/depression-during-pregnancy_9179 (Diakses pada 3 Mei 2023)
  4. Villines, Zawn. Depression during pregnancy: Symptoms, treatment, and more. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327273 (Diakses pada 3 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi